Orang yang Punya Kebiasaan Menimbun Barang, Biasanya Sering Menunjukkan 8 Perilaku Ini Menurut Psikologi
Orang-orang yang mengembangkan kecenderungan menimbun barang seiring bertambahnya usia biasanya menunjukkan 8 perilaku ini, menurut psikologi./freepik.
07:16
14 Oktober 2024

Orang yang Punya Kebiasaan Menimbun Barang, Biasanya Sering Menunjukkan 8 Perilaku Ini Menurut Psikologi

Jika Anda pernah bertemu seseorang yang memiliki kebiasaan menimbun barang seiring bertambahnya usia, Anda mungkin menyadari bahwa itu lebih dari sekadar kebiasaan yang berantakan.

Penimbunan merupakan masalah psikologis kompleks yang dapat berkembang seiring waktu dan menjadi semakin bermasalah seiring bertambahnya usia.

Saat kita bertambah tua, perilaku tertentu dapat muncul yang dapat membingungkan dan membuat frustrasi orang di sekitar.

Psikologi telah mengidentifikasi 8 perilaku umum yang dikaitkan dengan kecenderungan menimbun barang pada orang dewasa yang lebih tua. Dilansir dari geediting.com, Senin (14/10), perilaku-perilaku tersebut diantaranya:

1. Kesulitan membuang barang

Salah satu tanda pertama yang mungkin Anda perhatikan pada seseorang yang mengembangkan kecenderungan menimbun seiring bertambahnya usia adalah meningkatnya kesulitan dalam membuang barang.

Ini bukan sekadar keengganan untuk membuang majalah lama atau peralatan yang rusak. Ini adalah keterikatan emosional yang mendalam terhadap benda-benda yang tampaknya tidak penting yang mungkin tampak membingungkan bagi orang lain.

Misalnya, jika Anda membantu orang tua Anda yang sudah lanjut usia membersihkan rumah mereka, dan mereka bersikeras menyimpan sepatu lama yang sudah usang karena mereka “mungkin akan membutuhkannya suatu hari nanti,” ini bisa menjadi tanda bahaya.

Penolakan untuk membuang barang sering kali berasal dari ketakutan yang kuat akan membutuhkan barang tersebut di masa mendatang namun tidak memilikinya.

Perilaku ini lebih dari sekadar berhemat atau sentimental. Ini adalah kecemasan yang berlebihan tentang melepaskan harta benda , bahkan ketika harta benda itu tidak lagi berguna atau diperlukan.

2. Kekacauan yang rapi dan terorganisir

Bertentangan dengan apa yang mungkin diasumsikan banyak orang tentang penimbunan, tidak semua penimbun tinggal di lingkungan yang kacau dan berantakan.

Beberapa orang dengan kecenderungan menimbun barang menunjukkan tingkat keteraturan yang mengejutkan. Mereka dapat menata, mengkategorikan, dan menyimpan koleksi barang-barang mereka yang terus bertambah dengan rapi.

Hal ini kadang kala dapat menutupi tingkat keparahan masalah, karena kerapian lingkungan dapat memberikan ilusi kendali dan ketertiban.

3. Isolasi sosial

Seiring meningkatnya kecenderungan menimbun barang, individu sering kali mulai menarik diri dari lingkungan sosialnya.

Mereka mungkin merasa malu dengan keadaan rumah mereka atau takut dihakimi orang lain. Akibatnya, mereka mungkin tidak mengundang teman atau keluarga dan mungkin menolak undangan ke acara sosial.

Isolasi ini dapat menimbulkan kesepian dan semakin memperparah perilaku menimbun barang.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di National Institutes of Health , ada korelasi positif antara menimbun barang dan kecemasan sosial.

Semakin parah gejala menimbun barang, semakin tinggi tingkat kecemasan sosial dan sebaliknya. Hal ini dapat menciptakan siklus yang makin sulit diputus tanpa intervensi.

4. Keterikatan emosional terhadap harta benda

Orang yang memiliki kecenderungan menimbun barang sering kali membentuk ikatan emosional yang kuat dengan barang-barang miliknya, jauh melampaui nilai moneter atau praktisnya yang sebenarnya.

Kartu pos lama, jam rusak, atau kemeja usang mungkin menyimpan banyak kenangan dan perasaan. Melepaskan barang-barang ini bisa terasa seperti melepaskan bagian dari diri mereka sendiri atau masa lalu mereka.

Sangat penting untuk diingat bahwa perasaan ini sangat nyata dan berakar dalam. Mendekati masalah ini dengan kesabaran dan pengertian dapat membuat perbedaan yang signifikan.

5. Penundaan dan keraguan

Kita semua pernah mengalami momen di mana kita menunda tugas hingga hari lain atau merasa sulit mengambil keputusan.

Namun bagi orang yang punya kecenderungan menimbun, penundaan dan keragu-raguan bisa menjadi perjuangan sehari-hari.

Entah itu memutuskan apa yang harus disimpan atau dibuang, atau kapan harus mulai mengatur barang-barang mereka, keputusan ini dapat terasa membebani.

Tugas itu tampak begitu monumental sehingga lebih mudah untuk menundanya hingga satu hari, satu minggu, atau bahkan satu tahun lagi.

Siklus tidak adanya tindakan ini sering kali menyebabkan terkumpulnya lebih banyak barang, sehingga memperparah masalah.

6. Pengabaian ruang pribadi dan ruang hidup

Ketika kecenderungan menimbun barang meningkat, prioritas pun berubah. Rutinitas perawatan pribadi dan pemeliharaan ruang tempat tinggal bisa terabaikan.

Tumpukan surat yang belum dibuka, piring tidak dicuci, dan pemeliharaan rumah dasar terabaikan.

Ini bukan tentang kemalasan atau kurangnya disiplin. Ini adalah tanda bahwa seseorang kewalahan. Penumpukan barang mulai mengganggu ruang hidup , sehingga menyulitkan untuk melakukan tugas sehari-hari.

Sangat penting untuk menghadapi kenyataan: ini adalah masalah serius yang perlu ditangani. Mengabaikannya tidak akan membuatnya hilang.

7. Resistensi terhadap bantuan

Mungkin perilaku yang paling menantang untuk dinavigasi adalah penolakan untuk menerima bantuan.

Orang yang memiliki kecenderungan menimbun barang bisa sangat mandiri dan protektif terhadap barang-barang miliknya.

Segala upaya untuk campur tangan atau membantu dapat dianggap sebagai gangguan atau bahkan ancaman.

Meski ada penolakan ini, penting untuk diingat bahwa menimbun barang sering kali merupakan gejala tekanan emosional yang lebih dalam.

Bukan hanya kekacauan fisik yang perlu ditangani, tetapi juga kekacauan psikologis. Jalan menuju pemulihan mungkin panjang dan sulit, tetapi bukan berarti mustahil.

Kegigihan, kesabaran, dan bantuan profesional dapat berperan penting dalam membantu individu mengatasi kecenderungan menimbun barang. Yang terpenting, ingatlah bahwa ini adalah perjalanan yang paling baik dilakukan dengan belas kasih dan pengertian.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #orang #yang #punya #kebiasaan #menimbun #barang #biasanya #sering #menunjukkan #perilaku #menurut #psikologi

KOMENTAR