Menunaikan Ibadah, Merawat Bumi: Tips Haji Berkelanjutan 2025
Jamaah calon haji dari berbagai negara berjalan seusai menunaikan Shalat Isya berjamaah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Selasa (20/5/2025). [ANTARA FOTO/Andika Wahyu/foc]
09:04
6 Juni 2025

Menunaikan Ibadah, Merawat Bumi: Tips Haji Berkelanjutan 2025

Puncak Haji 2025 sudah di depan mata, perhatian terhadap dampak lingkungan dari salah satu pergerakan massa terbesar di dunia semakin mengemuka.

Lebih dari 2 juta umat Muslim dari berbagai penjuru dunia akan berkumpul di Tanah Suci, membawa serta tantangan besar dalam pengelolaan limbah, air, energi, hingga konsumsi barang sekali pakai.

Mengutip laporan Earth.org, haji yang berkelanjutan bukan hanya sebuah opsi, melainkan keharusan moral dan spiritual. Islam sendiri menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan menghindari pemborosan. Berikut adalah tujuh tips untuk menjalankan ibadah haji yang lebih ramah lingkungan:

1. Kelola Limbah Secara Bijak

Setiap musim haji menghasilkan ribuan ton sampah. Pada tahun 2023, tercatat lebih dari 16 ribu ton limbah dihasilkan selama rangkaian ibadah haji, sebagian besar berupa plastik sekali pakai dan kemasan makanan.

Untuk mengurangi jejak lingkungan ini:

  • Gunakan botol minum isi ulang dan peralatan makan pribadi.
  • Pisahkan sampah organik, plastik, dan umum, sesuai sistem pengelolaan yang tersedia.
  • Dukung upaya daur ulang lokal dengan mengikuti panduan otoritas setempat.

2. Hemat Air dalam Setiap Aktivitas

Wilayah Mekkah dan sekitarnya merupakan daerah dengan tingkat kelangkaan air yang tinggi. Konsumsi air meningkat drastis selama haji untuk keperluan wudu, mandi, hingga pendingin ruangan.

Langkah yang bisa diambil:

  • Gunakan air secukupnya saat wudu. Islam membolehkan penggunaan air minimal, bahkan saat berwudu di sungai.
  • Pilih hotel atau penginapan yang menerapkan teknologi penghematan air seperti keran otomatis dan sistem sirkulasi ulang.
  • Hindari kebiasaan menyiram berlebihan di toilet umum.

3. Pilih Transportasi dan Akomodasi Rendah Emisi

Perjalanan udara menjadi penyumbang besar jejak karbon. Menurut International Council on Clean Transportation (ICCT), satu penerbangan internasional bisa menghasilkan hingga 1 ton CO per penumpang.

Untuk menekan emisi:

  • Pilih maskapai yang menerapkan program offset karbon.
  • Gunakan transportasi umum yang disediakan otoritas haji, seperti bus dan kereta cepat.
  • Cari penginapan yang memanfaatkan energi terbarukan, seperti panel surya atau sistem efisiensi energi.

4. Kurangi Pembelian Pakaian Sekali Pakai

Fenomena fast fashion menjangkau pula ibadah haji. Banyak jemaah membeli pakaian baru yang hanya digunakan sekali, lalu dibuang. Ini berdampak pada meningkatnya limbah tekstil dan emisi produksi.

Alternatif berkelanjutan:

  • Gunakan pakaian yang sudah dimiliki, atau beli dari merek lokal yang memproduksi secara etis.
  • Pilih kain katun organik atau serat alami yang mudah terurai.
  • Donasikan pakaian setelah haji untuk memperpanjang siklus hidupnya.

5. Laksanakan Qurban dengan Tanggung Jawab Lingkungan

Pada tahun 2019, lebih dari 1 juta hewan dikurbankan selama haji. Tanpa pengelolaan limbah yang tepat, darah dan sisa hewan bisa mencemari tanah dan air, serta menghasilkan gas rumah kaca seperti metana.

Solusi yang dapat diterapkan:

  • Dukung program pengelolaan limbah hewan melalui pengomposan atau pembangkitan biogas.
  • Gunakan kemasan ramah lingkungan dalam distribusi daging kurban.
  • Pilih lembaga penyelenggara qurban yang mengedepankan transparansi dan tanggung jawab lingkungan.

6. Gunakan Produk Ramah Lingkungan

Barang harian seperti sabun, deterjen, dan tisu basah kerap mengandung bahan kimia berbahaya bagi lingkungan.

Tips ramah lingkungan:

  • Pilih sabun dan sampo berbahan dasar alami.
  • Bawa kantong kain sendiri untuk berbelanja.
  • Hindari tisu basah yang mengandung plastik mikro.

7. Edukasi dan Teladani Prinsip Keberlanjutan Islam

Prinsip hidup berkelanjutan telah lama tercermin dalam ajaran Islam. Surah Al-A’raf ayat 31 menegaskan: "Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan."

Laman tafsir Quran NU menulis pada ayat ini Allah memerintahkan agar memakai pakaian yang baik dalam beribadah, baik ketika salat, tawaf, dan ibadah lainnya. Allah juga memerintahkan manusia untuk makan dan minum secukupnya tanpa berlebih-lebihan.

Haji bukan sekadar ritual individu, tetapi juga bentuk solidaritas global umat Islam. Di tengah krisis iklim yang semakin nyata, setiap langkah kecil menuju haji berkelanjutan memiliki dampak besar.

Mulai dari botol minum isi ulang hingga pakaian organik, pilihan sadar lingkungan selama ibadah akan menginspirasi perubahan gaya hidup setelahnya.

Dengan menjadikan haji sebagai teladan keberlanjutan, umat Muslim turut menyuarakan komitmen global untuk menjaga bumi—amanah yang tak hanya bersifat ekologis, tetapi juga spiritual.

Editor: M. Reza Sulaiman

Tag:  #menunaikan #ibadah #merawat #bumi #tips #haji #berkelanjutan #2025

KOMENTAR