Anak yang Hidup dengan Single Parent Biasanya akan Mengembangkan 9 Kepribadian Ini Saat Dewasa
Ilustrasi ayah dan anak. (Pexels)
10:00
24 September 2024

Anak yang Hidup dengan Single Parent Biasanya akan Mengembangkan 9 Kepribadian Ini Saat Dewasa

– Memiliki orang tua lengkap dan hidup harmonis merupakan impian banyak anak. Namun, karena suatu kondisi dan keadaan, beberapa anak terpaksa hidup dengan salah satu dari kedua orang tuanya.

Tumbuh dalam keluarga dengan orang tua tunggal atau single parent pasti selalu ada tantangannya.

Bagaimanapun, seorang single parent memiliki peran ganda dan beban yang lebih berat daripada orang tua lengkap, dan hal itu membuat seorang anak terkadang harus turut membantu meringankan beban orang tua mereka.

Namun, jika dilihat dari sisi positifnya, hal itu dapat membentuk dan menumbuhkan sebuah kualitas dan kepribadian unik anak dengan cara yang sering kali tidak disadari sampai mereka dewasa.

Dengan demikian, melansir laman Geediting, Selasa (24/9), berikut adalah 9 kepribadian anak yang terbentuk saat mereka dewasa dari hidup dengan single parent.

1. Tangguh

Seorang anak yang tinggal dengan orang tua tunggal sering kali menyaksikan ketangguhan orang tua mereka saat mereka mengatasi masalah keuangan, menjalankan banyak peran, atau menghadapi stigma sosial yang terkait dengan menjadi single parent.

Penelitian menunjukkan hal ini menanamkan rasa ketahanan yang kuat dalam diri anak-anak ini, yang menjadi sifat yang menentukan saat mereka tumbuh menjadi orang dewasa.

2. Mandiri
Menjadi orang tua tunggal, baik seorang ayah atau ibu, pastinya harus bekerja untuk mendapatkan uang demi memenuhi kebutuhan hidup. Maka dari itu, terkadang mereka tidak memiliki banyak waktu untuk mengurusi pekerjaan rumah tangga, terutama bagi mereka yang pulang malam.

Dengan demikian, anaklah yang secara otomatis menggantikan tugas tersebut. Mereka bertanggung jawab mengerjakan pekerjaan rumah, seperti mencuci baju, menyapu rumah, hingga memasak makanan.

Rasa kemandirian di awal masa kecil ini dapat menanamkan rasa percaya diri dalam diri yang berguna saat di masa dewasa. Rasa percaya diri dapat membantu untuk menghadapi tantangan dan percaya pada kemampuan diri sendiri.

3. Berempati
Melihat perjuangan dari orang tua mereka sering kali dapat menimbulkan kepekaan yang lebih tinggi terhadap emosi orang lain.

Mereka mungkin lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang-orang di sekitar mereka karena mereka telah menyaksikan secara langsung tantangan yang terkait dengan menjadi orang tua tunggal.

Meningkatnya empati ini dapat menghasilkan hubungan interpersonal yang lebih kuat dan pemahaman yang lebih besar terhadap orang lain dalam kehidupan dewasa mereka.

4. Serba bisa
Tumbuh dalam keluarga dengan orang tua tunggal sering kali berarti harus menjalankan banyak peran dan tugas, seperti membantu pekerjaan rumah, menjaga saudara, atau bahkan membantu mengelola keuangan.

Sebagai orang dewasa, keserbagunaan ini sering terwujud sebagai kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai peran, tugas, dan lingkungan dengan mudah. ​​Mereka tidak akan takut untuk keluar dari zona nyaman dan mengerjakan tugas-tugas yang tidak dikenal.

5. Kerja keras
Ketika seseorang menjadi bagian dari keluarga orang tua tunggal, mereka sering kali melihat perjuangan dan kerja keras orang tua mereka dengan bekerja berjam-jam hingga berkorban untuk menafkahi keluarga.

Paparan terhadap kerja keras dan dedikasi ini meninggalkan kesan abadi. Mereka memahami bahwa tidak ada yang mudah, dan kesuksesan adalah hasil dari ketekunan dan dedikasi.

Sifat ini dapat menghasilkan etos kerja yang kuat , tekad, dan komitmen teguh terhadap tujuan pribadi dan profesional.

6. Menghargai hal sekecil apa pun
Tumbuh dalam keluarga dengan orang tua tunggal sering kali berarti menjadi bagian dari sebuah tim. Tim yang merayakan setiap kemenangan, pencapaian, atau hal sekecil apa pun.

Sifat ini membantu untuk tetap positif dan termotivasi, bahkan di masa-masa sulit. Sifat ini sering kali mengingatkan untuk menghargai sebuah proses atau perjalanan, bukan hanya tujuannya.

7. Memahami sebuah pengorbanan
Tumbuh besar dengan orang tua tunggal sering kali berarti menyaksikan sebuah pengorbanan secara langsung. Pengorbanan itu bisa sesederhana orang tua yang tidak hadir dalam suatu acara karena harus bekerja lembur, atau membuat keputusan keuangan yang sulit demi kebaikan keluarga.

Pemahaman terhadap pengorbanan ini dapat menumbuhkan pemahaman mendalam tentang apa artinya menyerahkan sesuatu demi orang lain. Hal ini sering kali diterjemahkan menjadi kemauan untuk berkorban dalam hubungan dan tanggung jawab sendiri sebagai orang dewasa.

8. Mudah beradaptasi
Dalam keluarga dengan orang tua tunggal, rutinitas dan rencana sering kali dapat berubah dalam sekejap. Urusan kerja yang tiba-tiba, pengeluaran yang tak terduga, atau bahkan perubahan jadwal yang sederhana dapat mengubah keadaan.

Ketidakpastian ini sering kali mengharuskan anak untuk menjadi fleksibel sejak usia dini. Mereka belajar beradaptasi terhadap perubahan dan mengikuti arus daripada menolak atau menjadi kewalahan dan stres.

9. Kuat secara mental
Di atas segalanya, tumbuh dalam keluarga orang tua tunggal sering kali menanamkan rasa kekuatan mental yang mendalam.

Kekuatan lebih dari sekadar kemampuan fisik, tetapi ketabahan yang datang dari dalam, tekad untuk terus maju bahkan ketika peluang tidak berpihak pada kita.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #anak #yang #hidup #dengan #single #parent #biasanya #akan #mengembangkan #kepribadian #saat #dewasa

KOMENTAR