Mengapa Batuk Berdahak Bisa Bertahan Lama? Kenali Penyebab Tersembunyi dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi batuk berdahak yang tak kunjung sembuh.(Freepik/8photo)
22:25
9 April 2025

Mengapa Batuk Berdahak Bisa Bertahan Lama? Kenali Penyebab Tersembunyi dan Cara Mengatasinya

Batuk berdahak biasanya dianggap sebagai gejala ringan dari flu atau pilek, tetapi bagaimana jika batuk tersebut tidak juga mereda setelah berminggu-minggu?

Banyak orang dewasa dan bahkan anak-anak mengalaminya, dan tak jarang kondisi ini membuat aktivitas terganggu, tidur terganggu, bahkan menimbulkan rasa cemas.

Sebelum menyimpulkan bahwa batuk ini hanyalah efek sisa dari infeksi ringan, penting untuk mengetahui bahwa batuk berdahak yang tak kunjung sembuh bisa menjadi sinyal dari masalah kesehatan yang lebih kompleks.

Durasi batuk berdahak: kapan harus waspada?

Dilansir dari Healthline, batuk dapat digolongkan menjadi tiga tipe berdasarkan durasinya:

  • Akut: berlangsung hingga 3 minggu
  • Subakut: antara 3 hingga 8 minggu
  • Kronis: lebih dari 8 minggu pada orang dewasa, atau 2 minggu pada anak-anak

Jika batuk berlangsung lebih dari batas waktu tersebut, maka perlu evaluasi medis lebih lanjut, apalagi jika lendir yang keluar berubah warna atau disertai darah.


Penyebab batuk tak sembuh-sembuh

Disarikan dari WebMD, Healthline, dan Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa jenis masalah kesehatan yang jadi penyebab batuk tak kunjung sembuh.

  • Postnasal drip: tetesan lendir yang tak terlihat

Postnasal drip adalah kondisi di mana lendir dari hidung menetes ke tenggorokan, sering kali tanpa disadari.

Hal ini menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan memicu batuk, terutama saat malam hari.

Kondisi ini kerap menjadi penyebab umum batuk kronis yang kerap tidak disadari penderitanya.

  • Penyakit paru kronis: seperti bronkitis dan COPD

Bronkitis kronis maupun Penyakit Paru Obstruktif Kronik (COPD) sering menyebabkan produksi lendir berlebihan.

Dalam jangka panjang, batuk berdahak menjadi gejala utama yang terus-menerus muncul, terutama pada perokok atau mantan perokok.

COPD sering kali disertai dengan lendir berwarna putih, kuning, atau bahkan cokelat kehitaman.

Kondisi ini harus ditangani secara serius karena berkaitan dengan penurunan fungsi paru secara bertahap.

  • GERD: penyakit lambung yang bersuara lewat batuk

Tidak banyak yang mengira bahwa gastroesophageal reflux disease (GERD) bisa menyebabkan batuk berdahak.

Faktanya, asam lambung yang naik ke tenggorokan dapat memicu iritasi dan memproduksi lendir sebagai reaksi tubuh.

Sering kali, penderita GERD hanya mengalami batuk sebagai satu-satunya gejala, tanpa disertai nyeri dada atau mulas.

  • Warna dahak

Warna lendir atau dahak bukan sekadar informasi visual, melainkan bisa memberi petunjuk penting mengenai kondisi kesehatan seseorang. Berikut makna umum dari warna dahak:

  • Bening: biasanya akibat alergi atau iritasi ringan
  • Kuning/hijau: menandakan infeksi aktif
  • Putih: bisa terkait GERD atau virus bronkitis
  • Cokelat/hitam: sering kali akibat paparan asap, debu berat, atau infeksi paru kronis
  • Merah/merah muda: indikasi adanya darah, bisa berasal dari pneumonia, tuberkulosis, atau kanker paru

Faktor gaya hidup dan lingkungan yang memengaruhi

Tidak hanya penyakit, beberapa faktor gaya hidup turut memperburuk atau memperpanjang batuk berdahak, seperti:

  • Merokok: menjadi penyebab utama batuk kronis dan produksi lendir berlebih
  • Lingkungan kering atau berdebu: membuat saluran napas teriritasi
  • Dehidrasi: menyebabkan lendir menjadi lebih kental dan sulit dikeluarkan

Tindakan untuk mengurangi batuk berdahak

Jika penyebabnya ringan, beberapa langkah sederhana di rumah dapat membantu mempercepat pemulihan, seperti:

  • Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara, terutama di malam hari
  • Minum cukup air putih setiap hari agar lendir lebih encer
  • Kumur air garam hangat untuk meredakan iritasi tenggorokan
  • Konsumsi ekspektoran seperti guaifenesin agar dahak lebih mudah dikeluarkan
  • Gunakan balsam eucalyptus yang membantu melegakan saluran napas

Namun, jika batuk berdahak tetap berlangsung lebih dari dua minggu tanpa perbaikan, bahkan setelah mencoba berbagai cara, maka penting untuk melakukan konsultasi medis.

Pemeriksaan Medis

Dalam mengevaluasi batuk kronis, dokter akan melakukan wawancara riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, serta mungkin menyarankan tes tambahan seperti:

  • Tes darah
  • Rontgen atau CT scan paru
  • Uji fungsi paru
  • Pemeriksaan kadar asam lambung (untuk mencurigai GERD)

Pemeriksaan ini sangat penting, terutama jika batuk disertai gejala lain, seperti:

  • Berat badan turun tanpa sebab
  • Sesak napas
  • Demam tinggi
  • Dahak berdarah

Batuk berdahak yang tidak kunjung sembuh bukan sekadar gejala ringan, melainkan bisa menjadi sinyal dari kondisi medis yang serius.

Dengan mengenali kemungkinan penyebabnya, seperti infeksi, asma, alergi, GERD, dan kondisi paru kronis, kita bisa lebih cepat menentukan langkah yang tepat.

Pemeriksaan medis menjadi penting jika batuk berlangsung lebih dari dua minggu, terlebih jika sudah mencoba obat batuk tetapi tidak menunjukkan perbaikan. Mengabaikan gejala bisa memperburuk kondisi.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami batuk tak kunjung sembuh dan tenggorokan gatal, jangan ragu untuk mencari pertolongan medis.

Lebih baik mengetahui penyebabnya lebih awal dibanding menunggu hingga muncul komplikasi yang lebih serius.

Tag:  #mengapa #batuk #berdahak #bisa #bertahan #lama #kenali #penyebab #tersembunyi #cara #mengatasinya

KOMENTAR