Seperti Jefri Nichol Bucin ke Ameera Khan, Pahami Arti hingga Batas Wajarnya
Potret kemesraan Aktor Jefri Nichol dan sang kekasih, Ameera Khan.(Instagram.com/littlemisskhan)
19:10
14 Juni 2025

Seperti Jefri Nichol Bucin ke Ameera Khan, Pahami Arti hingga Batas Wajarnya

– Dalam hubungan asmara, istilah bucin atau budak cinta sering kali terdengar akrab, terutama di kalangan anak muda. 

Fenomena ini kembali menjadi sorotan publik setelah aktor Jefri Nichol mengaku sangat bucin terhadap kekasihnya, Ameera Khan

Keduanya diketahui menjalani hubungan jarak jauh (LDR), dan kerap melakukan panggilan telepon selama 48 jam non stop demi menjaga koneksi emosional.

Lantas sebenarnya, apa itu bucin?

Perilaku Bucin Pasangan dalam Hubungan 

Apa Itu Bucin?

Secara harfiah, bucin merupakan singkatan dari “budak cinta”. Istilah ini merujuk pada seseorang yang sangat tergila-gila kepada pasangannya hingga rela melakukan apapun demi mempertahankan hubungan.

Namun, istilah bucin perlu didefinisikan secara lebih jelas, karena persepsi setiap orang bisa berbeda.

“Sebenarnya yang perlu didefinisikan lebih jelas itu apa sih sebenarnya arti bucin. Kalau singkatannya budak cinta, seolah-olah seseorang itu mau melakukan apa saja untuk menyenangkan pasangannya,” ujar Psikolog Klinis Dewasa Syaikha Nabila, M.Psi., Psikolog, kepada Kompas.com, Kamis (13/6/2025).

Dalam banyak kasus, bucin tidak sekadar mencintai secara dalam, tetapi juga melibatkan perilaku yang impulsif, penuh pengorbanan, bahkan tidak seimbang secara emosional.

Bahkan bucin membuat seseorang mengupayakan berbagai macam cara demi bisa terhubung dan terus merasa dekat dengan pasangannya, seperti yang dilakukan Jefri.

Mengapa seseorang menjadi bucin?

Ada berbagai alasan mengapa seseorang bisa menjadi bucin dalam hubungan.

Konselor untuk remaja, diri, pernikahan, dan perselingkuhan dari konselingkeluarga.com, Elly Nagasaputra, MK, CHt menilai, bucin bisa terjadi karena seseorang belum cukup matang secara emosional.

“Seseorang menjadi sangat bucin, mungkin karena belum dewasa, jadi tidak memikirkan faktor-faktor lain, lalu dia mencintai dengan cara buta karena cinta,” ungkap Elly.

Ia menambahkan, orang yang sudah dewasa secara mental, emosional, dan spiritual akan mencintai dengan lebih logis. 

Mereka tidak akan terjebak dalam cinta buta yang hanya mengedepankan perasaan tanpa mempertimbangkan nilai diri dan masa depan.

Di sisi lain, Syaikha mengungkap, perilaku bucin seseorang juga bisa disebabkan karena sedang mengalami love bombing di fase awal hubungan.

“Rasanya kalau baru pacaran itu ingin bertemu, telponan, dan chattingan terus. Hal ini masih wajar apabila tidak mengganggu aktivitas dan keduanya tidak mempermasalahkannya,” ujar dia.

Apakah bucin wajar dalam hubungan yang sehat?

Perdebatan soal bucin sering muncul dalam dinamika pasangan. Sebagian menilai bahwa mencintai secara total adalah bentuk cinta sejati.

Meski begitu, sebagian lain memandangnya sebagai bentuk ketergantungan yang tidak sehat.

Menanggapi hal tersebut, Syaikha menekankan, menjadi bucin tidak selalu salah, selama masih ada batas yang jelas.

“Boleh-boleh saja kalau mau tergila-gila dan memberikan seluruh perhatian buat pasangan,” tutur dia.

Namun penting untuk diperhatikan, perilaku bucin jangan sampai membuat kamu kehilangan jati diri atau mengabaikan kebutuhan pribadi kamu.

Mengekspresikan rasa sayang kepada pasangan memang penting untuk memperkuat jalinan hubungan. 

Akan tetapi, kamu juga perlu memperhatikan kebutuhan dan membahagiakan diri sendiri sebelum membahagiakan pasangan kamu. 

“Selama dia bucin, tapi tetap mengutamakan diri sendiri, tetap terbuka dengan pasangan, saling percaya, dan tahu boundaries masing-masing, hubungan tersebut dibilang masih sehat,” tambahnya.

Hubungan yang sehat seharusnya dilandasi oleh keterbukaan, komitmen, tanggung jawab, serta kesadaran untuk saling bertumbuh. 

Jika bucin justru menutup logika dan membuat seseorang mengabaikan tanda-tanda hubungan yang tidak sehat, maka itu perlu diwaspadai. 

Tag:  #seperti #jefri #nichol #bucin #ameera #khan #pahami #arti #hingga #batas #wajarnya

KOMENTAR