Rumah Sempit Bisa Picu Stres dan Cemas, Ini Penjelasan Psikolog
Ilustrasi rumah subsidi 18 meter sesuai dengan usulan aturan baru rumah subsidi diperkecil dari Kementerian PKP.(Infinity Realty)
10:35
19 Juni 2025

Rumah Sempit Bisa Picu Stres dan Cemas, Ini Penjelasan Psikolog

 

– Ukuran rumah yang memadai dan cukup untuk privasi bukan cuma soal kenyamanan tapi sangat penting bagi kesehatan mental. 

Psikolog klinis Divani Aery Lovian, M.Psi. mengatakan, tinggal di rumah sempit bisa memicu stres dan cemas bagi penghuninya.

“Setiap individu butuh batasan personal, butuh sense of control paling tidak buat diri kita sendiri, kehidupan kita, termasuk ruang-ruang yang lebih pribadi,” ucap psikolog NALA Mindspace yang sudah berpengalaman selama dua tahun ini kepada Kompas.com, Rabu (18/6/2025).

Ruangan yang terlalu sempit dapat menyulitkan seseorang mengatur ritme aktivitasnya sendiri karena harus menyesuaikan dengan orang lain.

Misalnya, setiap bangun tidur seseorang harus bergerak. Namun, karena ruangan yang terbatas dan ada orang lain yang menetap, hal tersebut sulit dilakukan.

“Wah, itu kan akan menimbulkan perasaan frustrasi, kesal, dan menjadi stres, pusing,” tutur Divani.

Ilustrasi teras rumah.Shutterstock/Jason Finn Ilustrasi teras rumah.

Tidak ada batasan personal

Selain itu, tidak adanya pemisah antara ruang pribadi dengan sosial akan membuat kita merasa kewalahan secara sensorik. Karena ketidaan ruang personal, kita akan terus terstimulasi oleh orang lain.

“Karena ada orang lain di ruangan yang cuma ini saja, ngelihatin orang yang beraktivitas terus-terusan, ngelihat keriwehan, tentu jadi meningkatkan stres,” jelas Divani.

Otak pun bisa bekerja lebih keras untuk memproses stimulasi yang diterima, seperti suara-suara berisik di rumah atau gerakan orang lain. Ini bisa meningkatkan hormon stres.

Tidak merasa aman

Nihilnya pemisah antara ruang pribadi dengan sosial juga bisa membuat seseorang kehilangan kendali akan ruang yang seharusnya menjadi ruang amannya.

“Kita merasa enggak aman. Bagaimana mau aman, kalau apa-apa harus jadi lebih hati-hati, lebih waspada, tengok-tengok dulu (sebelum) melakukan sesuatu yang mungkin sifatnya privat,” kata Divani.

Menurut dia, hal tersebut bisa menyebabkan seseorang merasa cemas. Jika terlalu lama tinggal di rumah yang terlalu sempit, perasaan cemas bisa berujung pada gangguan psikologis lainnya.

Tidak berdaya

Psikolog klinis dewasa Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi. menambahkan, rumah yang terlalu sempit juga bisa memicu stres dan cemas karena membuat seseorang tidak berdaya.

“Kita merasa tidak berdaya karena ruang sempit membuat kita sulit melakukan berbagai macam hal, tidak bisa bergerak dengan leluasa,” kata psikolog yang berpraktik di Jaga Batin di Bandung ini kepada Kompas.com, Rabu.

Tinggal sendiri di rumah yang terlalu sempit saja tidak direkomendasikan, apalagi jika ia tinggal dengan orang lain.

“Ini (perasaan tidak berdaya) bisa semakin parah apabila di dalam rumah yang terlalu sempit itu ada banyak individu lainnya,” pungkas Adelia.

Ukuran rumah subsidi bakal dipangkas

Rencana pemerintah untuk memangkas ukuran rumah subsidi menjadi 18 meter persegi menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Banyak pihak menilai ukuran rumah itu terlalu sempit.

Kendati demikian, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan, ukuran tersebut belum final.

Keputsan soal rencana pengurangan luas rumah subsidi menjadi 18 meter persegi dengan luas tanah 25 meter persegi masih dalam tahap diskusi dan kajian.

“Saat ini saya masih dalam tahap menampung berbagai masukan. Keputusan akan diambil pada waktunya. Sampai hari ini belum ada keputusan yang ditetapkan," ujarnya kepada media di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Tag:  #rumah #sempit #bisa #picu #stres #cemas #penjelasan #psikolog

KOMENTAR