Jika Orang Tua yang Tidak Ingin Hubungannya Berjarak dengan Sang Anak Seiring Bertambahnya Usia, Tinggalkan 8 Kebiasaan Ini
Ilustrasi, hubungan orang tua-anak yang tanpa jarak seiring bertambahnya usia. (Freepik/ freepik)
14:56
10 Desember 2024

Jika Orang Tua yang Tidak Ingin Hubungannya Berjarak dengan Sang Anak Seiring Bertambahnya Usia, Tinggalkan 8 Kebiasaan Ini

 

Bagi orang tua, anak tetaplah anak, yang dimatanya akan selalu menjadi anak kecil yang perlu dibimbing. Padahal seiring bertambahnya usia, semakin dewasanya sang anak, mereka terkadang tidak membutuhkan itu.   Kondisi yang bertentangan ini seringkali membuat hubungan orang tua-anak yang tadinya erat menjadi berjarak seketika. Supaya hal tersebut tidak terjadi, terdapat beberapa hal yang menjadi kebiasaan Anda sebagai orang tua yang harus ditinggalkan seiring bertambahnya usia.   Dilansir JawaPos.com dari Blog Herald pada Selasa (10/12), berikut delapan kebiasaan yang harus ditinggalkan oleh orang tua bila menginkan hubungan yang lebih erat dengan sang anak seiring bertambahnya usia.  

  1. Stop Berasumsi Anda Tahu Segalanya   Ketika berhadapan dengan anak, orang tua seringkali memosisikan diri sebagai orang yang tahu segalanya karena hidup lebih dulu dan pengalaman yang dilaluinya lebih banyak.   Pada kenyataannya, anak-anak hidup di era yang sungguh berbeda dengan Anda dan menghadapi tantangan yang unik. Menjadi sosok yang tahu segalanya justru menciptakan dinding pemisah dan sang anak akan merasa bahwa pengalaman mereka tidak penting.   Jadi, tidak ada salahnya mendengarkan perspektif sang anak dan menghargai pandangannya. Bukan berarti Anda setuju dengan semua yang mereka katakan, hanya saja memahami dari sudut pandang mereka.   Ingatlah, yang terpenting adalah bagaimana menciptakan lingkungan yang saling menghormati dan memahami. Niscaya hubungan Anda dan anak-anak akan semakin dekat. Tidak sekadar itu, anak-anak akan datang kepada Anda ketika dihadapkan dengan masalah dan kekhawatiran.   Mulai sekarang, bila Anda tergoda untuk memberikan nasihat atau pendapat, mundurlah sejenak. Dengarkan terlebih dahulu, pahami, baru tanggapi.    

  2. Lepaskan Keinginan untuk Mengendalikan   Ketika tumbuh dewasa, yang dibutuhkan sang anak adalah bimbingan, bukan kendali. Keinginan Anda untuk mengendalikan atau mengekangnya tidak akan membantu, sebaliknya menciptakan ketegangan diantara kalian.   Latihlah untuk bertanya kepada mereka bagaimana perasaannya daripada memberi tahu apa yang harus dilakukannya. Berikan kepercayaan kepada mereka untuk membuat keputusannya sendiri.   Tidak lupa beritahu mereka bahwa Anda akan selalu ada dan mendukung mereka. Hal ini akan membuat sang anak lebih santai, terbuka, menceritakan kehidupannya, dan meminta nasihat kepada Anda saat mereka membutuhkannya.   Jadi, bila Anda menginginkan hubungan yang semakin sehat, erat, dan tanpa jarak lepaskanlah kendali Anda.   3. Hindari Memberi Nasihat yang Tidak Diminta   Berdasarkan penelitian, seseorang cenderung menolak nasihat yang tidak dimintanya meski nasihat tersebut bagus. Bahkan nasihat tersebut terasa seperti kritik atau pelanggaran otonomi.   Ini menghasilkan ketegangan dalam hubungan, khususnya antara orang tua dan anak. Ketika seorang anak tumbuh dewasa, mereka berusaha menegaskan kemandiriannya. Jadi berlatihlah untuk menahan keinginan memberi nasihat kecuali diminta secara eksplisit.   4. Berhentilah Bersikap 'Sudah Kubilang'   Ketika seseorang benar tentang sesuatu, kerapkali orang tersebut berkata 'sudah kubilang', terutama hubungan orang tua-anak. Padahal ucapan tersebut akan menciptakan jarak dan rasa benci.   Kalimat tersebut juga mengubah pengalaman belajar menjadi momen memalukan seketika yang membuat anak-anak enggan menceritakan kegagalan atau kesulitan mereka dimasa mendatang.   Alih-alih menyalahkan atas perbuatan mereka, lebih baik tunjukkan empati dan dukungan Anda. Beritahu mereka bahwa setiap orang pasti membuat kesalahan dan kesalahan adalah bagian dari kehidupan.   Perlu Anda pahami bahwa menjadi orang tua tidak hanya membimbing, namun juga memberikan kenyamanan dan kepastian selama masa-masa sulit sang anak.    Semakin Anda mendukung mereka, maka anak-anak akan merasa nyaman kepada Anda yang berdampak pada hubungan yang semakin kuat dan tanpa jarak seiring bertambahnya usia.    5. Hargai Kedewasaan Mereka   Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, anak-anak Anda akan tumbuh menjadi dewasa yang memiliki kehidupan, impian, dan tanggung jawabnya sendiri.   Anda sebagai orang tua harus siap dengan transisi ini. Hargai dan akui pertumbuhan atau kedewasaan mereka. Dukung kemandirian mereka.   Meski sulit melepas naluri Anda sebagai orang tua untuk melindungi dan membimbing setiap langkahnya, tetapi untuk membangun ikatan yang kuat kebiasaan tersebut harus dihilangkan. Sejatinya melihat transisi anak-anak kecil Anda menjadi seorang yang dewasa sungguhlah indah.   6. Bersikap Terbuka tentang Kesalahan Anda   Setiap orang tua pasti merasa harus menjadi panutan yang sempurna bagi anak-anaknya. Namun, keberanian menceritakan kegagalan atau kesalahan Anda akan memberikan perspektif berbeda di benak sang anak.   Sang anak akan melihat bahwa membuat kesalahan itu wajar, yang penting adalah belajar dari kesalahan tersebut. Keterbukaan dan keberanian seperti ini akan membuat hubungan Anda berdua semakin dekat tanpa jarak.   7. Hindari Membandingkan Anak dengan Orang Lain   Tahukah, membandingkan dapat dikatakan sebagai pencuri kebahagiaan. Bagi hubungan orang tua-anak, membandingkan akan mencuri keharmonisan diantara kalian.   Menurut Psikolog, membandingkan anak Anda dengan orang lain akan merusak harga diri dan kesejahteraan emosional sang anak. Menyebabkan mereka merasa tertekan, tidak dihargai, dan menciptakan rasa benci yang tidak perlu.   Jadi, daripada membandingkan mereka, lebih baik rayakan kekuatan dan kualitas mereka yang unik. Dukunglah sang anak menjadi versi yang terbaik dari diri mereka sendiri.   Tunjukkan pada sang anak bahwa Anda sangatlah menghargai dan mencintai mereka sebagai pribadi. Penerimaan dan penegasan seperti ini akan menumbuhkan rasa aman serta memperkuat ikatan Anda dengan anak-anak seiring bertambahnya usia.   8. Malu untuk Menunjukkan Cinta dan Dukungan Tanpa Syarat   Meski sudah dewasa, sang anak akan selalu membutuhkan cinta dan dukungan orang tua. Biarkan anak-anak tahu mereka dapat mengandalkan Anda apapun keadaannya.   Rasa cinta dan dukungan tanpa syarat dari orang tua akan menumbuhkan rasa aman dan memiliki di benak sang anak. Membuat mereka merasa dihargai dan diapresiasi. Ketahuilah bahwa cinta dan dukungan orang tua adalah fondasi terkuat untuk hubungan yang langgeng seiring bertambahnya usia.   Jadi, janganlah malu untuk menunjukkan cinta dan dukungan Anda.   Demikianlah delapan kebiasaan yang sebaiknya dihilangkan oleh orang tua agar hubungan tetap langgeng tanpa jarak dengan anak-anak mereka seiring bertambahnya usia. Mulailah dari sekarang.***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #jika #orang #yang #tidak #ingin #hubungannya #berjarak #dengan #sang #anak #seiring #bertambahnya #usia #tinggalkan #kebiasaan

KOMENTAR