



Dampak Makan Berlebihan: Apa yang Terjadi Pada Tubuh dan Cara Mengatasinya
Makan berlebihan, baik karena kebiasaan atau karena godaan makanan enak, bisa terjadi pada siapa saja.
Sering kali kita makan lebih dari yang tubuh butuhkan tanpa menyadari efek yang ditimbulkan.
Padahal, makan terlalu banyak memiliki dampak negatif baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Untuk itu, ketahui apa yang terjadi pada tubuh saat makan berlebihan, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengatasinya.
Dampak jangka pendek makan terlalu banyak
Saat kita makan berlebihan, tubuh kita akan merespons dengan berbagai cara. Pada awalnya, perut kita akan terasa penuh atau kekenyangan karena makan melebihi kapasitas normal.
Selain itu, terdapat beberapa efek samping yang akan dialami, seperti dilansir dari Eating Well, seperti:
- Perut mengembang: Saat makan berlebihan, perut akan mengembang untuk menampung makanan yang lebih banyak dari kapasitasnya. Ini menyebabkan perut terasa penuh dan tidak nyaman.
- Tekanan pada perut: Ketika perut mengembang, tekanan ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, mulas, atau bahkan perut kembung.
- Gangguan pencernaan: Proses pencernaan menjadi lebih lambat karena tubuh harus memproses makanan dalam jumlah yang lebih banyak, yang mengakibatkan rasa tidak nyaman di perut.
- Asam lambung atau heartburn: Makan berlebihan bisa menyebabkan asam lambung naik ke esofagus, yang mengakibatkan rasa terbakar atau asam di tenggorokan.
- Peningkatan gula darah: Konsumsi makanan berkarbohidrat atau manis dapat meningkatkan gula darah secara signifikan, memicu produksi insulin yang tinggi, dan berpotensi menyimpan kelebihan kalori sebagai lemak.
Dampak jangka pendek dari makan berlebihan cenderung memberikan ketidaknyamanan yang cepat terasa, seperti perut kembung dan gangguan pencernaan.
Jika kebiasaan ini dibiarkan, efek negatif ini bisa mengganggu kualitas hidup sehari-hari.
Oleh karena itu, penting untuk mendengarkan tubuh dan menghentikan makan saat merasa kenyang.
Dampak jangka panjang: risiko kesehatan yang lebih serius
Makan berlebihan tidak hanya memberikan efek langsung pada perut, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dalam jangka panjang.
Disarikan dari Cleveland Clinic dan Healthline, berikut adalah beberapa efek jangka panjang makan secara berlebihan.
- Kenaikan berat badan: Makan lebih banyak kalori dari yang dibutuhkan tubuh menyebabkan penumpukan lemak. Seiring waktu, ini bisa menyebabkan berat badan bertambah.
- Obesitas: Jika kebiasaan makan berlebihan berlanjut, obesitas bisa terjadi, yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya.
- Resistensi insulin: Makan berlebihan secara terus-menerus dapat menyebabkan resistensi insulin, yang membuat tubuh tidak dapat mengontrol gula darah dengan baik, meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
- Gangguan hormon leptin: Pola makan berlebihan dapat menyebabkan tubuh tidak merespons sinyal kenyang dari hormon leptin. Ini memperburuk rasa lapar, yang bisa memicu kebiasaan makan berlebihan yang berulang.
Jika kebiasaan makan berlebihan terus berlanjut, dampaknya bisa sangat merugikan kesehatan dalam jangka panjang.
Obesitas, resistensi insulin, dan gangguan hormon adalah kondisi serius yang dapat dihindari dengan mengatur pola makan dan menjaga asupan kalori tetap seimbang.
Mengatasi makan berlebihan: apa yang bisa dilakukan?
Jika kamu merasa telah makan terlalu banyak, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan, seperti:
- Berjalan ringan: Setelah makan berlebihan, berjalan-jalan dapat membantu mempercepat pencernaan dan mengurangi rasa kembung yang muncul akibat makan berlebihan.
- Minum air putih atau teh herbal: Teh jahe atau chamomile bisa membantu menenangkan perut dan meredakan gangguan pencernaan akibat makan berlebihan.
- Makan dengan porsi kecil dan sering: Mengatur porsi makan dengan lebih kecil dan lebih sering dapat membantu mengatur rasa lapar dan kenyang tubuh, sehingga menghindari makan berlebihan.
- Makan lebih lambat: Menikmati makanan dengan lebih lambat memberi waktu tubuh untuk merespons sinyal kenyang, mengurangi kemungkinan makan berlebihan.
Mengatasi makan berlebihan tidak selalu sulit jika kita bisa melakukan perubahan kecil dalam kebiasaan makan.
Berjalan setelah makan, mengatur porsi, dan makan dengan lebih lambat adalah langkah sederhana yang dapat membantu kita mencegah makan berlebihan.
Mekanisme otak: kenapa kita makan berlebihan?
Mengapa kita terus makan meskipun sudah kenyang? Ternyata, penyebabnya bisa sangat beragam, mulai dari faktor psikologis hingga kebiasaan makan yang buruk.
Stres dan emosi negatif sering kali memicu makan berlebihan, karena tubuh kita menghasilkan hormon stres yang disebut kortisol.
Hormon ini bisa meningkatkan hasrat makan, terutama untuk makanan yang tinggi gula, garam, atau lemak
Mencegah kebiasaan makan berlebihan
Makan berlebihan adalah kebiasaan yang banyak terjadi dan mungkin tidak selalu berbahaya jika terjadi sesekali. Namun, jika kebiasaan ini berlanjut, dampaknya bisa sangat merugikan kesehatan.
Untuk itu, lakukan beberapa tindakan pencegahan berikut:
- Perhatikan ukuran porsi: Hindari makan berlebihan dengan memperhatikan ukuran porsi makanan. Memulai dengan porsi kecil dapat membantu mencegah makan terlalu banyak.
- Pilih makanan dengan bijak: Fokus pada makanan yang lebih sehat, seperti sayuran dan protein tanpa lemak, untuk mengurangi keinginan makan berlebihan.
- Konsultasi dengan ahli gizi: Jika kebiasaan makan berlebihan mulai terasa sulit dikendalikan, berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter bisa membantu menemukan solusi yang tepat untuk mengatur pola makan dan menjaga kesehatan.
Mencegah kebiasaan makan berlebihan dimulai dengan kesadaran akan pola makan kita dan mengatur porsi dengan bijak.
Jika kebiasaan makan berlebihan mulai terasa sulit dikendalikan, berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter bisa menjadi langkah yang bijak.
Jangan biarkan makan berlebihan mengganggu kesehatan jangka panjang Anda.
Tag: #dampak #makan #berlebihan #yang #terjadi #pada #tubuh #cara #mengatasinya