Sebaiknya Bangun Jarak dengan Orang Manipulatif, Simak Trik dan Tanda-Tanda Manipulator di Sekitar Kita
Ilustrasi seseorang yang terkena dampak perilaku manipulatif. (Freepik/ storyset)
06:40
8 Oktober 2024

Sebaiknya Bangun Jarak dengan Orang Manipulatif, Simak Trik dan Tanda-Tanda Manipulator di Sekitar Kita

 

 – Salah satu hal yang ironis dalam hidup adalah bertemu dengan teman atau pasangan yang manipulatif. Masalahnya, seseorang yang manipulatif itu berupaya mengendalikan orang lain mulai dari tindakan hingga cara berpikir mandiri.

Ironisnya, taktik ini tidak hanya memengaruhi hubungan kita dengannya, tetapi juga hubungan kita dengan orang lain dan kesehatan mental kita. Oleh sebab itu perlu ada batasan tegas dalam berhubungan dengan orang manipulatif sebagai cara menghadang ia masuk ke dalam kehidupan kita secara mendalam.

Manipulasi adalah menekan orang lain, kadang melalui cara yang licik untuk mendapatkan apa yang diinginkan, dikutip dari webmd.com, pada Selasa, (8/10).

Para pelaku manipulasi melakukan hal itu untuk memegang kendali, termasuk kendali atas hidup orang lain. Mereka sangat piawai membaca emosi orang lain sebagai cara memahami kelemahan orang lain dan mengendalikannya.

Motif ujung dari manipulasi adalah kekuasaan baik personal, profesional, maupun politik. Kekerasan seperti kerap terjadi pada semua jenis hubungan mulai percintaan, pekerjaan dan perpolitikan baik antarelite maupun elite dengan masyarakat.

Kekerasan tindak manipulatif memiliki trik umum yang digunakan dalam hubungan dengan orang lain agar tunduk dan menyerah kepada manipulator, berikut contoh trik manipulatif tersebut, dilansir dari webmd.com, pada Senin, (7/10):

Menumbuhkan Rasa Bersalah

Manipulator berdaya membelokkan situasi apa pun untuk membuat diri mereka menjadi korban. Selain itu, manipulator akan mengingatkan orang yang pernah dibantunya untuk menciptakan relasi hutang budi.

Keraguan pada Diri Sendiri

Manipulator kerap memberitahukan kita bahwa kita tidak dapat melakukan sesuatu atau tidak mengerti tentang sesuatu agar kita meragukan diri kita sendiri. Dengan cara itu, manipulator dapat membuat kita berhenti melakukan sesuatu.

Mengeluh

Marah di hadapan umum adalah cara untuk mendesak orang lain melakukan apa yang diinginkan. Pertaruhan para manipulator adalah kita ingin mengakhiri konflik, terutama jika mereka membuat keributan.

Membandingkan dengan Orang Lain

Manipulator kerap membandingkan kita dengan orang lain. Dengan menunjukkan apa yang telah dicapai oleh orang lain, seorang manipulator benar-benar menunjukkan kekurangan kita. Ini adalah cara untuk membuat motivasi kita anjlok, meskipun manipulator mengklaim bahwa ia mencoba memotivasi kita.

Memikat Kita

Tidak semua perilaku manipulatif dianggap negatif. Manipulator kerap menghujani kita dengan ragam pujian dan pujian untuk membangun kepercayaan. Dengan demikian, kita cenderung melakukan apa pun yang diinginkan oleh manipulator.

Memberikan Ultimatum

Dalam beberapa kasus, seorang manipulator akan memberikan ancaman untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Misalnya, mereka mungkin mengancam untuk pindah dari rumah kita, berhenti bekerja, atau bahkan melukai diri sendiri.

Tanda-Tanda Manipulasi

Manipulasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Bahkan, bersikap baik pun bisa menjadi bentuk manipulasi kalau orang tersebut tidak bermaksud untuk benar-benar membantu kita, tetapi hanya untuk mendapatkan sesuatu untuk diri mereka sendiri.

Taktik Manipulasi Umum

Seringkali orang yang memanipulasi orang lain memiliki kecerdasan emosional (EI) yang sangat tinggi. Biasanya EI merupakan keterampilan yang baik untuk dimiliki karena membantu memahami apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh orang lain. Namun, bagi manipulator EI membantunya untuk menemukan kelemahan orang lain dengan cepat untuk melawan atau menaklukan kita, membujuk kita untuk melepaskan sesuatu yang utama atau prinsipil agar bergantung padanya, dan selalu percaya diri.

Dramatisasi dan Generalisasi

Manipulator kerap mendramatisasi dan menggeneralisasi, sebagai contoh, tidak ada yang pernah mencintai saya. Manipulator menggunakan ini agar kita sulit melihat celah dalam argumennya.

Humor yang Kejam

Taktik ini bertujuan untuk mengolok-olok kelemahan kita dan membuat kita merasa tak nyaman. Membuat orang lain tampak buruk adalah cara manipulator dapat merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.

Gaslighting

Manipulator kerap menggunakan taktik ini untuk membingungkan kita dan membuat kita mempertanyakan realitas kita sendiri. Ini terjadi ketika kita menyerang pelecehan atau kebohongan mereka dan manipulator mengatakan bahwa tuduhan itu tidak pernah terjadi.

Pasif Agresif

Seorang manipulator pasif-agresif tidak menyuarakan perasaan negatif terhadap kita. Sebaliknya, mereka menemukan cara-cara halus dan tidak langsung untuk mengekspresikan kemarahannya dan merendahkan kita. Sebagai contoh, mereka sebenarnya tidak setuju dengan proyek kita, tetapi tetap mengerjakannya dengan cemberut atau membuat kesalahan dengan sengaja atau mengendur untuk mencoba menyabotase proyek kita.

Tidak ada gunanya orang bersikap pasif-agresif karena berbagai alasan yang tidak selalu dimaksudkan untuk memanipulasi. Namun, manipulator kronis (jangka panjang) akan menggunakan taktik ini untuk membuat kita merasa bersalah ini adalah cara bagi mereka menunjukkan kemarahan tanpa secara langsung marah, membuat kita merasa bingung.

Penindasan Sosial dan Emosional

Penindasan tidak selalu menggunakan kekerasan fisik. Kritik terus-menerus, suara yang meninggi, dan ancaman adalah bentuk-bentuk penindasan emosional. Penindasan sosial dapat berupa penyebaran rumor atau dengan sengaja membuat merasa dikucilkan.

Bentuk lainnya termasuk intimidasi intelektual dan birokrasi. Dalam perundangan intelektual, seseorang mencoba mengklaim peran sebagai ahli dalam bidang tertentu, membuat kita merasa tidak tahu apa-apa dan harus bergantung pada mereka. Penindasan birokratis adalah penggunaan birokrasi – hukum, prosedur, atau dokumen – untuk membuat kita kewalahan dan menggagalkan tujuan kita.

Distorsi

Strategi lain yang digunakan oleh orang yang manipulatif secara emosional adalah memutarbalikan fakta atau informasi lain yang kita perlukan untuk memahami situasi dengan benar. Dalam beberapa kasus, manipulator akan berbohong atau mengklaim bahwa sesuatu tidak terjadi.

Salah dan Simpati

Rasa bersalah adalah emosi yang mudah dirasakan oleh banyak orang. Para manipulator memangsa kepekaan ini. Mereka tahu bahwa kita merasa tidak enak akan membuat mereka lebih mungkin mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Penarikan diri

Contoh paling sederhana dari perilaku manipulatif adalah perlakuan diam. Ketika seseorang menghukum kita dengan mengabaikan keberadaan kita.

Perbandingan

Terkadang perbandingan orang yang manipulatif akan membandingkan kita dengan orang lain untuk mendorong kita. Mereka mungkin menggunakan orang tertentu untuk membuat kita merasa tidak aman atau mencoba membangun perasaan bahwa semua orang melakukan apa pun yang mereka inginkan. Bahkan manipulator dapat melibatkan orang lain untuk menekan sentimen kita.

Bom Cinta

Menghujani seseorang dengan bom cinta dengan pujian dan kasih sayang adalah taktik manipulasi yang umum dilakukan. Ini bahkan digunakan dalam sekte-sekte. Ini terjadi karena manipulator mencoba untuk mempercepat hubungan kita sehingga kita merasa terikat dengan mereka.

Penilaian konstan

Manipulator juga berani menghakimi kita, mengolok-olok kita, dan membuat kita merasa buruk dengan diri kita. Manipulator ingin membuat kita merasa bahwa melakukan sesuatu yang salah, dan bahwa apa pun yang kita lakukan, kita tidak akan sebaik dirinya. Manipulator berfokus pada aspek negatif dari diri kita dan tidak memberikan komentar yang mengangkat dan mendukung kita.

Mengatasi Manipulasi

Mungkin sulit untuk mengakui bahwa kita terkena manipulasi, khususnya oleh orang yang memiliki hubungan dekat. Namun, perlu disadari bahwa manipulasi berdampak pada perasaan seseorang, jadi penting untuk menemukan jalan keluar dari manipulasi tersebut.

Cara mengidentifikasi manipulasi dari sisi internal diri kita adalah kalau kita adalah seorang yang suka menyenangkan orang lain dan suka membuat orang lain senang, mencari persetujuan orang lain, kerap mengatakan ya saat kita tidak setuju, mudah melihat yang terbaik dari orang lain, cenderung ingin bertahan dalam suatu hubungan meski tidak bahagia dalam hubungan tersebut.

Kalau kita merasa dimanipulasi oleh seseorang dalam relasi, maka sebaiknya ambil langkah mundur dan coba untuk menilai situasinya. Fokuslah pada fakta-fakta tersebut, bukan pada keyakinan atau opini. Percayalah pada insting kita.

Oleh sebab itu, kita perlu membangun jarak tegas dengan orang-orang yang mencoba menekan kita untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Batasan ini membantu seseorang menghargai dirinya sendiri dan mendorong orang kain untuk melakukan hal yang sama. 

Dengan menetapkan batasan yang sehat, maka kita lebih mampu melindungi diri sendiri secara emosional dan fisik. Berikut beberapa langkah strategis untuk membangun batasan yang kuat dengan orang yang manipulatif:

Batasi seberapa sering kita bertemu dengan mereka

Jika Perlu hapus kontak dengan semua orang demi keamanan diri kita dari ancaman manipulatif.

Jangan terlalu banyak berbagi informasi tentang diri anda

Semakin banyak informasi yang dikethui oleh manipulator, maka menjadi batu loncatan baginya untuk memanipulasi kita. Usahakan tidak ada percakapan mendalam dengan manipulator.

Netral

Manipulator berkembang dengan drama, jadi tanggapi masalah apapun dengan netral seperti tidak berkontak mata dengannya atau mengangkat bahu saja.

Luangkan Waktu Sejenak

Ambil jeda waktu sejenak sebelum memutuskan apapun terkait dengan permintaan manipulator.

 

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #sebaiknya #bangun #jarak #dengan #orang #manipulatif #simak #trik #tanda #tanda #manipulator #sekitar #kita

KOMENTAR