Takut Penolakan? Inilah Alasan Mengapa Banyak Orang Kesulitan Mengungkapkan Pikirannya
Ilustrasi Percakapan. (pexels)
13:42
11 Desember 2024

Takut Penolakan? Inilah Alasan Mengapa Banyak Orang Kesulitan Mengungkapkan Pikirannya

 

Mengungkapkan pikiran sering kali terasa lebih rumit dari yang dibayangkan. Meski banyak ide di kepala, tidak semua orang mampu menyampaikannya dengan jelas. Situasi ini sering memicu perasaan frustrasi dan salah paham dengan orang lain.

Bagi sebagian orang, kesulitan berbicara terbuka bukan sekadar masalah teknis. Ada faktor psikologis, sosial, hingga emosional yang memengaruhi kemampuan ini. Hal ini pun bisa terjadi di berbagai situasi, seperti saat berdiskusi, berbicara di depan umum, atau sekadar menyampaikan pendapat ke teman.

Sulit mengungkapkan pikiran juga bisa membuat seseorang merasa terisolasi. Padahal, kemampuan ini penting untuk membangun hubungan yang sehat dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Dalam studi yang dilansir dari psychcentral.com, inilah berbagai alasan mengapa sulit untuk menyampaikan pikiran. Kita juga akan melihat cara-cara sederhana untuk mengatasi kendala ini agar lebih percaya diri dalam berbicara.

Topik yang sulit

Ketika cerita yang ingin dibagikan dengan seseorang terlalu kompleks dalam artian melibatkan emosi yang besar, biasanya kamu akan menahan diri.  

Beberapa pengalaman terasa terlalu menyakitkan atau traumatis untuk dibicarakan, sehingga sulit untuk menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan situasinya dengan baik.

Biasanya hal tersebut terkait terlalu berat untuk merasakan emosi tersebut. Selain itu, pengalaman trauma itu sendiri dapat mempersulit seseorang untuk menyebutkan, mendeskripsikan, dan membagikan perasaannya. 

Attachment Issue

Attachment issues atau gangguan keterikatan adalah kondisi kesehatan mental yang membuat seseorang sulit membentuk hubungan yang sehat dan ikatan emosional dengan orang lain. Masih dilansir dari psychcentral.com yang melibatkan para pengungsi menunjukkan bahwa mengalami peristiwa interpersonal yang traumatis dapat mempersulit pembentukan keterikatan yang aman dengan orang lain. 

Kurangnya keterikatan yang aman ini sering kali berarti kurangnya kepercayaan pada orang lain.

Hal ini membuat seseorang merasa tidak aman dan merasa enggan untuk berbagi perasaan, karena takut akan penolakan. Orang terlalu memikirkan apa yang akan dipikirkan orang lain sering kali sulit berbicara. Mereka khawatir akan respons negatif yang mungkin muncul.

Norma-norma sosial

Dalam beberapa keluarga dan budaya, menjadi diri sendiri bisa terasa berisiko atau bahkan tidak dianjurkan. Dalam situasi sosial tertentu, tekanan untuk menyesuaikan diri bisa sangat besar. Akibatnya, orang memilih untuk diam agar tidak menarik perhatian.

Dalam bukunya “Opening Up: The Healing Power of Expressing Emotions,” Dr. James W. Pennebaker menulis tentang sebuah survei yang dilakukannya terkait trauma masa kecil.

Ia menemukan bahwa orang-orang cenderung tidak membicarakan trauma masa kecil tertentu, seperti perceraian atau pelecehan seksual karena hal tersebut tabu dan dianggap tak sejalan dengan norma sosial.

Jika merasa sulit untuk membuka diri, pertimbangkan apakah kamu bergulat dengan norma-norma sosial yang membuat dirimu lebih sulit untuk berbagi.

Kepribadian

Ternyata, seberapa sosial kita terkait dengan kepribadian. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang ekstrovert cenderung lebih sosial. Namun, penelitian yang sama juga menyoroti bahwa kebanyakan orang lebih mudah bersosialisasi dalam situasi yang positif dan tanpa tekanan.

Di sisi lain, jika kamu secara alami adalah introvert, mungkin akan lebih sulit untuk mengekspresikan emosi - bahkan kepada seseorang yang dekat. 

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #takut #penolakan #inilah #alasan #mengapa #banyak #orang #kesulitan #mengungkapkan #pikirannya

KOMENTAR