Tinggal di Rumah Sempit? Ini 4 Cara Jaga Privasi demi Kesehatan Mental

Ada beberapa cara menjaga privasi, apalagi jika tinggal di rumah yang sempit seperti rumah subsidi 18 meter persegi.(Kompas.com/Aisyah Sekar Ayu Maharani)

11:10

19 Juni 2025

Tinggal di Rumah Sempit? Ini 4 Cara Jaga Privasi demi Kesehatan Mental

– Ada beberapa cara menjaga privasi, apalagi jika tinggal di rumah terlalu sempit seperti rumah subsidi 18 meter persegi.

Privasi adalah batasan pribadi seseorang untuk merasa aman sebagai individu. Ketika terganggu, hal itu bakal memengaruhi kesehatan mental.

“Jika punya ruang yang lebih luas itu tidak menjadi opsi, kita bisa mengatur batas psikologis dan emosi untuk memiliki ruang aman. Pertama dari sisi infrastruktur,” ucap psikolog klinis Divani Aery Lovian, M.Psi. kepada Kompas.com, Rabu (18/6/2025).

Cara menjaga privasi jika tinggal di rumah sempit

1. Hadirkan pembatas

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah menghadirkan pembatas, misalnya lewat pemakaian tirai atau furnitur.

Untuk penggunaan furnitur, tata letaknya bisa menjadi pembatas untuk menciptakan zona pribadi.

“Untuk menciptakan batasan personal kayak, ‘Ini area saya, jadi saya bisa melakukan segala hal di sini’,” kata psikolog NALA Mindspace yang sudah berpengalaman selama dua tahun ini.

Namun, jangan lupa untuk mengkomunikasikannya dengan anggota keluarga lainnya agar mereka tidak "menerobos" ke dalam zona pribadi tanpa seizinmu.

2. Bangun aturan

Dok. Freepik/wirestock Ada beberapa cara menjaga privasi, apalagi jika tinggal di rumah yang sempit seperti rumah subsidi 18 meter persegi.

Psikolog klinis dewasa Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi. menambahkan, membentuk atau menjaga privasi di dalam rumah yang terlalu sempit memang sulit.

Kendati demikian, hal tersebut tetap bisa diusahakan yakni dengan membangun aturan untuk membentuk batasan personal dengan anggota keluarga lainnya.

“Yang mana ini harus dipatuhi satu sama lain. Misalnya memanggil atau mengetuk sebelum masuk ke ruangan, tidak mengintip kegiatan orang lain, atau menguping pembicaraan orang lain,” jelas psikolog yang berpraktik di Jaga Batin di Bandung ini kepada Kompas.com, Rabu.

3. Rotasi jadwal aktivitas

Jika sebuah ruangan cukup sempit dan banyak yang perlu menggunakannya untuk sesuatu, Divani menyarankan agar kamu merotasi jadwal aktivitas guna mengurangi keramaian.

Sebab, berada dalam satu ruangan sempit dengan banyak orang untuk waktu yang terlalu lama bisa memicu stres.

“Misalnya penggunaan ruang tengah, si adik bisa bermain kapan, lalu kamu melakukan hal lain di area lain. Nanti gantian. Mau enggak mau harus dibikin jadwal rotasi, pembagian waktu untuk beraktivitas sendiri,” tutur dia.

4. Pakai alat bantu

Harris Farooq Ada beberapa cara menjaga privasi, apalagi jika tinggal di rumah yang sempit seperti rumah subsidi 18 meter persegi.

Jika kamu harus berkonsentrasi tinggi saat melakukan suatu aktivitas, tetapi ada banyak anggota keluarga sedang berada di dalam rumah, gunakan alat bantu.

Alat bantu yang dimaksud, seperti headphone atau white noise untuk mengurangi gangguan suara.

View this post on Instagram
A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Jangan lupa dikomunikasikan

Dok. Shutterstock Ada beberapa cara menjaga privasi, apalagi jika tinggal di rumah yang sempit seperti rumah subsidi 18 meter persegi.

Terlepas dari strategi yang dipilih untuk menjaga privasi demi kesehatan mental, komunikasi secara terbuka tentang kebutuhanmu akan ruang pribadi.

Misalnya, kamu tidak bisa beraktivitas di tengah kebisingan sehingga terpaksa menggunakan headphone.

Beri tahu anggota keluarga lain bahwa mereka dapat menepukmu jika memerlukan bantuan atau ingin membicarakan sesuatu.

“Intinya melakukan strategi yang disebutkan sebelumnya, lalu komunikasikan kenapa kita melakukan itu atau kita membutuhkan apa,” ucap Divani.

Ukuran rumah subsidi bakal dipangkas

Sebagai informasi, pemerintah berencana akan memangkas ukuran rumah subsidi menjadi 18 meter persegi.

Kendati demikian, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan, ukuran tersebut belum final.

Keputsan soal rencana pengurangan luas rumah subsidi menjadi 18 meter persegi dengan luas tanah 25 meter persegi masih dalam tahap diskusi dan kajian.

“Saat ini saya masih dalam tahap menampung berbagai masukan. Keputusan akan diambil pada waktunya. Sampai hari ini belum ada keputusan yang ditetapkan," ujarnya kepada media di Jakarta, Selasa (17/6/2025).