Israel Bebaskan 200 Tahanan Palestina, 70 Orang Dideportasi ke Mesir
Pertukaran ini dilakukan dengan imbalan empat tentara wanita Israel.
Media Mesir melaporkan bahwa 70 tahanan Palestina yang dideportasi telah tiba di Rafah, yang berbatasan dengan Mesir dan Jalur Gaza.
Mereka tiba dengan dua bus berwarna putih yang didampingi oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC).
Para tahanan ini dijadwalkan untuk tinggal di Kairo selama sekitar seminggu sebelum pindah ke tempat lain.
Video yang dirilis oleh Cairo News menunjukkan kegembiraan para tahanan Palestina yang baru dibebaskan.
Beberapa dari mereka mengungkapkan bahwa mereka telah menghabiskan hampir 40 tahun di penjara Israel, terlihat kurus dan rambut yang memutih.
Reaksi Keluarga Tahanan
Latifa Abu Hamid, ibu dari tiga tahanan yang dideportasi, menyatakan rasa syukur atas pembebasan anak-anaknya. "Saya sangat senang. Anak-anak berbicara kepada saya dari Negev dan saya mendengar suara mereka," ungkapnya.
Tiga putranya, Nasr (50), Sharif (45), dan Muhammad Abu Hamid (35), sebelumnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan menjadi anggota Brigade Al-Aqsa dan melakukan serangan bersenjata terhadap tentara Israel.
Daftar tahanan Palestina yang dibebaskan pada Sabtu mencakup 200 orang, termasuk 79 tahanan tingkat tinggi dan 121 orang yang menjalani hukuman seumur hidup.
Di antara tahanan yang dijatuhi hukuman seumur hidup, 70 di antaranya akan dideportasi ke luar Palestina sebagai syarat pembebasan mereka.
Sejak serangan Israel di Jalur Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 47.283 jiwa, dengan lebih dari 111.472 lainnya terluka.
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat 1.147 kematian di wilayah Israel.
Israel mengeklaim ada 101 tahanan yang hidup atau tewas dan masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza setelah pertukaran tahanan yang terjadi pada akhir November 2023.
Israel dan Hamas juga telah melakukan pertukaran tahanan sebelumnya, termasuk pertukaran 3 wanita Israel dengan 90 warga Palestina pada 19 Januari 2025, sebagai bagian dari tahap awal perjanjian gencatan senjata.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Tag: #israel #bebaskan #tahanan #palestina #orang #dideportasi #mesir