5 Tanda Cemburu Tidak Sehat yang Bisa Merusak Hubungan
()
16:10
31 Januari 2025

5 Tanda Cemburu Tidak Sehat yang Bisa Merusak Hubungan

– Cemburu merupakan respons emosi yang sangat wajar dalam suatu hubungan. Namun jika berlebihan, hal ini bisa berdampak negatif pada pasangan hingga berpotensi merusak hubungan.

Tak hanya itu, cemburu berlebih juga bisa memicu meluapnya ledakan amarah, yang berujung pada kekerasan terhadap pasangan.

Psikolog Klinis Dewasa Disya Arinda membeberkan, ada beberapa tanda cemburu tidak sehat yang harus dideteksi sedini mungkin. Simak selengkapnya.

1. Ketergantungan emosional berlebih

Ketergantungan berlebih pada pasangan bisa menjadi tanda cemburu yang tidak sehat. 

Apabila pasangan merasa tidak dapat menjalankan hidupnya, bahkan kehilangan tujuan hidup jika tanpa pasangan, hal ini jadi bentuk cemburu yang tidak sehat.

Sebab, tindakan tersebut secara tidak langsung akan membatasi ruang gerak dari pasangannya.

“Kalau misalnya enggak ada pasangan kita, kita tuh ngerasa enggak bisa apa-apa atau kehilangan semangat hidup atau kehilangan harga diri, itu sudah bukan cemburu namanya,” ujar Disya kepada Kompas.com, Selasa (28/1/2025).

2. Curiga tak beralasan

Cemburu yang berlebihan sering kali ditandai dengan kecurigaan yang tidak berdasar. 

Setiap hal kecil bisa dianggap sebagai sesuatu yang mencurigakan dan menjadi bahan konflik. 

Perasaan ini bisa muncul jika pelaku memiliki konsep diri yang rendah ataupun memiliki masalah kepercayaan.

“Ketika hal-hal kecil yang enggak penting sebenarnya untuk dijadikan bahan konflik, tapi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mencurigakan atau yang memicu konflik,” jelasnya.

3. Menuntut kabar dari pasangan secara berlebihan

Menuntut pasangan untuk selalu memberi kabar atau melaporkan keberadaannya bisa menjadi indikasi rasa tidak aman dalam hubungan.

“Karena mungkin merasa insecure, tidak bisa menumbuhkan rasa percaya yang sehat kepada pasangan, akhirnya menuntut untuk tahu keberadaan pasangan,” kata Disya.

Tindakan ini akan disertai rasa curiga yang ingin selalu memantau keberadaan dan aktivitas pasangan.

Disya mengungkap, respons ini bisa dipicu oleh pengalaman masa lalu seperti perselingkuhan yang tidak terselesaikan dengan baik.

“Apalagi ketika setelah ada kejadian perselingkuhan itu, tidak dibicarakan dengan baik, tidak ada resolusi, tidak ada kesepakatan dengan pasangan,” tambahnya.

4. Menjadikan cemburu sebagai alasan untuk mengontrol pasangan

Cemburu bisa menjadi dalih untuk mengontrol atau bahkan menghukum pasangan, seperti melarang mereka bertemu teman-temannya.

Tindakan seperti ini bisa memanipulasi korban dengan merasa seolah-olah itu adalah bentuk kepedulian. 

Padahal sebenarnya, pelaku sedang membawa pasangannya berada di dalam kontrolnya, sehingga ia merasa aman dan mampu mengurangi kecemasannya.

“Ketika pasangan mau hangout sama temannya, kita bilang 'saya enggak suka kalau kamu pergi-pergi sama dia.' Kemudian mengancam pasangan, jika tetap pergi dengan temannya,” jelas Disya.

5. Cemburu terhadap keluarga

Menurutnya, salah satu tanda cemburu tidak sehat yang paling ekstrem adalah merasa cemburu terhadap hubungan pasangan dengan keluarganya.

Terlebih jika seseorang merasa cemburu ketika pasangannya lebih menghabiskan waktu dengan anak atau memberikan afeksi berlebih pada anak. 

Ia mengimbau, tindakan ini harus segera diwaspadai. Jika terjadi hal serupa di dalam hubungan, segera konsultasikan kepada psikolog, agar tidak berlarut- larut.

“Paling ekstrem dari tanda cemburu yang tidak sehat adalah cemburu terhadap hubungan dengan keluarga atau anak. Ini harus segera dibicarakan, karena tidak wajar,” tegas Disya.

Editor: Devi Pattricia

Tag:  #tanda #cemburu #tidak #sehat #yang #bisa #merusak #hubungan

KOMENTAR