



Dokter Ungkap, Oplas Hidung Punya Fungsi Estetika dan Medis
– Dalam dunia kecantikan, rinoplasti atau operasi hidung menjadi salah satu prosedur bedah plastik yang paling populer. Banyak orang menjalaninya untuk mendapatkan bentuk hidung yang lebih proporsional, mancung, atau sesuai standar kecantikan tertentu.
Namun di balik tren estetika tersebut, rinoplasti sejatinya bukan semata soal penampilan. Prosedur ini juga memiliki fungsi medis penting yang kerap luput dari perhatian publik.
Di Indonesia sejumlah selebritis secara terbuka mengakui telah melakukan rinoplasti, antara lain Nikita Mirzani, Mawar AFI, Jordi Onsu, Ivan Gunawan, dan yang terbaru adalah Denada.
Denada mengungkapkan, selain melakukan rinoplasti ada tiga bedah plastik lainnya yang ia lakukan disepanjang paruh awal 2025 ini. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai investasi demi bisa memperpanjang kariernya di industri hiburan.
“Untuk aku bisa bertahan, banyak hal yang harus aku lakukan, korbankan. Anggaplah ini sebagai investasiku. Mudah-mudahan, dengan ini aku bisa mempertahankan karierku,” ucap Denada.
Rinoplasti untuk mengembalikan fungsi hidung
Meski rinoplasti populer untuk kebutuhan kosmetik, tapi di balik tren estetika tersebut, rinoplasti sejatinya bukan semata soal penampilan. Prosedur ini juga memiliki fungsi medis penting yang kerap luput dari perhatian publik.
Menurut dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik dr. Ruth Lumbuun, berdasarkan definisinya rinoplasti adalah operasi di area hidung. Tidak hanya memperindah hidung, rinoplasti juga memiliki fungsi medis penting.
“Kalau indikasinya rekonstruksi kalau misalnya patah tulang karena kecelakaan atau terkena pukulan,” kata dia kepada Kompas.com, Senin (23/6/2025).
Bedah plastik rekonstruksi dilakukan untuk memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau mengalami kelainan, baik karena kecelakaan, luka bakar, maupun cacat bawaan seperti bibir sumbing.
Dalam konteks rinoplasti, ini dilakukan untuk mengembalikan struktur dan fungsi hidung setelah trauma.
“Kalau dihantam, tulang di sini (bagian atas batang hidung dekat kelopak mata) biasanya jadi turun, jadi ambles. Dalam kasus seperti ini bisa dilakukan rinoplasti untuk mengembalikan bentuk dan fungsi seperti semula sebelum cedera,” jelas dr.Ruth.
Bedah plastik estetik, sebaliknya, dilakukan pada bagian tubuh yang sebenarnya dalam kondisi normal, namun ingin diubah agar terlihat lebih indah atau sesuai keinginan pribadi. Misalnya, memperbaiki bentuk hidung yang dianggap terlalu pesek atau melebar agar tampak lebih mancung dan proporsional.
Selain rinoplasti, bedah plastik estetik juga bisa dilakukan untuk berbagai tujuan, misalnya operasi untuk mebuat lipatan mata atau membuang kantung mata, mengencangkan wajah yang kendur, serta pada bagian tubuh lain misalnya mengencangkan payudara atau sedot lemak.
Baik untuk kebutuhan kesehatan maupun penampilan, bedah plastik sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis bedah plastik yang memiliki kompetensi dan pemahaman mendalam tentang anatomi wajah. Sebab, hidung bukan hanya soal bentuk, tapi juga soal fungsi pernapasan yang krusial.
Tag: #dokter #ungkap #oplas #hidung #punya #fungsi #estetika #medis