



8 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Sadar Bikin Kamu Lelah dan Tidak Termotivasi, Menurut Psikologi
Kamu pernah merasa lelah dan tidak termotivasi, padahal hari baru saja dimulai? Atau mungkin, di tengah pekerjaan, tiba-tiba semangatmu menguap tanpa alasan yang jelas?
Ternyata, ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang tanpa sadar menguras energi mental dan membuat kamu merasa lesu sepanjang waktu. Menurut psikologi, kebiasaan ini terasa normal, bahkan mungkin terlihat produktif, tetapi sebenarnya justru menghambat produktivitas dan membuatmu terjebak dalam lingkaran kelelahan mental.
Dilansir dari laman News Reports pada Senin (17/2) yuk, simak apa saja kebiasaan tersebut!
1. Memeriksa ponsel di pagi hari
Ini mungkin kebiasaan yang paling umum, tapi juga yang paling berbahaya untuk energi mentalmu. Begitu bangun tidur, tangan langsung meraih ponsel, mengecek notifikasi, membalas chat, atau sekadar scrolling media sosial.
Psikolog mengatakan bahwa hal ini meningkatkan tingkat stres bahkan sebelum hari kamu dimulai. Alih-alih merasa segar, otakmu langsung bekerja keras untuk "mengejar ketertinggalan", yang pada akhirnya bikin kamu merasa tertekan dan tidak termotivasi sepanjang hari.
2. Melewatkan sarapan atau bergantung pada kafein
Sarapan sering dianggap sepele, padahal ini bahan bakar utama tubuhmu. Melewatkan sarapan atau hanya mengandalkan kopi untuk bangun bisa membuat kadar energi kamu anjlok di tengah hari.
Memang, kafein memberi dorongan cepat, tapi itu hanya bersifat sementara. Setelah efeknya habis, kamu justru merasa lebih lelah dan sulit fokus. Kebiasaan ini diam-diam merusak ritme energi alami tubuhmu, yang pada akhirnya bikin kamu lesu dan sulit berkonsentrasi.
3. Melakukan banyak tugas sekaligus
Multitasking mungkin terlihat seperti cara yang produktif, tapi sebenarnya tidak. Penelitian menunjukkan bahwa otak manusia tidak dirancang untuk melakukan banyak hal sekaligus.
Setiap kali kamu berpindah dari satu tugas ke tugas lain, otak harus mengatur ulang fokusnya, yang menguras sumber daya kognitif secara signifikan. Hasilnya? Kamu merasa lebih lelah, frustrasi, dan kurang merasa puas dengan kemajuan yang kamu capai.
4. Terlalu lama berada di dalam ruangan
Kalau kamu menghabiskan sebagian besar waktumu di dalam ruangan, baik di meja kerja, di sofa, atau bahkan di tempat tidur, tanpa mendapatkan sinar matahari yang cukup, tubuhmu akan kehilangan sinyal alami untuk tetap waspada dan termotivasi.
Pencahayaan buatan tidak bisa menggantikan cahaya alami. Psikolog menemukan bahwa paparan sinar matahari, meski hanya 10–15 menit di pagi hari, dapat meningkatkan fokus, mencegah kelelahan sore hari, dan membantu mengatur energi tubuh dengan lebih baik.
5. Kurang bergerak sepanjang hari
Terlalu lama duduk diam adalah musuh tersembunyi bagi energi dan motivasi. Ketika tubuhmu jarang bergerak, sirkulasi darah melambat, otot-otot menjadi kaku, dan otak mulai mengasosiasikan keheningan dengan kelelahan.
Itulah sebabnya duduk lama di meja kerja bisa terasa lebih melelahkan daripada aktivitas fisik. Meski gerakannya sederhana seperti berdiri, melakukan peregangan, atau berjalan sebentar setiap jam, itu cukup untuk meningkatkan aliran darah dan melepaskan endorfin yang bikin kamu merasa lebih segar.
6. Bernapas terlalu dangkal
Tanpa sadar, banyak dari kita bernapas pendek dan dangkal sepanjang hari, terutama saat stres atau fokus bekerja. Masalahnya, pernapasan dangkal ini memberi sinyal pada sistem saraf bahwa ada ancaman, membuat tubuh tetap dalam mode "waspada" yang melelahkan.
Akibatnya, kamu merasa terus-menerus tegang dan tidak termotivasi, meski secara fisik tidak melakukan aktivitas berat. Psikologi menyebut bahwa pernapasan dalam yang terkontrol adalah cara sederhana namun efektif untuk keluar dari kondisi ini.
7. Tidak memberikan waktu istirahat mental yang sebenarnya
Sering kali, kita merasa sudah "beristirahat" saat berhenti bekerja dan beralih ke aktivitas lain, seperti scrolling media sosial atau menonton video. Namun, ini bukan istirahat mental yang sesungguhnya. Aktivitas tersebut tetap menstimulasi otak, membuatnya sibuk memproses informasi, alih-alih benar-benar mengisi ulang energi.
Psikolog menekankan pentingnya istirahat mental yang berkualitas, di mana pikiran benar-benar bebas dari rangsangan eksternal. Tanpa ini, kelelahan mental akan terus menumpuk, menghambat produktivitas, dan membuatmu merasa lelah sepanjang waktu.
8. Mengabaikan sinyal tubuh untuk beristirahat
Tubuh manusia dirancang untuk memberi tahu kapan waktunya istirahat melalui rasa lelah, mengantuk, atau kehilangan fokus. Sayangnya, banyak dari kita mengabaikan sinyal ini.
Alih-alih beristirahat, kita justru minum kopi lagi, memaksa diri menyelesaikan lebih banyak pekerjaan, atau meyakinkan diri bahwa berhenti sejenak adalah tindakan malas. Pola pikir ini tidak hanya melelahkan secara fisik, tetapi juga secara mental, membuatmu merasa semakin tidak termotivasi dan kehilangan semangat untuk menghadapi hari.
Kebiasaan sehari-hari yang terlihat sepele ternyata punya dampak besar pada energi dan motivasi kita. Menurut psikologi, mengenali pola-pola ini adalah langkah pertama untuk memutus lingkaran kelelahan mental yang menghambat produktivitas.
***
Tag: #kebiasaan #sehari #hari #yang #tanpa #sadar #bikin #kamu #lelah #tidak #termotivasi #menurut #psikologi