Orang Miskin yang Bisa Berubah Menjadi Kaya Raya, Sering Mengadopsi 8 Kebiasaan Ini Menurut Pandangan Psikologi
Ilustrasi orang miskin yang berubah menjadi kaya raya. (Freepik)
20:32
22 Februari 2025

Orang Miskin yang Bisa Berubah Menjadi Kaya Raya, Sering Mengadopsi 8 Kebiasaan Ini Menurut Pandangan Psikologi

 

 - Semua orang pasti ingin hidup kaya raya, dengan semua itu kita mudah untuk mengatasi berbagai masalah dan bisa berbuat kebaikan dalam bentuk harta.

Untuk menjadi kaya raya tentunya bukan hal yang mudah, apalagi ketika kita berasal dari orang miskin. Memulai perjalanan dari nol membutuhkan usaha dan modal yang kuat karena berjuang tanpa fasilitas apapun.

Dilansir dari laman Global English Editing pada Sabtu pada (22/02) orang miskin yang bisa berubah menjadi kaya raya, sering mengadopsi 8 kebiasaan ini menurut pandangan psikologi :

1. Mereka menetapkan tujuan keuangan yang jelas

Salah satu perbedaan terbesar antara mereka yang terjebak dalam kemiskinan dan membangun kekayaan adalah penetapan tujuan. Orang-orang yang menjadi kaya tidak hanya berharap untuk masa depan lebih baik, tapi benar-benar merencanakannya. 

Mereka menetapkan tujuan keuangan yang jelas, entah itu menabung dalam jumlah tertentu, melunasi hutang, atau berinvestasi dalam peluang baru.

Psikologi memberi tahu kita bahwa penetapan tujuan membantu orang tetap termotivasi dan fokus. Ketika memiliki target yang jelas, kamu lebih mungkin untuk membuat keputusan harian yang selaras dengan kesuksesan jangka panjang.

2. Mereka melacak pengeluarannya

Psikolog mengatakan bahwa kesadaran adalah langkah pertama untuk berubah. Orang kaya tidak membelanjakan secara membabi buta, tapi mereka melacak setiap rupiah sehingga dapat membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas.

3. Mereka membaca dan belajar terus-menerus

Orang kaya tidak berhenti belajar begitu mereka menyelesaikan sekolah. Sebaliknya, mereka menjadikannya kebiasaan sehari-hari untuk membaca, mencari pengetahuan baru, dan mengembangkan keterampilan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa rata-rata CEO membaca sekitar 60 buku setahun, sementara rata-rata orang biasa hanya membaca segelintir buku.

Komitmen untuk belajar ini membantu orang-orang sukses untuk tetap terdepan, beradaptasi dengan perubahan, dan membuat keputusan keuangan yang lebih baik.

4. Mereka mengelilingi diri dengan orang-orang sukses

Orang-orang yang menghabiskan waktu bersama memiliki dampak besar pada pola pikir, kebiasaan, dan kesuksesan. Orang-orang kaya memahami hal ini, itulah sebabnya mereka melakukan upaya sadar untuk mengelilingi diri dengan orang lain yang menginspirasi dan menantang mereka.

Psikolog menyebut ini efek kedekatan sosial, gagasan bahwa kita secara tidak sadar mengadopsi perilaku dan sikap orang-orang di sekitar. Jika kamu terus-menerus berada di sekitar orang-orang tidak bertanggung jawab secara finansial, mudah untuk mengambil kebiasaan mereka. 

Tetapi jika dikelilingi oleh individu yang berorientasi pada tujuan yang jelas dan cerdas secara finansial, pola pikir mereka mulai menular padamu.

5. Mereka tetap disiplin bahkan ketika itu sulit

Membangun kekayaan bukan tentang kemenangan besar dan mencolok, tapi ini tentang tindakan kecil dan konsisten yang berulang dari waktu ke waktu.

Akan selalu ada godaan untuk menghabiskan uang secara impulsif atau menyerah ketika kemajuan terasa lambat. Tetapi orang-orang miskin yang berjuang menjadi kaya memahami bahwa kesuksesan tidak langsung. 

Mereka tetap berkomitmen pada tujuan mereka bahkan ketika itu sulit, percaya bahwa upayanya akan terbayar dalam jangka panjang. Disiplin bukan tentang kekurangan, tapi tentang membuat pilihan hari ini yang akan berterima kasih kepada dirimu di masa depan.

6. Mereka bertanggung jawab atas keuangannya

Sangat mudah untuk menyalahkan keadaan luar atas perjuangan keuangan, baik itu nasib buruk, ekonomi yang sulit, atau tidak mendapatkan peluang yang tepat.

Tetapi orang yang menjadi kaya mengubah pola pikir mereka. Alih-alih berfokus pada suatu yang berada di luar kendali, mereka bertanggung jawab penuh atas masa depan finansialnya.

Mengambil tanggung jawab bukan berarti menyalahkan diri sendiri, tapi itu berarti mengakui bahwa kamu memiliki kekuatan untuk memperbaiki situasi.

7. Mereka fokus untuk menghasilkan lebih banyak, bukan hanya menabung

Menyimpan uang itu penting, tetapi ada batasan berapa banyak yang dapat kamu kurangi. Orang kaya memahami bahwa sementara mengelola pengeluaran penting, meningkatkan pendapatan adalah suatu yang benar-benar membangun kebebasan finansial.

Alih-alih hanya mencari cara untuk menghabiskan lebih sedikit, mereka fokus untuk meningkatkan penghasilannya, baik melalui investasi, memulai bisnis sampingan, atau mengembangkan keterampilan berpenghasilan tinggi.

8. Mereka percaya bahwa dirinya bisa menjadi kaya

Perbedaan terbesar antara mereka yang tetap miskin dan mereka yang menjadi kaya bukan hanya uang, tapi pola pikir. Orang-orang yang terbebas dari perjuangan finansial percaya bahwa kekayaan adalah mungkin bagi mereka.

Tetapi mereka yang membangun kekayaan mengembangkan pola pikir kemungkinan, mereka melihat tantangan sebagai rintangan yang harus diatasi, bukan hambatan permanen. Keyakinan bukan hanya angan-angan, itu membentuk tindakan, keputusan, dan ketekunan.

Dapat disimpulkan bahwa orang miskin yang mampu berubah jadi kaya raya itu memang pekerja keras. Mengutip dari laman Linov HR pada Sabtu (22/02) pekerja keras biasanya senang mempelajari hal-hal baru dan berkembang bersama perusahaan. 

Kemudian seorang pekerja keras juga berfokus pada pertumbuhan, pengetahuan, dan pengalaman dalam usahanya baik itu sebagai pebisnis atau karyawan. 

 

Editor: Kuswandi

Tag:  #orang #miskin #yang #bisa #berubah #menjadi #kaya #raya #sering #mengadopsi #kebiasaan #menurut #pandangan #psikologi

KOMENTAR