Cara Tetap Menjaga Kesabaran di Depan Anak Usia Dini Tanpa Memengaruhi Masa Pertumbuhan dan Perkembangannya
Menjaga kesabaran di depan anak menciptakan keluarga yang harmonis./Pixabay
16:50
12 September 2024

Cara Tetap Menjaga Kesabaran di Depan Anak Usia Dini Tanpa Memengaruhi Masa Pertumbuhan dan Perkembangannya

Masa kanak-kanak usia dini merupakan masa di mana mereka bertumbuh dan berkembang secara pesat.

Mereka mampu merekam berbagai peristiwa hingga emosi yang dirasakan setiap harinya dalam ingatan.

Dalam prosesnya penting untuk orang tua memahami pola asuh anak atau parenting. Pola asuh yang sehat akan berdampak positif pada kemampuan sosial, kecerdasan hingga kontrol emosi pada anak.

Selain pola asuh yang sehat, orang tua juga harus melatih regulasi emosi dengan menjaga kesabaran di depan anak.

Hal tersebut mengingat perkembangan emosi anak pada usia dini juga sangat dipengaruhi oleh cara orang tua memperlakukan anaknya.

Mengutip publikasi dari Ditjen PAUD Dikdasmen bertajuk ‘Pendidikan Orang Tua: Mengelola Emosi Orang Tua dalam Proses Pengasuhan’, pengelolaan emosi yang baik akan menghasilkan anak yang:

Kemampuan berteman yang baik
Kemampuan konsentrasi yang baik
Kemampuan mengelola emosi negatif
Permasalahan perilaku yang sedikit

Dalam situasi tertentu, anak-anak kerap bereaksi berlebihan terhadap suatu hal yang memantik emosi orang tua.

Namun, tidak semua perilaku anak yang dianggap tidak menyenangkan harus direspons secara berlebihan.

Berbagai cara bisa dicoba dan diterapkan untuk tetap menjaga kesabaran di depan anak tanpa memberikan dampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan buah hati, salah satunya dengan mengelola emosi.

Berikut cara mengelola emosi secara bijak yang dapat diterapkan dalam pengasuhan anak berdasarkan Ditjen PAUD Dikdasmen, khususnya untuk anak usia dini:

1. Mengenali emosi yang muncul dan penyebabnya

Cara ini membantu orang tua jujur terhadap diri sendiri karena semakin jujur, maka semakin mudah orang tua mengenali emosi dan penyebabnya.

2. Ubah pikiran-pikiran negatif dengan berpikir secara positif

Seringkali orang tua berpikir bahwa ‘mereka tidak bisa menjadi orang tua yang baik’, maka gantilah pikiran tersebut menjadi ‘sedang berusaha menjadi orang tua yang baiik’.

3. Jangan takut menyampaikan isi pikiran ke orang lain

Cara ini juga bisa diterapkan pada anak, misal memberikan pengertian tentang kewajibannya dalam suatu hal tanpa menunggu bantuan orang lain.

4. Ketika merasa ragu, sebaiknya menghindar sebentar

Apabila orang tua merasakan emosi negatif dan tidak yakin dapat mengendalikannya, maka ada baiknya menjauh sesaat untuk meredakan emosi negatif tersebut.

5. Rutin melatih kemampuan mengelola emosi

Ada lima teknik yang bisa diterapkan seperti dengan menarik nafas dalam-dalam, berpikir positif, olahraga, yoga, dan selalu membayangkan sesuatu yang positif.

6. Jangan ragu minta bantuan para ahli

Apabila sudah merasa pada tahap emosi negatif sudah sangat mengganggu, jangan sungkan untuk meminta bantuan para ahli seperti psikolog atau konselor.

Selain daripada mengelola emosi, para orang tua juga perlu menghindari beberapa hal dalam pengasuhan anak, seperti sebagai berikut:

Hindari kata-kata yang memancing amarah, menghina, atau mengejek
Melakukan kekerasan fisik yang kemungkinan akan berdampak pada kondisi fisik dan mental anak

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #cara #tetap #menjaga #kesabaran #depan #anak #usia #dini #tanpa #memengaruhi #masa #pertumbuhan #perkembangannya

KOMENTAR