7 Permainan Emosional yang Tak Dilakukan oleh Orang yang Benar-benar Peduli
Ilustrasi permainan emosional (Freepik)
13:20
5 Juni 2025

7 Permainan Emosional yang Tak Dilakukan oleh Orang yang Benar-benar Peduli

– Hubungan yang sehat terbentuk dari saling menghormati, bukan melalui permainan emosional yang merugikan secara psikologis.

Permainan emosional merupakan manipulasi psikologis dalam hubungan yang bertujuan mengendalikan perasaan pihak lain.

Memahami bentuk permainan emosional membantu mengenali dinamika hubungan yang tidak sehat agar dapat menjaga keseimbangan emosional.

Berikut 7 permainan emosional yang tak dilakukan oleh orang yang benar-benar peduli dilansir dari laman Smallbusinessbonfire, Kamis (5/6):

1. Menyalahkan Pihak Lain

Permainan ini terjadi ketika seseorang selalu menyalahkan orang lain atas segala masalah yang terjadi. Kebiasaan ini bertujuan menghindari tanggung jawab pribadi.

Dalam hubungan yang sehat, kedua pihak berani mengakui kesalahan masing-masing. Tindakan ini menunjukkan kedewasaan emosional.

2. Sikap Diam sebagai Hukuman

Diam bukan solusi, melainkan bentuk manipulasi saat digunakan untuk menghukum secara emosional. Tindakan ini menciptakan ketegangan dan rasa bersalah secara tidak langsung.

Hubungan sehat mengandalkan komunikasi terbuka, bukan keheningan yang memaksa. Menghindari percakapan justru memperkeruh situasi.

3. Rasa Bersalah yang Disengaja

Menggunakan rasa bersalah untuk memperoleh sesuatu merupakan bentuk pemaksaan emosional. Individu manipulatif memanfaatkan hubungan emosional untuk keuntungan pribadi.

Ini melemahkan keputusan seseorang dalam mempertahankan batas sehat. Hubungan yang sehat berdiri di atas persetujuan yang saling menghargai.

4. Gaslighting atau Manipulasi Realitas

Gaslighting membuat seseorang meragukan ingatannya sendiri demi kepentingan pelaku. Ini termasuk menyangkal kejadian, berbohong, hingga meremehkan pengalaman emosional.

Tujuannya menciptakan ketergantungan dan hilangnya kepercayaan diri. Pengakuan atas perasaan merupakan fondasi hubungan saling menghormati.

5. Kritik Terus-Menerus

Kritik tanpa henti tidak membangun, melainkan meruntuhkan rasa percaya diri seseorang. Biasanya disamarkan sebagai perhatian namun bermuatan pengendalian.

Kritik yang sehat disampaikan untuk kebaikan bersama, bukan dominasi sepihak. Setiap orang patut mendapatkan penghargaan atas usahanya.

6. Membandingkan secara Negatif

Perbandingan konstan dengan orang lain dapat menghancurkan keunikan diri seseorang. Hal ini menciptakan tekanan dan rasa tidak cukup baik dalam diri.

Hubungan sehat menerima individu apa adanya tanpa standar dari luar. Menghargai keunikan pribadi lebih penting daripada memenuhi ekspektasi semu.

7. Peran sebagai Korban

Berperan sebagai korban terus-menerus mengalihkan tanggung jawab pribadi kepada orang lain. Pola ini digunakan untuk mencari simpati dan menghindari konsekuensi tindakan sendiri.

Dalam hubungan yang sehat, setiap orang mengambil peran aktif dalam menyelesaikan masalah. Menyadari kekurangan dan memperbaikinya adalah bentuk kedewasaan.

Mengenali permainan emosional yang merusak adalah langkah penting untuk menciptakan hubungan yang sehat dan saling menghargai.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #permainan #emosional #yang #dilakukan #oleh #orang #yang #benar #benar #peduli

KOMENTAR