![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Orang yang Pura-pura Sukses Tapi Sebenarnya Bangkrut Biasanya Menunjukkan 10 Perilaku Ini](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/06/jawapos/orang-yang-pura-pura-sukses-tapi-sebenarnya-bangkrut-biasanya-menunjukkan-10-perilaku-ini-1147486.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Orang yang Pura-pura Sukses Tapi Sebenarnya Bangkrut Biasanya Menunjukkan 10 Perilaku Ini
- Banyak orang berusaha keras untuk tampil sukses, meskipun kenyataannya mereka tidak memiliki stabilitas keuangan yang baik. Terlihat sukses sering kali membutuhkan lebih banyak usaha daripada bekerja menuju kesuksesan yang sebenarnya. Namun, mengapa beberapa orang memilih untuk pura-pura sukses? Ada banyak alasan, seperti ingin mengesankan orang lain, menjaga citra, atau menghindari pembicaraan sulit tentang masalah uang. Terlepas dari alasan tersebut, ada kebiasaan yang umum ditunjukkan oleh orang-orang yang berpura-pura sukses.
Dikutip dari laman geediting, Kamis (06/02), berikut adalah 10 perilaku yang sering ditampilkan oleh orang-orang yang pura-pura sukses tetapi sebenarnya bangkrut. Jika Anda memperhatikan dengan seksama, pola-pola ini bisa memberikan petunjuk lebih banyak daripada yang tampak di permukaan.
-
Mereka lebih mengutamakan tampil kaya
Orang yang pura-pura sukses sering kali lebih fokus pada penampilan daripada membangun kekayaan yang sesungguhnya. Mereka akan menghabiskan uang untuk barang-barang mewah seperti pakaian desainer, mobil mewah, atau gadget mahal, bukan karena mampu, tapi untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka bisa. Sayangnya, di balik itu semua ada utang kartu kredit yang terus menumpuk dan gaya hidup yang bergantung pada gaji bulanan. -
Menghindari pembicaraan tentang uang secara rinci
Mereka yang berpura-pura sukses sering menghindari pembicaraan mengenai detail keuangan mereka, seperti cara mereka mengatur anggaran atau menabung. Saat topik mengenai uang muncul, mereka cenderung mengubah pembicaraan atau memberikan jawaban samar, untuk menghindari fakta sesungguhnya yang mereka sembunyikan. -
Terus mengikuti tren untuk menjaga citra
Bagi mereka yang pura-pura sukses, mengikuti tren terkini adalah cara untuk mendapatkan penerimaan sosial. Mereka merasa bahwa membeli barang terbaru atau pergi ke tempat-tempat terkenal akan meningkatkan status mereka, meskipun ini berarti menghabiskan uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan yang lebih penting. -
Sering menggunakan kartu kredit untuk mendanai gaya hidup
Alih-alih hidup sesuai kemampuan, mereka mengandalkan uang pinjaman melalui kartu kredit untuk membeli barang-barang mewah atau bahkan untuk keperluan sehari-hari. Meski terasa mudah, hutang kartu kredit ini dapat meningkat dan membuat mereka terjebak dalam masalah keuangan yang lebih besar. -
Fokus untuk pamer
Banyak orang yang berpura-pura sukses merasa perlu untuk menunjukkan pencapaian mereka, seperti memposting foto liburan mewah atau memamerkan pembelian mahal di media sosial. Mereka ingin agar orang lain melihat kesuksesan mereka, meskipun kenyataannya mereka tidak memiliki kekayaan yang stabil. -
Mengorbankan masa depan untuk validasi sementara
Mereka rela menghabiskan uang untuk membeli barang mewah atau melakukan kegiatan sosial demi mendapatkan pengakuan. Namun, seringkali mereka mengorbankan tabungan untuk masa depan demi kebahagiaan sesaat, yang dapat membawa dampak buruk bagi keuangan jangka panjang mereka. -
Menghindari meminta bantuan saat membutuhkan
Karena harga diri, orang yang berpura-pura sukses cenderung tidak meminta bantuan meskipun mereka menghadapi kesulitan keuangan. Mereka lebih memilih untuk menyembunyikan masalah mereka daripada menghadapinya dengan bantuan orang lain, yang dapat memperburuk keadaan. -
Terlalu murah hati dengan uang mereka
Mereka yang berpura-pura sukses sering kali terlihat sangat dermawan, seperti membayar tagihan makan bersama atau memberikan hadiah mahal. Padahal, ini hanya upaya untuk mempertahankan citra diri mereka sebagai orang sukses, meskipun seringkali mereka tidak memiliki cukup dana untuk itu. -
Membeli barang mahal untuk merasa sukses
Membeli barang-barang mahal, seperti mobil mewah atau jam tangan desainer, sering kali dilakukan oleh mereka yang berpura-pura sukses untuk menunjukkan pencapaian. Namun, belanja mewah ini memberikan kepuasan sementara dan justru menambah beban keuangan mereka. -
Mengukur kesuksesan melalui perbandingan
Orang yang berpura-pura sukses sering kali membandingkan diri mereka dengan orang lain, seperti membandingkan rumah, mobil, atau gaya hidup. Mereka menggunakan standar ini untuk merasa lebih baik tentang diri mereka, meskipun ini adalah permainan yang tidak pernah berakhir karena selalu ada orang lain yang lebih sukses.
Tag: #orang #yang #pura #pura #sukses #tapi #sebenarnya #bangkrut #biasanya #menunjukkan #perilaku