Dokter Ungkap Dampak Berita Hoaks terhadap Keterlambatan Pengobatan Kanker
Chairman Eka Tjipta Widjaja Cancer Center Eka Hospital, Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B (K) Onk., M.Epid., MARS dan Ahli Onkologi Radiasi Prof. Dr. Dr. Soehartati A, Gondhowiajo, Sp. Onk. Rad (K) dalam acara “Pendekatan Terpadu dalam Onkologi: Adaptasi Teknologi, Kolaborasi, Multidisiplin, dan Protokol Rujukan di Eka Hospital Group”, di Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025).(KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA)
21:35
18 Desember 2025

Dokter Ungkap Dampak Berita Hoaks terhadap Keterlambatan Pengobatan Kanker

- Maraknya penyebaran informasi kesehatan yang tidak akurat di internet masih menjadi tantangan serius dalam upaya pengobatan kanker sejak dini di Indonesia. 

Kondisi ini dinilai berisiko karena membuat kanker baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut.

Chairman Eka Tjipta Widjaja Cancer Center Eka Hospital, Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B (K) Onk., M.Epid., MARS mengatakan, peran media dan arus informasi digital sangat memengaruhi cara pandang pasien terhadap penyakit kanker dan pilihan pengobatannya.

“Peran media juga sangat memengaruhi persepsi pasien. Sekarang masih banyak orang yang mudah terkecoh dengan berita hoax yang beredar di internet,” jelas dr. Sonar dalam Talkshow “Pendekatan Terpadu dalam Onkologi: Adaptasi Teknologi, Kolaborasi, Multidisiplin, dan Protokol Rujukan di Eka Hospital Group”, di Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025).

Pasien mudah tergiur klaim pengobatan instan

Ia mengungkap, salah satu bentuk hoaks yang paling sering ditemui adalah klaim pengobatan kanker hanya dengan mengonsumsi ramuan tertentu atau metode non-medis lainnya. 

Informasi tersebut kerap dikemas secara meyakinkan sehingga menarik perhatian pasien dan keluarganya.

“Misalnya ada berita yang bilang kalau kanker bisa diobati dengan minum ramuan tertentu, akhirnya pasien terdistraksi dan ingin ikutan coba,” ujarnya.

Klaim semacam ini, lanjut dia, membuat pasien mengalihkan fokus dari pengobatan medis yang seharusnya dijalani sejak awal.

Pengobatan medis ditunda karena percaya hoaks

Dampak lanjutan dari kepercayaan terhadap berita hoaks adalah keputusan pasien untuk menunda bahkan membatalkan tindakan medis yang telah direncanakan bersama dokter. 

Padahal, pengobatan kanker sering kali membutuhkan penanganan segera agar hasilnya lebih optimal.

“Alhasil yang seharusnya pasien ikut operasi atau menjalani pengobatan kanker malah tidak jadi karena tergiur berita hoax,” kata dr. Sonar.

Penundaan ini membuat waktu emas untuk pengobatan menjadi terlewat, sehingga kondisi penyakit semakin sulit ditangani.

Ketakutan terhadap operasi memperkuat pengaruh hoaks

Selain faktor hoaks, dr. Sonar menilai ketakutan pasien terhadap prosedur medis juga memperbesar pengaruh informasi keliru. 

Banyak pasien sudah merasa takut hanya dengan membayangkan operasi atau terapi kanker.

“Pasien membayangkan operasi atau menjalankan pengobatan kanker saja sudah takut, meskipun dokter juga sudah menjelaskannya,” ujar dr. Sonar.

Dalam kondisi tersebut, berita hoaks yang menawarkan pengobatan tanpa operasi menjadi semakin menggoda bagi pasien.

Hoaks menawarkan jalan pintas tanpa risiko

Berita hoaks kerap menampilkan narasi seolah-olah pasien bisa sembuh tanpa harus menjalani prosedur medis yang dianggap berat. 

Hal inilah yang membuat pasien merasa menemukan solusi yang lebih mudah dan tidak menakutkan.

“Ketika melihat berita hoax tersebut, maka pasien tergiur karena tidak perlu operasi dan lain-lainnya,” jelas dr. Sonar.

Namun, kenyamanan semu ini justru membawa risiko besar bagi kesehatan pasien.

Dr. Sonar mengungkapkan bahwa tidak sedikit pasien yang akhirnya kembali ke dokter setelah menyadari pengobatan alternatif yang dicoba tidak memberikan hasil. 

“Tapi nanti 3 bulan kemudian akan datang dalam keadaan kanker yang lebih parah,” kata dia.

Sayangnya, pada saat itu kondisi kanker sering kali sudah berkembang lebih lanjut. Kondisi tersebut membuat proses pengobatan menjadi lebih kompleks dan peluang keberhasilan terapi menurun.

Edukasi dan literasi kesehatan jadi kunci

Fenomena ini menunjukkan pentingnya edukasi dan literasi kesehatan yang lebih kuat di tengah masyarakat. 

Dr. Sonar menilai, informasi medis yang akurat perlu disampaikan secara konsisten agar pasien tidak mudah terpengaruh berita hoaks yang beredar luas di internet.

Dengan meningkatnya kesadaran untuk memverifikasi informasi dan berkonsultasi langsung dengan tenaga medis, diharapkan pasien kanker dapat menjalani deteksi dan pengobatan sejak dini. 

Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan sekaligus kualitas hidup pasien kanker di Indonesia.

Tag:  #dokter #ungkap #dampak #berita #hoaks #terhadap #keterlambatan #pengobatan #kanker

KOMENTAR