



Bucin dan Posesif, Apa Bedanya? Ini Penjelasan Psikolog
– Istilah "bucin (budak cinta) makin sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang rela melakukan apa saja demi pasangannya.
Namun, apakah sikap bucin bisa dikatakan posesif? Ternyata perilaku bucin dan posesif memiliki perbedaan yang signifikan.
“Bucin itu singkatannya budak cinta, seolah-olah seseorang itu mau melakukan apa saja untuk menyenangkan pasangannya,” jelas psikolog klinis dewasa Syaikha Nabila, M.Psi. kepada Kompas.com, belum lama ini.
Sikap bucin dalam batas tertentu masih bisa dianggap normal, terutama ketika seseorang sedang jatuh cinta dan ingin menunjukkan perhatiannya.
Namun, yang perlu dicermati adalah apakah perilaku tersebut tetap memberi ruang bagi diri sendiri dan pasangan untuk beraktivitas dan mengembangkan diri.
Bucin beda dengan posesif
Bucin tak selalu posesif. Psikolog jelaskan perbedaan bucin dan posesif, dan kenapa bucin masih wajar.
Sementara itu, psikolog yang berpraktik di Lampung ini menegaskan, posesif memiliki akar yang berbeda.
Menurut Syaikha, kata kunci dari posesif adalah adanya keinginan untuk mengontrol pasangan.
“Ketika pasangan kamu sudah mulai mengatur sampai ke hal-hal pribadi sehingga kamu tidak diberikan ruang kepercayaan dan kebebasan, mungkin itu sudah jadi tanda-tanda dia adalah pasangan yang posesif,” jelasnya.
Awas, bucin bisa berkembang jadi obsesi
Syaikha menambahkan, posesif bisa berkembang menjadi obsesi.
Misalnya, saat pasangan tidak mengizinkan kamu untuk beraktivitas atau membebaskan diri untuk menjalin relasi dengan banyak orang.
“Obsesi juga bisa menjadi terlalu protektif, dan merasa sangat cemburu terhadap hubungan pasangannya dengan orang lain,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Syaikha menerangkan, hubungan yang sehat seharusnya ditandai dengan kepercayaan, komunikasi terbuka, dan adanya batasan pribadi yang saling dihargai.
View this post on Instagram