Tips Agar Hidup Lebih Ringan dan Tidak Terlalu Stres: Ucapkan Selamat Tinggal pada 7 Perilaku Ini

 

 Pernahka Anda merasakan ketika hidup terasa terlalu berat, seperti membawa ransel penuh batu? Kita semua pernah mengalaminya, dan mari hadapi itu!

Kadang kala, tanpa kita sadari, kita sendirilah yang menambahkan batu ke dalam ransel kita melalui perilaku tertentu yang telah kita adopsi dari waktu ke waktu.

Perilaku yang membebani kita dan membuat hidup terasa lebih sulit dari yang seharusnya.

Jadi, jika Anda berpikir "Bagaimana saya bisa membuat hidup saya terasa lebih ringan dan tidak terlalu stres?" Anda berada di tempat yang tepat.

Dalam artikel yang dikutip dari kebiasaan-kebiasaan ini, Anda dapat mulai menghilangkan berat badan yang tidak perlu dari hidup Anda.

Dan percayalah, begitu Anda mulai melepaskannya, Anda akan terkejut betapa hidup terasa jauh lebih ringan dan tidak terlalu stres.

1. Khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain

Pernahkah Anda terjaga di malam hari, merasa gelisah atas apa yang dikatakan seseorang tentang Anda?

Atau mungkin, Anda terus-menerus mencari persetujuan dari orang lain?

Begini masalahnya. Menghabiskan waktu mengkhawatirkan apa yang dipikirkan orang lain adalah kebiasaan pemicu stres yang membebani pikiran Anda dan benar-benar dapat menguras energi Anda.

Itu seperti menambahkan batu yang besar dan berat ke ransel Anda. Kenyataannya adalah, Anda tidak dapat mengendalikan pendapat atau persepsi orang lain. Dan yang lebih penting, pemikiran mereka tentang Anda tidak menentukan nilai Anda.

Melepaskan kebiasaan ini mungkin tidak mudah. Namun, ini adalah langkah pasti untuk membuat hidup Anda terasa lebih ringan dan tidak terlalu menegangkan. 

2. Mencoba mengendalikan segalanya

Dengan mencoba mengendalikan segalanya, kita sebenarnya membuat hidup kita lebih menegangkan.

Jadi, cobalah untum melonggarkan pegangan Anda dan membiarkan kehidupan berjalan secara alami.

Tentu saja, awalnya menakutkan. Namun seiring berjalannya waktu, Anda akan menyadari bahwa hidup tidak hanya menjadi lebih santai, tetapi juga menjadi lebih menyenangkan dan memuaskan.

3. Menyimpan dendam

Ada kesalahpahaman umum bahwa menyimpan dendam adalah bentuk keadilan, seolah-olah melepaskan dendam berarti memaafkan kesalahan.

Namun, seiring berjalannya waktu, menjadi jelas bahwa dendam sering kali lebih merugikan orang yang menyimpannya daripada orang yang menyakitinya.

Pertimbangkan ini, siapa yang benar-benar terpengaruh oleh dendam? Apakah orang tersebut yang berbuat salah pada Anda, atau orang yang terus-menerus menghidupkan kembali emosi negatif tersebut hari demi hari, dan merasa tidak mampu untuk melangkah maju ?

Setiap dendam bagaikan menambahkan beban lain pada beban yang terus bertambah, membuat hidup terasa lebih berat dan sulit untuk dijalani.

Memilih untuk melepaskan bukan berarti membenarkan tindakan yang menyakitkan; melainkan memilih untuk tidak lagi menanggung beban tersebut.

Dan kelegaan yang mengikutinya dapat bersifat transformatif. Kenyataannya, dendam itu berat.

Jika Anda mencari kehidupan yang lebih ringan dan tidak terlalu menegangkan, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan untuk melupakannya.

4. Mengabaikan perawatan diri sendiri

Banyak orang kesulitan dalam merawat diri sendiri, sering kali memaksakan diri hingga batas kemampuan mereka, melewatkan makan, mengorbankan waktu tidur, dan mengesampingkan kebutuhan mereka sendiri demi orang lain.

Terdengar familiar? Yang sering kali terabaikan adalah bahwa mengabaikan perawatan diri merupakan cara cepat menuju kelelahan dan stres kronis, seperti memasukkan beban lebih banyak ke dalam ransel yang sudah penuh sesak.

Mencapai titik puncak dapat menjadi pengingat yang kuat, menjaga diri sendiri bukanlah pilihan jika tujuannya adalah menjalani kehidupan yang seimbang dan memuaskan.

Dengan memprioritaskan istirahat teratur, makanan bergizi, tidur nyenyak, dan aktivitas yang memicu kegembiraan, hidup dapat terasa jauh lebih ringan dan lebih mudah diatur.

5. Berkutat pada kesalahan masa lalu

Tahukah Anda bahwa otak manusia memiliki kecenderungan alami untuk berfokus pada pengalaman negatif daripada pengalaman positif? Itu adalah mekanisme bertahan hidup yang disebut bias negatif.

Bias ini sering kali menyebabkan orang mengulang kesalahan masa lalu secara berulang-ulang, setiap kesalahan terasa seperti batu berat lainnya di dalam ransel yang sudah penuh.

Namun, ada kesadaran yang memberdayakan yang harus diambil, kesalahan adalah bagian dari masa lalu dan tidak dapat diubah. Memikirkannya hanya akan menambah beban yang tidak perlu pada saat ini.

Sebaliknya, memilih untuk belajar dari pengalaman-pengalaman ini tanpa membiarkannya mendefinisikan atau membebani kita dapat sangat membebaskan.

Jika Anda merasa terjebak dalam kesalahan masa lalu, pertimbangkan untuk mengalihkan fokus Anda.

Bagaimanapun, membuat kesalahan merupakan bagian umum dari perjalanan manusia, dan melangkah maju dengan bobot lebih ringan selalu menjadi pilihan.

6. Terlalu keras pada diri sendiri

Tak ada satu pun yang kulakukan pernah cukup baik di mataku, dan aku selalu menyalahkan diriku sendiri atas hal-hal terkecil.

Terdengar familiar? Inilah yang saya pelajari. Kritik diri semacam ini tidak hanya kasar, tetapi juga berat. Seperti mengikatkan beban berat di punggung Anda dan bertanya-tanya mengapa Anda merasa begitu terbebani.

Jadi, mengapa tidak mencoba bersikap lebih baik kepada diri sendiri? Anda mungkin akan terkejut betapa hidup Anda terasa lebih ringan.

7. Hidup di masa depan

Kekhawatiran sebesar apa pun tidak dapat mengubah masa depan. Kekhawatiran hanya akan merampas kebahagiaan Anda saat ini.

Jadi, cobalah untuk lebih menikmati hidup di masa kini, menghargai apa yang ada di hadapanku alih-alih terus menerus melihat ke depan.

Saat ini adalah satu-satunya yang benar-benar kita miliki. Terimalah, nikmatilah. Itulah hadiah terbaik yang dapat Anda berikan kepada diri sendiri.
***

Tag:  #tips #agar #hidup #lebih #ringan #tidak #terlalu #stres #ucapkan #selamat #tinggal #pada #perilaku