Orang yang Tumbuh dalam Lingkungan Keluarga yang Toxic Cenderung Memiliki 7 Ciri Kepribadian Ini dalam Dirinya
Ilustrasi orang yang tumbuh dalam keluarga yang toxic./Freepik
14:34
7 September 2024

Orang yang Tumbuh dalam Lingkungan Keluarga yang Toxic Cenderung Memiliki 7 Ciri Kepribadian Ini dalam Dirinya

Tumbuh dalam lingkungan keluarga yang toxic bisa meninggalkan bekas yang mendalam pada perkembangan individu.

Ketika anak-anak dikelilingi oleh perilaku toxic, seperti kritik yang berlebihan, kekerasan emosional, atau ketidakstabilan, mereka sering kali mengembangkan sifat-sifat tertentu sebagai mekanisme pertahanan.

Sifat-sifat ini, meskipun mungkin tampak halus, dapat berdampak signifikan pada kehidupan mereka sebagai orang dewasa.

Artikel ini akan mengupas 7 sifat yang umumnya dimiliki oleh individu yang tumbuh dalam keluarga toxic, serta bagaimana pengalaman tersebut dapat membentuk cara mereka berinteraksi dengan dunia dan diri mereka sendiri.

Dilansir dari laman The Expert Editor pada Sabtu (7/9), berikut 7 ciri kepribadian yang dimiliki oleh orang-orang yang tumbuh dalam keluarga yang toxic.

1. Rasa tanggung jawab yang terlalu besar

Ketika tumbuh di lingkungan keluarga yang toxic, di masa kecil Anda cenderung diharapkan untuk mengambil tanggung jawab yang besar melebihi usia Anda.

Misalnya seperti merawat saudara kandung yang lebih muda atau bahkan mengurus kebutuhan emosional orang tua yang seharusnya melindungi Anda.

Tekanan untuk selalu ada bagi orang lain dapat menciptakan perasaan bahwa Anda harus bertanggung jawab atas kebahagiaan dan kesejahteraan orang di sekitar Anda.

Akibatnya, Anda akan merasa bersalah jika memprioritaskan diri sendiri dan kesulitan untuk menolak permintaan orang lain.

Sifat ini sering kali membuat Anda merasa terjebak dalam peran yang tidak semestinya, sehingga menghambat perkembangan diri dan kebahagiaan pribadi.

2. Kesulitan mempercayai orang lain

Dalam keluarga yang toxic, janji sering kali dilanggar, dan harapan yang tidak terpenuhi bisa menjadi hal yang biasa.

Misalnya, janji untuk pergi ke taman atau merayakan hari ulang tahun bisa diabaikan tanpa penjelasan.

Pengalaman ini mengajarkan Anda bahwa orang-orang di sekitar Anda tidak dapat diandalkan, sehingga Anda mengembangkan pandangan skeptis terhadap komitmen dan kepercayaan.

Hal ini membuat Anda cenderung menghindari kedekatan emosional dengan orang lain, karena takut akan kekecewaan dan pengkhianatan.

Kesulitan ini tidak hanya berdampak pada hubungan pribadi, tetapi juga pada interaksi profesional, yang bisa menghalangi Anda membangun jaringan dan mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.

3. Kecenderungan untuk bersikap perfeksionis

Keluarga yang toxic sering kali mengharapkan kesempurnaan, dan hanya hasil yang sempurna lah yang dapat diterima.

Jika Anda sering mengalami kritik ketika tidak memenuhi harapan, Anda akan merasa tertekan untuk selalu tampil sempurna dalam segala hal.

Perfeksionisme ini bukan sekadar keinginan untuk melakukan yang terbaik, tetapi juga menjadi cara untuk menghindari kritik dan mengatasi rasa takut akan kegagalan.

Hal ini bisa membuat Anda mengalami stres yang berkepanjangan, karena Anda terus-menerus merasa tidak cukup baik.

Sebagai orang dewasa, sifat ini bisa menghalangi Anda untuk mengambil risiko dan mengeksplorasi potensi diri, karena Anda lebih fokus dalam menghindari kesalahan.

4. Mudah cemas

Jika Anda dibesarkan dalam lingkungan yang penuh dengan konflik dan ketidakstabilan, Anda cenderung belajar untuk selalu waspada dan memperhatikan perubahan kecil dalam suasana hati anggota keluarga Anda.

Ini bisa membuat Anda merasa perlu untuk menyesuaikan perilaku Anda agar sesuai dengan suasana hati orang lain, demi menghindari potensi konflik.

Dalam kehidupan dewasa, sifat ini dapat menjadi penghalang untuk menikmati momen-momen sederhana, karena Anda terjebak dalam pola pikir negatif dan kecemasan yang tidak memungkinkan Anda untuk merasa aman dan nyaman.

5. Meragukan harga diri sendiri

Lingkungan keluarga yang toxic sering kali penuh dengan kritik dan penilaian negatif.

Anak-anak yang tumbuh dalam kondisi ini cenderung mulai menginternalisasi pesan bahwa mereka tidak cukup baik atau tidak layak untuk mendapatkan cinta.

Seiring waktu, ini dapat mengarah pada harga diri yang rendah, di mana Anda merasa tidak berharga atau meragukan kemampuan dan pencapaian Anda.

Kebutuhan untuk mendapatkan validasi dari orang lain cenderung menjadi sangat kuat, dan Anda akan selalu mencari pengakuan untuk merasa dihargai.

Kesulitan ini dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan Anda, termasuk pekerjaan, hubungan, dan rasa percaya diri Anda.

6. Menghindari konflik

Jika Anda mengalami konflik yang keras dan menakutkan di rumah, Anda cenderung akan belajar untuk menghindarinya dengan cara apa pun.

Hal ini dapat menciptakan kebiasaan untuk menjaga kedamaian, bahkan jika itu berarti menekan perasaan dan kebutuhan pribadi Anda.

Ketakutan terhadap konflik dapat membuat Anda merasa cemas, bahkan ketika ada ketidaksetujuan kecil, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional.

Sifat ini dapat menjadi mekanisme pertahanan bagi diri sendiri yang telah Anda kembangkan sebagai cara untuk melindungi diri dari rasa sakit emosional, tetapi juga bisa menghalangi Anda untuk menyuarakan pendapat dan membela diri.

Akibatnya, Anda akan merasa tidak puas dalam hubungan, karena kebutuhan dan keinginan Anda tidak diungkapkan.

7. Ketahanan dan kekuatan

Meskipun hidup dalam lingkungan keluarga yang toxic dapat membawa banyak tantangan, pengalaman ini juga dapat membentuk ketahanan dan kekuatan karakter yang luar biasa.

Anda telah belajar untuk bertahan di tengah kesulitan dan beradaptasi dengan situasi yang tidak menguntungkan.

Sifat ketahanan ini adalah aset yang sangat berharga, karena menunjukkan kemampuan Anda untuk bangkit meskipun menghadapi rintangan.

Mengakui kekuatan ini dapat menjadi titik awal yang penting dalam perjalanan penyembuhan Anda. Anda memiliki potensi untuk menggunakan pengalaman masa lalu sebagai batu loncatan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan lebih bahagia.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #orang #yang #tumbuh #dalam #lingkungan #keluarga #yang #toxic #cenderung #memiliki #ciri #kepribadian #dalam #dirinya

KOMENTAR