



Jika Anda Ingin Lebih Dekat dengan Teman dan Keluarga di Usia 60-an dan Seterusnya, Ucapkan Selamat Tinggal pada 9 Kebiasaan Ini Menurut Psikologi
- Memasuki usia 60-an dan seterusnya bisa menjadi masa yang penuh dengan kesempatan untuk mempererat hubungan dengan teman dan keluarga.
Namun, banyak kebiasaan yang terbentuk sepanjang hidup kita yang bisa menghambat kedekatan tersebut.
Menurut psikologi, jika Anda ingin semakin dekat dengan orang-orang terdekat di usia yang lebih matang ini, penting untuk melepaskan kebiasaan tertentu yang bisa menghalangi komunikasi dan ikatan emosional.
Dilansir dari Geediting pada Minggu (16/2), terdapat 9 kebiasaan yang sebaiknya ditinggalkan untuk menciptakan hubungan yang lebih mendalam.
1. Menerima Kesepian Sebagai Takdir
Ketika seseorang memasuki usia lanjut, perasaan kesepian sering kali muncul karena kehilangan teman, pasangan, atau jarak dengan keluarga.
Namun, menerima kesepian tanpa berusaha memperbaikinya hanya akan memperburuk keadaan.
Psikologi mengungkapkan bahwa mereka yang terus-menerus merasa kesepian cenderung menarik diri dari hubungan sosial.
Untuk mempererat ikatan, penting untuk aktif mencari peluang berinteraksi dan menunjukkan inisiatif, baik itu melalui kegiatan bersama atau bahkan percakapan sederhana dengan keluarga dan teman.
2. Bergantung Pada Teknologi untuk Komunikasi
Di dunia yang semakin digital, kita sering kali menggantungkan diri pada teknologi untuk menjaga hubungan dengan orang lain.
Namun, berkomunikasi melalui pesan teks atau media sosial dapat mengurangi kedalaman hubungan.
Psikologi menunjukkan bahwa interaksi tatap muka memiliki dampak positif yang lebih besar terhadap kedekatan emosional.
Meninggalkan kebiasaan mengandalkan teknologi dan kembali pada percakapan langsung bisa meningkatkan kualitas hubungan dengan orang-orang terdekat.
3. Menghindari Percakapan Mendalam
Sebagai manusia yang semakin dewasa, kita sering kali cenderung menghindari percakapan yang terlalu emosional atau mendalam karena takut membuka diri.
Namun, menjaga percakapan hanya pada topik dangkal atau sepele akan menghalangi perkembangan hubungan yang lebih dekat.
Berdasarkan penelitian, percakapan yang autentik dan berbicara tentang perasaan, kenangan, dan pandangan hidup dapat mempererat ikatan antara individu.
Belajarlah untuk membuka diri dan berbicara dengan lebih jujur tentang pengalaman hidup, harapan, dan perasaan Anda.
4. Tidak Menghargai Waktu yang Dimiliki Bersama
Banyak orang, terutama di usia lanjut, merasa waktu mereka terbatas.
Sayangnya, ini bisa menyebabkan mereka menjadi lebih sibuk dengan rutinitas pribadi atau pekerjaan yang tidak penting.
Psikologi menunjukkan bahwa orang yang lebih memperhatikan kualitas waktu bersama orang-orang terdekat cenderung memiliki hubungan yang lebih mendalam.
Jangan biarkan waktu berlalu begitu saja tanpa merencanakan kegiatan bersama orang yang Anda sayangi.
Luangkan waktu untuk hadir dalam kehidupan mereka, meskipun itu hanya dengan berkumpul untuk makan malam bersama.
5. Terjebak dalam Rutinitas yang Membosankan
Di usia yang lebih matang, kita sering kali merasa nyaman dengan rutinitas sehari-hari dan enggan untuk mencoba hal-hal baru.
Namun, kebiasaan ini dapat membuat kita terisolasi dan mengurangi peluang untuk berinteraksi dengan orang lain.
Psikologi menunjukkan bahwa orang yang berani keluar dari zona nyaman mereka dan mencoba aktivitas baru cenderung memperkaya pengalaman hidup dan mempererat hubungan dengan orang lain.
Cobalah untuk melibatkan teman dan keluarga dalam aktivitas baru yang menyenangkan, seperti traveling, olahraga, atau bahkan belajar hal baru bersama.
6. Menganggap Keluarga dan Teman Akan Selalu Ada
Sering kali, kita merasa bahwa hubungan dengan teman dan keluarga adalah sesuatu yang dapat dipastikan dan tidak perlu dijaga.
Namun, menganggap bahwa orang-orang terdekat akan selalu ada tanpa usaha akan merusak hubungan tersebut.
Psikologi menekankan bahwa hubungan yang kuat memerlukan usaha dan perhatian terus-menerus.
Jangan menunggu sampai terlambat untuk menunjukkan betapa pentingnya mereka bagi Anda.
Perlihatkan perhatian dengan cara yang kecil tetapi bermakna, seperti memberikan kejutan atau menghabiskan waktu berkualitas bersama.
7. Menghindari Konflik atau Pembicaraan Sulit
Pada usia lebih matang, banyak orang cenderung menghindari konflik atau pembicaraan sulit dengan teman dan keluarga karena takut merusak hubungan.
Namun, menghindari pembicaraan yang sebenarnya penting hanya akan menambah ketegangan dan kebingungannya.
Psikologi menyarankan untuk berbicara terbuka tentang perasaan Anda dan mengatasi masalah dengan cara yang sehat.
Jangan takut untuk berbicara jujur, tetapi lakukan dengan penuh rasa hormat dan pengertian, sehingga hubungan dapat berkembang lebih kuat.
8. Terjebak dalam Nostalgia
Mengingat masa lalu bisa menjadi hal yang menyenangkan, tetapi terlalu sering terjebak dalam nostalgia dapat menghambat hubungan yang lebih dalam di masa kini.
Psikologi menunjukkan bahwa orang yang terlalu fokus pada masa lalu mungkin kesulitan untuk beradaptasi dengan perubahan dan lebih sulit untuk menciptakan kenangan baru bersama orang-orang terdekat.
Alih-alih terus-menerus mengingat masa lalu, coba fokuskan perhatian pada membangun pengalaman baru yang menyenangkan dengan teman dan keluarga.
9. Mengabaikan Kebutuhan Emosional Orang Lain
Sering kali, ketika kita sudah berusia lanjut, kita cenderung lebih fokus pada kebutuhan diri sendiri dan lupa untuk memperhatikan kebutuhan emosional orang lain.
Namun, hubungan yang sehat didasarkan pada timbal balik dan perhatian terhadap perasaan orang lain.
Psikologi menyarankan agar Anda lebih peka terhadap perasaan orang terdekat Anda dan menawarkan dukungan emosional ketika mereka membutuhkannya.
Mendengarkan dan menunjukkan empati akan memperdalam ikatan Anda dengan mereka.
Kesimpulan
Menjalin hubungan yang lebih erat dengan teman dan keluarga di usia 60-an dan seterusnya memerlukan upaya dan kesadaran untuk mengubah kebiasaan tertentu yang dapat menghambat kedekatan emosional.
Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan ini dan lebih fokus pada komunikasi yang jujur, perhatian yang tulus, serta penciptaan kenangan baru, Anda dapat memperkuat hubungan yang berarti dalam hidup Anda.
Ingatlah bahwa hubungan yang baik adalah hasil dari usaha bersama dan perhatian yang tidak pernah berhenti, tidak peduli seberapa tua usia kita.
Tag: #jika #anda #ingin #lebih #dekat #dengan #teman #keluarga #usia #seterusnya #ucapkan #selamat #tinggal #pada #kebiasaan #menurut #psikologi