Studi: Anak yang Sering Mengurus Pekerjaan Rumah Cenderung Lebih Sukses
Ilustrasi anak membantu pekerjaan rumah(pixabay)
10:10
30 Januari 2025

Studi: Anak yang Sering Mengurus Pekerjaan Rumah Cenderung Lebih Sukses

- Sebuah penelitian jangka panjang dari Harvard menemukan bahwa kebiasaan mengerjakan pekerjaan rumah tangga sejak kecil dapat berdampak positif pada kesuksesan dan kebahagiaan anak di masa depan.

Studi ini mengamati lebih dari 700 individu berprestasi dan menemukan bahwa mereka yang terbiasa melakukan pekerjaan rumah sejak kecil cenderung lebih sukses dalam karier.

Anak-anak yang dilibatkan dalam tugas rumah tangga ditemukan memiliki rasa tanggung jawab lebih tinggi, serta lebih mampu memahami kebutuhan orang lain.

Selain itu, keterlibatan dalam pekerjaan rumah juga membantu anak mengembangkan etos kerja yang lebih baik.

Anak-anak yang sejak dini terbiasa dengan tugas-tugas kecil, seperti merapikan mainan atau membantu menyapu, lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja nantinya.

Manfaat pekerjaan rumah bagi kebahagiaan anak

Tidak hanya berkaitan dengan kesuksesan, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Developmental & Behavioral Pediatrics juga menemukan bahwa anak yang mulai mengerjakan pekerjaan rumah sejak usia 4–5 tahun memiliki tingkat kepercayaan diri dan kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidak terbiasa melakukannya.

“Anak-anak yang jarang mengerjakan pekerjaan rumah memiliki kemungkinan lebih besar mengalami kesulitan dalam hubungan sosial, prestasi akademik, serta tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah,” tulis para peneliti, seperti dikutip Inc.

Para ahli menyarankan agar orangtua mulai melibatkan anak dalam tugas rumah tangga sejak dini dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan usia mereka.

Misalnya, anak kecil bisa diminta membantu menyusun mainan, sementara anak yang lebih besar dapat diberi tugas seperti menyapu atau membantu mencuci piring.

Selain itu, orangtua juga disarankan untuk ikut serta dalam pekerjaan rumah bersama anak agar terasa seperti kerja tim, bukan sekadar tugas yang membebani mereka.

Ilustrasi anak membereskan mainan.FREEPIK Ilustrasi anak membereskan mainan.

Cara efektif ajak anak beres-beres

Lebih jauh, sebuah penelitian terbaru dalam Journal of Child and Family Studies menemukan bahwa kunci keberhasilannya adalah dengan melakukan pendekatan kolaboratif.

Penelitian ini melibatkan 105 pasangan ibu dan anak berusia 17 hingga 30 bulan.

Para ibu diminta untuk mengarahkan anak-anak mereka merapikan mainan setelah lima menit bermain. Studi ini kemudian membandingkan tiga metode pendekatan, yakni:

1. Deliberate Modelling: ibu menarik perhatian anak terlebih dahulu, lalu merapikan mainan sambil memberi instruksi agar anak melakukan hal yang sama.

2. Indirect Modelling: ibu langsung merapikan mainan tanpa terlebih dahulu menarik perhatian anak atau memberi instruksi.

3. Collaborating: ibu melakukan sebagian tugas terlebih dahulu, seperti menyerahkan mainan kepada anak atau memindahkannya lebih dekat agar anak bisa ikut merapikan.

Hasilnya, metode kolaborasi terbukti paling efektif.

Tidak hanya membuat anak lebih kooperatif dalam merapikan mainannya, tetapi juga berdampak positif dalam jangka panjang, seperti mengurangi perilaku bermasalah dan meningkatkan kemampuan mengatur diri sendiri dalam dua bulan berikutnya.

Menurut psikolog anak Cara Goodwin, yang juga dikenal sebagai "Parenting Translator", strategi ini berhasil karena melibatkan interaksi positif antara orang tua dan anak tanpa memaksakan kehendak.

Anak tidak merasa ‘dipaksa’ untuk merapikan mainan, tetapi justru didorong untuk bekerja sama dengan cara yang menyenangkan.

 

Tag:  #studi #anak #yang #sering #mengurus #pekerjaan #rumah #cenderung #lebih #sukses

KOMENTAR