Heboh Film Dirty Vote, Ini Profil Sutradara Dandhy Laksono
Pendiri Watchdoc Documentary Dandhy Laksono dalam konferensi pers di Kantor AJI Indonesia, Jakarta. (Suara.com/Stephanus Aranditio).
08:29
12 Februari 2024

Heboh Film Dirty Vote, Ini Profil Sutradara Dandhy Laksono

Menjelang hari pencoblosan, heboh film Dirty Vote yang disutradarai Dandhy Laksono. Film ini mengungkap fakta di balik kecurangan pemilu 2024.

Lini masa di media sosial sontak dihebohkan dengan film yang menghadirkan 3 sosok praktisi dosen sekaligus pakar hukum, yaitu Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar, yang menyampaikan sejumlah data dan bukti kecurangan di Pilpres 2024.

Selain tiga tokoh di atas yang menjadi sorotan, ada juga sosok Dandhy Laksono yang merupakan sutradara film dokumenter tersebut.

Lalu, siapa sebenarnya Dandhy Laksono? Profil Dandhy Laksono langsung membuat publik penasaran, lantaran ia menjadikan film tersebut di akun resmi YouTube, namun tidak menghidupkan adsense atau mencari iklan. Berikut rangkuman suara.com, Senin (12/2/2024).

1. Pengalaman tahunan di industri media

Pengalaman lelaki bernama lengkap Dandhy Dwi Laksono itu di industri media tidak diragukan lagi. Pengalaman Dandhy di dunia media dimulai dengan menjabat sebagai reporter. Terakhir, ia menjabat sebagai Editorial Consultant First Media News hingga 2011.

Tidak kurang dari 2 tahun sejak 1998 hingga 2000, Dhandy menjadi reporter di tabloid dan majalah Warta Ekonomi. Selanjutnya, ia menjadi editor PAS FM Radio, AHA Digital Lifestyle Magazine, hingga pernah terjun langsung ke media televisi sekelas Liputan 6, SCTV, RCTI dan sebagainya hingga 2009.

2. Konsentrasi ingin buat karya bermutu dan kritis

Lelaki kelahiran Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, 29 Juni 1976 ini pernah mengaku bahwa sejak muda dirinya ingin membuat karya bermutu sekaligus kritis. Itu sebabnya, bukan hal aneh jika ia kerap mendapat serangan dari berbagai pihak yang dikritisi melalui karya jurnalistiknya. Bahkan ancaman juga pernah sampai ke keluarganya, termasuk istrinya dipotret orang tak dikenal.

3. Ditangkap polisi karena UU ITE

Selain diancam, Dandhy Laksono yang juga terkenal sebagai aktivis ini pernah ditangkap Polda Metro Jaya pada 2019 karena dugaan ujaran kebencian dan dianggap melanggar melanggar Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Saat itu, Dandhy mencuit terkait peristiwa di Papua dan Wamena pada September 2019.

4. Pernah bikin film dokumenter kontroversial

Dandhy Laksono pernah membuat film dokumenter berjudul Sexy Killers melalui rumah produksi yang didirikannya, yaitu Watchdoc. Film tersebut mengungkap fakta di balik industri tambang batu bara yang memakan korban jiwa karena merusak saluran napas warga sekitar, termasuk lingkungan yang tercemar. Film ini juga sempat menjadi viral dan ramai diperbincangkan karena dirilis beberapa hari menjelang Pipres 17 April 2019.

5. Lakukan perjalanan ke pedalaman

Perjalanannya ke pedalaman menggunakan motor ini disebut dengan Ekspedisi Biru, dan ia melakukan dokumentasi terkait isu-isu energi, ekonomi mikro, kearifan lokal, dan sosial-budaya. Dari perjalanannya ini, ia menghasilkan beberapa film dokumenter pendek yang membahas isu-isu lokal namun sensitif dan berdaya jangkau nasional yang jarang dilaporkan media secara mendalam.

6. Pendidikan Dandhy Laksono

Besar di industri media selama puluhan tahun, dan kini terkenal sebagai sosok pembuat film dokumenter, Dandhy merupakan lulusan S1 Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran.

Ditambah, pada 2007 ia juga pernah menempuh pendidikan non formal di Ohio University Internship Program on Broadcast Journalist Covering Conflict, Amerika Serikat. Dilanjutkan pelatihan pada 2008 di British Council Broadcasting Program, London, Inggris.

Editor: Vania Rossa

Tag:  #heboh #film #dirty #vote #profil #sutradara #dandhy #laksono

KOMENTAR