Kamu Wajib Tahu! Ini 8 Cara Menjadi Pribadi yang Bijaksana demi Kehidupan yang Lebih Bermakna dan Bahagia
Ilustrasi orang bijaksana. (Anna Tarazevich/pexels.com)
04:14
27 Januari 2025

Kamu Wajib Tahu! Ini 8 Cara Menjadi Pribadi yang Bijaksana demi Kehidupan yang Lebih Bermakna dan Bahagia

- Kebijaksanaan sering diasosiasikan dengan usia lanjut, sebagai hasil dari pengetahuan yang terkumpul lewat pengalaman menghadapi tantangan dan kesulitan hidup.

Sayangnya, tidak semua orang yang sudah tua dapat dikatakan bijaksana. Kebijaksanaan bukan hanya berasal dari pengalaman yang telah disaring.

Selain itu, juga merupakan hasil dari belajar melihat dan memahami hidup serta dunia di sekitar dengan cara yang lebih mendalam seiring perjalanan hidupmu.

Dikutip dari psychologytoday.com, berikut ini beberapa cara menjadi pribadi yang bijaksana demi kehidupan yang lebih bermakna dan bahagia.

1. Jujur pada diri sendiri

Pernyataan ini lebih kompleks dari yang terlihat sebab mencakup beberapa elemen penting. Salah satunya adalah kesadaran diri, yakni mengenali dan mendefinisikan emosi, mengetahui nilai-nilai pribadi, serta memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan dalam hidup.

Selain itu, kamu harus menggunakan kesadaran ini guna mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan kita, dibandingkan menyalahkan orang lain.

2. Jujur terhadap orang lain

Kejujuran pada diri sendiri merupakan dasar agar bisa jujur kepada orang lain. Mengapa? Karena untuk berbicara jujur dengan orang lain, kita harus bisa mengungkapkan siapa diri kita sebenarnya. Namun, banyak orang yang sudah melewati tahap ini, tetapi kemudian menghadapi hambatan lebih besar, di mana meski mereka tahu apa yang mereka pikirkan dan rasakan, mereka kesulitan mengungkapkannya.

Mereka merasa tidak aman dan khawatir akan reaksi orang lain, sehingga mereka menahan perasaan. Mereka tidak mengungkapkan keluhan kepada rekan kerja, menyimpan kekesalan dari pasangan, atau enggan menyampaikan apa yang ingin mereka ubah dalam hubungan tersebut. Mereka menahan diri sendiri.

3. Fokus pada potensi dibandingkan hasil

Dua saran pertama berfokus pada pentingnya dialog jujur dengan diri sendiri dan orang lain, sementara langkah ini lebih menekankan perilaku dan pendekatan kita terhadap tugas. Kita sering melihat proses sebagai sarana guna mencapai tujuan, tetapi orang bijak justru memandang proses sebagai tujuan itu sendiri, berfokus pada kesadaran dan pencerahan.

Dengan mengalihkan perhatian dari hasil, kita bisa lebih fokus pada proses dan menikmati momen sekarang karena masa depan dan hasil di luar kendali kita. Mereka yang terlalu fokus pada hasil sering merasa frustrasi dan kehilangan rasa puas dengan apa yang sedang terjadi, hanya mengukur kebahagiaan melalui perbandingan dengan orang lain. Dengan cara ini, mereka menyerahkan kekuatan dan harga diri mereka.

4. Dengarkan perubahan dalam dirimu

Jika kamu terlalu fokus pada hasil dan hidup hanya sebagai serangkaian langkah dari satu tujuan ke tujuan lainnya, kamu akan kehilangan hal-hal kecil yang penting dalam hidup sehari-hari serta perubahan halus dalam dirimu. Banyak orang yang mengikuti pendekatan ini akhirnya mengalami depresi atau krisis, menyadari bahwa mereka telah mengorbankan terlalu banyak hal dalam hidup mereka.

Tidak hanya itu, mereka merasa hidup mereka datar semua sebab ketakutan atau fokus sempit mereka. Solusinya adalah dengan memperlambat, sesekali mengevaluasi keadaan hidupmu, mendengarkan suara batin yang memberi tahumu bahwa kebutuhanmu berubah, dan berani mengungkapkannya.

5. Belajar dari kesalahan

Masalah mengandung pelajaran yang harus dipelajari. Setelah kamu memahaminya, masalah akan hilang, namun jika tidak masalah akan terus berulang. Orang bijak lebih mudah menjalani hidup karena mereka telah mempelajari banyak pelajaran dari masalah, sehingga hanya sedikit yang tersisa.

Hal yang mmebuatmu terjebak adalah apabila kamu tidak mengambil pendekatan ini. Dibandingkan mempelajari pelajaran, kamu cenderung menyalahkan orang lain atau merasa seperti korban, atau bahkan menyalahkan diri sendiri dan terjebak pada penyesalan dan rasa bersalah. Ini tidak hanya membuatmu terjebak di masa lalu, tetapi juga merusak harga diri dan mengakibatkan depresi.

6. Punya selera humor

Mungkin humor bukan kata yang tepat di sini kita bukan berbicara tentang komedi panggung. Namun, yang dimaksud adalah definisi klasik komedi, yaitu tragedi ditambah waktu. Ini berarti kemampuan mundur dan melihat masalah atau peristiwa besar dalam perspektif, mengurutkan prioritas agar tidak semuanya terasa begitu berat mengakui bahwa masalah besar saat ini mungkin akan berubah seiring waktu, karena baik kamu suka atau tidak, kamu akan berubah seiring berjalannya waktu.

7. Percaya bahwa dirimu punya kontribusi

Masalah eksistensial utama yang kita semua hadapi adalah tentang tujuan hidup. Tanpa tujuan, hidup terasa hanya rutinitas, seperti berjalan di treadmill tanpa akhir. Tujuanmu bisa berbeda-beda, dari membesarkan anak dengan baik, memberi dampak di komunitas, hingga memulai perusahaan besar.

Sesuatu yang penting bukan tujuan spesifiknya, tetapi memiliki tujuan itu sendiri. Lalu, langkah pertamanya adalah mempunyai keyakinan bahwa kamu memiliki tujuan, bahwa ada sesuatu yang berarti yang dilakukan, dan bahwa bakatmu dapat memberi dampak pada orang lain dan dunia, besar atau kecil.

8. Baik kepada orang lain

Memang, ini terdengar seperti nasihat yang umum. Akan tetapi, inti dari itu bukan hanya bagaimana kamu memperlakukan orang lain, tapi juga bagaimana melihat dunia. Kebaikan muncul ketika kamu menyadari bahwa dirimu dan orang lain saling terhubung, walau kita berbeda, namun kita semua menghadapi perjuangan masing-masing.

Dengan pemahaman ini, kamu bisa berempati. Tanpa itu, hidup akan terasa seperti persaingan tanpa akhir, di mana orang lain tidak dapat dipercaya dan setiap orang hanya memikirkan dirinya sendiri. Meskipun kamu bisa jadi yang teratas, itu akan mengorbankan kedamaian batin, menimbulkan kecemasan, paranoia, dan kesepian.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #kamu #wajib #tahu #cara #menjadi #pribadi #yang #bijaksana #demi #kehidupan #yang #lebih #bermakna #bahagia

KOMENTAR