Orang yang Sangat Dihormati Namun Jarang Disukai Seringkali Menampilkan 8 Perilaku Ini Tanpa Disadari Menurut Psikologi
seseorang yang sangat dihormati tetapi jarang disukai. (Freepik/katemangostar)
11:18
1 Februari 2025

Orang yang Sangat Dihormati Namun Jarang Disukai Seringkali Menampilkan 8 Perilaku Ini Tanpa Disadari Menurut Psikologi

 


 Di dunia ini, ada orang-orang yang memiliki reputasi sangat dihormati, baik karena kecakapan, kepribadian, atau pencapaian mereka. 

Namun, penghormatan yang mereka dapatkan tidak selalu dibarengi dengan rasa suka atau kedekatan emosional dari orang lain. 

Mengapa demikian? Menurut psikologi, hal ini sering kali disebabkan oleh perilaku tertentu yang, meski tidak disengaja, membuat mereka tampak sulit didekati atau kurang menyenangkan di mata orang lain. 

Dilansir dari Geediting pada Sabtu (2/1), terdapat delapan perilaku yang sering ditampilkan oleh orang-orang seperti ini:

1. Terlalu Perfeksionis

Orang yang sangat dihormati cenderung memiliki standar tinggi, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. 

Mereka sering kali perfeksionis dan ingin segala sesuatu berjalan sesuai dengan harapan mereka. 

Sayangnya, sikap ini dapat membuat orang lain merasa tertekan atau takut salah, sehingga menciptakan jarak emosional. 

Perfeksionisme yang berlebihan juga dapat membuat mereka terlihat terlalu kritis, meskipun niat mereka sebenarnya adalah untuk mendorong kemajuan.

2. Kurang Menunjukkan Kerentanan

Mereka yang dihormati biasanya terlihat tangguh, mandiri, dan sangat kompeten. 

Namun, jarangnya mereka menunjukkan sisi rentan atau emosi manusiawi dapat membuat mereka terkesan dingin dan tidak relatable. 

Orang cenderung merasa lebih nyaman dengan individu yang berani menunjukkan kelemahan atau sisi emosionalnya. 

Ketidakhadiran aspek ini sering kali membuat mereka sulit untuk disukai, meskipun dihormati karena keunggulan mereka.

3. Sering Fokus pada Hasil, Bukan Proses

Orang yang sangat dihormati biasanya memiliki orientasi hasil yang sangat kuat. 

Mereka fokus pada pencapaian tujuan, sering kali tanpa terlalu memperhatikan proses atau emosi yang terlibat. 

Sikap ini, meski efektif dalam mencapai target, bisa membuat mereka dianggap tidak peduli dengan perasaan orang lain. 

Sebagai contoh, mereka mungkin terlalu mementingkan efisiensi daripada membangun hubungan interpersonal.

4. Cenderung Dominan dalam Pengambilan Keputusan

Mereka sering kali terbiasa mengambil keputusan besar atau memimpin suatu situasi. 

Dominasi ini membuat mereka dihormati sebagai pemimpin, tetapi bisa menghilangkan kesempatan bagi orang lain untuk berkontribusi.

Akibatnya, orang lain mungkin merasa diremehkan atau kurang dihargai. Kesan "tidak memberi ruang" ini membuat hubungan interpersonal menjadi lebih sulit dijalin.

5. Memberikan Kritik Secara Blak-blakan

Kritik yang membangun memang dibutuhkan, tetapi cara penyampaiannya sangat memengaruhi bagaimana orang lain meresponsnya. 

Mereka yang dihormati sering memberikan kritik dengan cara yang sangat langsung dan logis, namun tanpa mempertimbangkan sensitivitas orang lain. 

Meskipun niatnya baik, kritik yang terlalu blak-blakan dapat menyinggung atau membuat orang lain merasa kurang nyaman.

6. Mengutamakan Logika di Atas Emosi

Individu yang dihormati cenderung menggunakan logika sebagai dasar utama dalam pengambilan keputusan. 

Mereka jarang terpengaruh oleh emosi, yang membuat mereka tampak objektif dan profesional. 

Namun, pendekatan ini juga dapat membuat mereka terlihat kurang empati atau bahkan tidak peka terhadap kebutuhan emosional orang lain. 

Ketidakseimbangan antara logika dan emosi dapat membuat mereka sulit didekati secara pribadi.

7. Menetapkan Batas yang Kaku

Untuk menjaga profesionalisme atau fokus pada tujuan mereka, orang yang dihormati sering kali menetapkan batas yang jelas dan kaku dalam hubungan mereka.

Mereka mungkin terlihat enggan untuk terlalu akrab atau berbagi hal-hal pribadi, yang membuat orang lain merasa ada dinding pemisah. 

Meskipun batas ini penting, kesan "terlalu menjaga jarak" dapat memengaruhi kehangatan hubungan mereka dengan orang-orang di sekitarnya.

8. Terlalu Mandiri dan Enggan Meminta Bantuan

Orang yang dihormati biasanya sangat mandiri, hingga mereka jarang meminta bantuan dari orang lain. 

Mereka takut merepotkan orang lain atau dianggap tidak kompeten. 

Namun, sikap ini dapat membuat orang lain merasa tidak dibutuhkan atau tidak diberi kesempatan untuk berkontribusi. 

Dalam jangka panjang, hal ini dapat menciptakan rasa jauh atau bahkan membuat orang lain merasa tidak dihargai.

Mengapa Perilaku Ini Muncul?

Menurut psikologi, perilaku-perilaku di atas sering muncul sebagai bagian dari upaya seseorang untuk mempertahankan reputasi, mencapai kesuksesan, atau menjaga profesionalisme. 

Mereka mungkin tidak menyadari bahwa tindakan tersebut dapat memberikan dampak negatif pada hubungan interpersonal. 

Selain itu, pengalaman hidup, pola asuh, atau kepribadian bawaan juga dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain.

Bagaimana Menyeimbangkannya?

Untuk menjadi sosok yang tidak hanya dihormati tetapi juga disukai, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

Menunjukkan empati: Berusaha memahami perspektif dan perasaan orang lain.

Lebih terbuka: Berbagi sisi manusiawi atau pengalaman pribadi yang dapat menciptakan kedekatan emosional.

Mengelola kritik: Memberikan umpan balik dengan cara yang konstruktif dan penuh penghargaan.

Memberikan ruang: Menghargai kontribusi orang lain dalam pengambilan keputusan.

Dengan mengenali dan menyeimbangkan perilaku-perilaku tersebut, seseorang dapat membangun hubungan yang lebih baik tanpa kehilangan penghormatan dari orang-orang di sekitarnya. 

Sehingga, mereka tidak hanya menjadi sosok yang dikagumi, tetapi juga dicintai.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #orang #yang #sangat #dihormati #namun #jarang #disukai #seringkali #menampilkan #perilaku #tanpa #disadari #menurut #psikologi

KOMENTAR