6 Cara Membangun Kembali Kepercayaan dalam Suatu Hubungan supaya Menjadi Lebih Harmonis dan Bahagia
Ilustrasi cara membangun kembali kepercayaan dalam hubungan (diana.grtsku/freepik.com)
20:12
30 Juni 2025

6 Cara Membangun Kembali Kepercayaan dalam Suatu Hubungan supaya Menjadi Lebih Harmonis dan Bahagia

- Membangun kembali kepercayaan dalam sebuah hubungan bukanlah sesuatu yang bisa diwujudkan dalam satu percakapan singkat. Proses ini memerlukan waktu yang cukup panjang, kesungguhan niat, serta komitmen dan usaha yang konsisten dari kedua belah pihak yang terlibat.

Kepercayaan yang rusak membutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk dipulihkan, di mana setiap langkah kecil dalam komunikasi, tindakan, dan saling pengertian berperan penting.

Dengan dedikasi bersama, kepercayaan yang sempat retak dapat tumbuh kembali menjadi lebih kuat dan kokoh daripada sebelumnya. Melansir Better Up, berikut ini berbagai cara membangun kembali kepercayaan dalam suatu hubungan supaya menjadi lebih harmonis dan bahagia.

1. Komunikasi secara terbuka

Dalam hubungan yang sehat, tidak ada tempat bagi kebohongan, termasuk kebohongan yang disembunyikan tanpa diungkapkan. Kita seringkali berpikir menyembunyikan kebenaran adalah cara melindungi orang lain, namun menurut psikolog klinis Dr. Nicole LePera, hal ini justru bisa merampas sesuatu yang sangat penting bagi mereka.

Komunikasi terbuka berarti berani mengungkapkan apa yang sebenarnya kita inginkan dan butuhkan, bukan hanya berharap orang lain bisa menebak tanpa kata-kata. Apabila kamu merasa sulit terbuka, cobalah refleksikan alasan di balik ketakutan itu. Sering ketakutan itu muncul dari asumsi yang belum tentu benar, bukan dari kenyataan.

2. Akui kesalahan dan minta maaf secara tulus

Jika kamu berpikir penyelesaian konflik tidak perlu melibatkan permintaan maaf, mungkin sudah saatnya meninjau ulang caramu menghadapi masalah. Penyelesaian yang sejati justru mengharuskan kita mengakui kesalahan dan meminta maaf dengan tulus. Meski sudah ada kesepakatan, mengambil tanggung jawab dan mengucapkan maaf sangat penting guna membangun kembali kepercayaan yang sempat retak.

Banyak orang sering kesulitan menyampaikan permintaan maaf yang tulus karena takut terlihat lemah atau malu mengakui kesalahan. Akibatnya, mereka memamakai kata-kata yang terkesan menghindar, seperti “Maaf kalau kamu merasa seperti itu,” atau bahkan sama sekali tidak meminta maaf.

Padahal, menghindari permintaan maaf justru mampu memperburuk hubungan. Menurut Dr. Nicole LePera, keberanian untuk membuka diri, menunjukkan kerentanan, dan berani menghadapi percakapan sulit merupakan kunci utama dalam proses penyembuhan dan membangun kembali kepercayaan.

3. Bersedia berbagi kebenaran yang sulit

Membangun kembali kepercayaan membutuhkan lebih dari sekadar komunikasi rutin. Penting juga berbicara dengan jujur tentang hal-hal yang sensitif atau terasa sulit diungkapkan. Mungkin ada luka yang belum diceritakan, atau kesalahan yang belum sepenuhnya diakui. Momen-momen inilah yang menentukan apakah kepercayaan akan tumbuh kembali atau justru semakin rapuh.

Dengan berani mengungkapkan kebenaran, walau sulit, kamu memperlihatkan komitmen pada proses penyembuhan, bukan sekadar menjaga kedamaian semu. Pilihan untuk terbuka dan rentan membuka jalan menuju hubungan yang lebih dalam, dan perlahan-lahan membangun kepercayaan yang lebih kokoh dari sebelumnya.

4. Habiskan waktu berkualitas bersama

Di tengah kesibukan mengurus pekerjaan, anak, dan rumah tangga, kita sering merasa menjauh dari pasangan atau teman dekat. Jika kamu rindu kehangatan dan komunikasi yang erat, cobalah luangkan waktu berkualitas bersama mereka. Konsep waktu berkualitas adalah salah satu dari lima bahasa cinta yang diperkenalkan Dr. Gary Chapman dalam bukunya, The 5 Love Languages.

Meski fokusnya terhadap hubungan romantis, waktu berkualitas juga sangat berarti dalam persahabatan dan hubungan dekat lainnya. Waktu berkualitas bukan hanya soal duduk berhadapan atau terus menerus melakukan kontak mata, tetapi lebih pada memberikan perhatian penuh baik dengan ngobrol santai atau berbagi aktivitas bersama.

Menurut Chapman, kunci utamanya adalah benar-benar fokus pada satu sama lain saat bersama, menyatakan bahwa kamu peduli dan menikmati momen bersama mereka. Ini merupakan cara sederhana namun powerful dalam mempererat ikatan emosional di tengah kesibukan hidup.

5. Tetapkan batasan yang sehat

Batasan adalah pondasi penting dalam hubungan yang sehat. Tanpa batasan, kamu berisiko kelelahan emosional dan mental karena terlalu banyak memberi tanpa perlindungan. Dengan menetapkan batasan, kamu memberi sinyal jelas bagaimana cara terbaikmu berinteraksi dan menjaga kesejahteraan diri.

Batasan ini bisa berbeda di setiap hubungan dan itu justru baik. Tidak perlu menerapkan aturan yang sama antara teman dan orang terdekat. Menjaga batasan membantu kita tetap menjadi diri sendiri sekaligus menghormati ruang orang lain.

Seperti yang dijelaskan Brené Brown dalam “Atlas of the Heart,” batasan yang sehat memperkuat otonomi, yang kemudian menumbuhkan kasih sayang dan empati. Selain itu, batasan juga jadi panduan kapan saatnya mengakhiri hubungan yang merugikan, memberimu keberanian untuk melangkah maju dengan lebih yakin.

6. Coba terapi pasangan atau pembinaan hubungan

Banyak orang mengira terapi pasangan hanya bagi hubungan yang bermasalah, tetapi sebenarnya ini menjadi langkah proaktif menjaga kualitas hubunganmu. Dengan dukungan profesional, konseling pasangan memberikan keterampilan dan strategi menghadapi tantangan serta membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis.

Jika pasanganmu belum siap untuk terapi bersama, kamu bisa mencoba bantuan pelatih hubungan. Pelatih ini akan membantumu memahami dinamika dalam hubungan dan menemukan solusi untuk masalah yang muncul, sehingga kamu tetap bisa tumbuh dan berkembang bersama.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #cara #membangun #kembali #kepercayaan #dalam #suatu #hubungan #supaya #menjadi #lebih #harmonis #bahagia

KOMENTAR