4 Tips Jitu Mewujudkan Resolusi Sehat di Awal Tahun
Memasuki awal tahun 2024, setiap orang pastinya sudah merencanakan apa saja yang akan dilakukan di tahun ini.
Banyak orang membuat resolusi yang ambisius. Bahkan mungkin banyak orang yang berfokus pada peningkatan kesehatan setiap kali membuat resolusi tahun baru.
Ada yang ingin menurunkan berat badan, meningkatkan massa otot, bahkan menurunkan gula darah serta kolesterol.
Menurut Head of Department Underwriting Sequis, dr. Fridolin Seto Pandu, resolusi sehat harus dijalankan karena datangnya penyakit tidak dapat ditebak. Sehingga, pengelolaan kesehatan harus dimulai ketika tubuh masih bugar.
“Selagi masih awal tahun, tekadkan diri Anda menjalankan gaya hidup sehat sejak bangun pagi. Banyaklah bergerak meski Anda adalah karyawan kantor yang sibuk. Jangan lupa perhatikan asupan agar terhindar dari berbagai penyakit degeneratif, yakni penyakit kronis yang dapat terjadi karena menurunnya fungsi organ atau jaringan,” ujar Fridolin dalam keterangan pers, Jumat (5/1/2024).
dr Fridolin pun memberikan tips kesehatan sederhana untuk membantu masyarakat mewujudkan resolusi sehatnya di tahun ini.
Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
Ilustrasi memakan makanan sehat.
Jika kamu punya resolusi sehat di tahun ini, kamu perlu bertekad mengatur pola makan dan memilih jenis asupan.
Fridolin pun mengajak masyarakat memiliki pengetahuan mengenai makanan sehat dari sumber yang tepat.
Sebab menurutnya, banyak mengonsumsi makanan olahan akan berdampak buruk bagi kesehatan.
“Makanan juga dapat menjadi sumber penyakit jika tidak higienis, dikonsumsi berlebihan dan tidak mengandung nilai gizi esensial bagi tubuh, serta berlebihan mengonsumsi makanan olahan,” ujar Fridolin.
Perbanyak gerak
Ilustrasi menjaga daya tahan tubuh di musim pancaroba dengan rutin berolahraga
Melakukan aktivitas fisik hingga berolahraga rutin harus menjadi kebiasaan. Seringkali sibuk dengan pekerjaan dijadikan alasan menunda olahraga.
Fridolin menyarankan, perbanyak gerak dengan berjalan kaki ataupun naik turun tangga. Selain itu, saat libur tiba, sebaiknya jadikan olahraga sebagai kegiatan rutin.
“Mulailah beraktivitas dan berolahraga ringan dengan intensitas rendah sekitar 30 menit per hari, lalu tingkatkan menjadi intensitas sedang. Bagi yang sudah terbiasa olahraga dan kondisi badan dalam keadaan bugar tidak menjadi masalah jika ingin meningkatkan olahraga dengan intensitas berat,” jelas Fridolin.
Selain itu, Fridolin juga mengingatkan pentingnya memperhatikan kesehatan otot. Ia mengatakan, menjaga kesehatan otot dengan cara melakukan latihan kekuatan otot.
Memperbanyak gerak serta melatih kekuatan otot dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes, meningkatkan kepadatan tulang, dan menurunkan lemak tubuh.
Manajemen stres
Ilustrasi stres
Stres perlu dikelola karena dapat berdampak negatif pada kesehatan jiwa dan fisik. Maka dari itu, manajemen stres perlu dilakukan dalam menjalani gaya hidup sehat.
“Stres dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. Saat kekebalan tubuh menurun akan mudah terserang penyakit. Kita perlu mengetahui tubuh kita sendiri agar dapat menghindari hingga mengelola stres,” kata Fridolin.
Fridolin memaparkan, manajemen stres dapat dijalankan dengan teknik khusus, seperti meditasi, yoga, atau olahraga relaksasi.
Ia juga mengatakan, manajemen stres akan terlaksana lebih efektif jika seseorang melibatkan anggota keluarga sebagai support system (sistem pendukung) agar tidak sampai mengganggu emosi dan mental jika ada tekanan dari luar, dan terhindar dari depresi.
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
Ilustrasi pasien melihat hasil rekam medis dari tes kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan rutin sangat dianjurkan untuk mendeteksi gangguan kesehatan sejak dini dan memungkinkan penanganan medis lebih cepat.
Idealnya, pemeriksaan kesehatan dilakukan setidaknya setahun sekali, atau sesuai saran dokter untuk mendeteksi tanda awal masalah kesehatan.
Dalam hal ini, Fridolin menyarankan agar keluarga Indonesia melengkapi setiap anggota keluarganya dengan asuransi kesehatan.
Hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi jika hasil pemeriksaan kesehatan ditemukan tanda atau gejala tidak normal yang mengharuskan dilakukannya pemeriksaan yang lebih intensif hingga harus mendapatkan rawat inap, dapat mengandalkan asuransi kesehatan.