Status Darurat di Kurks, Rusia Segera Dapat Kiriman Ratusan Rudal Fath-360 Ababil Iran, AS Geram
Sebuah rudal Iran terlihat saat upacara parade Hari Tentara Nasional di Teheran, Iran, 17 April 2024. 
15:20
10 Agustus 2024

Status Darurat di Kurks, Rusia Segera Dapat Kiriman Ratusan Rudal Fath-360 Ababil Iran, AS Geram

Laporan berlabel eksklusif dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (10/8/2024) yang menyebut lusinan personel militer Rusia sedang dilatih di Iran untuk menggunakan sistem rudal balistik jarak dekat Fath-360.

Dua narasumber intelijen Eropa mengatakan kepada Reuters kalau mereka memperkirakan Iran segera mengirimkan ratusan senjata berpemandu satelit ke Rusia untuk keperluan perangnya di Ukraina.

Perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia diyakini telah menandatangani kontrak pada 13 Desember di Teheran dengan pejabat Iran untuk Fath-360 dan sistem rudal balistik lainnya yang dibangun oleh Aerospace Industries Organization (AIO) milik pemerintah Iran.

"Sistem rudal Iran ini dinamai Ababil," kata kedua intelijen tersebut, yang meminta anonimitas untuk membahas masalah sensitif.

Mengutip berbagai sumber intelijen rahasia, para pejabat tersebut mengatakan kalau para personel militer Rusia telah mengunjungi Iran untuk mempelajari cara mengoperasikan sistem pertahanan Fath-360, yang meluncurkan rudal dengan jangkauan maksimum 120 km (75 mil) dengan hulu ledak seberat 150 kilogram.

Salah satu sumber mengatakan, “satu-satunya langkah yang mungkin dilakukan” setelah pelatihan adalah pengiriman rudal ke Rusia.

Moskow memiliki rudal balistiknya sendiri, namun pasokan Fath-360 memungkinkan Rusia menggunakan lebih banyak persenjataannya untuk sasaran di luar garis depan pertempuran.

"Sementara hulu ledak (rudal dari) Iran (akan digunakan Rusia) untuk sasaran jarak dekat," kata seorang pakar militer.

Sebuah rudal Iran Sebuah rudal Iran terlihat saat upacara parade Hari Tentara Nasional di Teheran, Iran, 17 April 2024.

AS-Barat Geram  

Langkah Iran membantu Rusia ini membuat Amerika Serikat (AS) dan sekutu Baratnya geram dan bak kebakaran jenggot.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan Amerika dan sekutu-sekutunya di NATO serta mitra G7 “siap memberikan tanggapan yang cepat dan keras jika Iran melanjutkan transfer tersebut.”

Hal ini “akan mewakili peningkatan dramatis dalam dukungan Iran terhadap perang agresi Rusia terhadap Ukraina,” kata juru bicara tersebut.

“Gedung Putih telah berulang kali memperingatkan akan semakin dalamnya kemitraan keamanan antara Rusia dan Iran sejak awal invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.”

Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan komentar.

Misi tetap Iran untuk PBB di New York mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Republik Iran telah menjalin kemitraan strategis jangka panjang dengan Rusia di berbagai bidang, termasuk kerja sama militer.

“Meski demikian, dari sudut pandang etika, Iran menahan diri untuk tidak mentransfer senjata apa pun, termasuk rudal, yang berpotensi digunakan dalam konflik dengan Ukraina sampai konflik tersebut selesai,” kata pernyataan itu.

Gedung Putih menolak mengonfirmasi bahwa Iran sedang melatih personel militer Rusia menggunakan Fath-360 atau sedang bersiap mengirimkan senjata tersebut ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina.

Kedua sumber intelijen tersebut tidak memberikan kerangka waktu pasti mengenai perkiraan pengiriman rudal Fath-360 ke Rusia, namun mengatakan hal itu akan terjadi dalam waktu dekat.

Mereka tidak memberikan informasi intelijen apa pun tentang status kontrak Ababil.

Sumber intelijen ketiga dari badan Eropa lainnya mengatakan pihaknya juga menerima informasi bahwa Rusia telah mengirim tentara ke Iran untuk berlatih penggunaan sistem rudal balistik Iran, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pelatihan semacam itu adalah praktik standar untuk senjata Iran yang dipasok ke Rusia, kata sumber ketiga, yang juga menolak disebutkan namanya karena sensitivitas informasi tersebut.

Seorang pejabat senior Iran, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan Iran telah menjual rudal dan drone ke Rusia tetapi belum menyediakan rudal Fath-360. Tidak ada larangan hukum bagi Teheran untuk menjual senjata semacam itu ke Rusia, tambah sumber itu.

"Iran dan Rusia saling melakukan pembelian suku cadang dan peralatan militer. Cara masing-masing negara menggunakan peralatan ini sepenuhnya merupakan keputusan mereka," kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa Iran tidak menjual senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

Sebagai bagian dari kerja sama militer, pejabat Iran dan Rusia sering melakukan perjalanan antara kedua negara, tambah pejabat tersebut.

Ledakan fasilitas minyak di Kursk, Rusia, setelah diserang oleh drone Rusia pada Kamis (15/2/2024) dinihari. Ledakan fasilitas minyak di Kursk, Rusia, setelah diserang oleh drone Rusia pada Kamis (15/2/2024) dinihari. (Telegram)

Situasi Darurat di Kursk

Kementerian Situasi Darurat Rusia mengumumkan darurat tingkat federal di wilayah Kursk, yang berbatasan dengan Ukraina.

Kursk menjadi sasaran serangan Ukraina yang semakin intens selama empat hari terakhir, menyusul serangan mendadak Ukraina pada awal pekan ini.

"Pemerintah Rusia menggolongkan keadaan darurat federal sebagai bencana alam atau buatan manusia yang mengakibatkan lebih dari 500 korban jiwa atau kerugian yang melebihi 1,2 miliar rubel ($13,6 juta)," lapor The Moscow Times, Jumat (9/8/2024).

Setidaknya, enam orang dikabarkan tewas dalam serangan tersebut dan 66 orang terluka, sembilan di antaranya anak-anak.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya berhasil menangkis serangan Ukraina di Kursk.

"Pasukan Rusia terus menangkis serangan Ukraina, mengklaim telah menewaskan 280 tentara Ukraina dan menghancurkan 27 kendaraan lapis baja selama 24 jam terakhir," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Kementerian tersebut menyebutkan sejumlah tindakan yang dilakukan oleh pasukan Rusia dalam mengatasi serangan Ukraina di perbatasan.

“Unit-unit kelompok pasukan Utara, bersama dengan pasukan cadangan yang datang, serangan udara militer dan tembakan artileri, menggagalkan upaya musuh untuk maju lebih jauh ke wilayah Rusia di daerah Kursk,” katanya.

Secara keseluruhan, militer Rusia mengklaim telah menewaskan 925 tentara Ukraina dan menghancurkan lebih dari 100 kendaraan lapis baja sejak serangan dimulai pada Selasa (6/8/2024).

Sebelumnya, pejabat Rusia setempat mengatakan hingga 1.000 tentara Ukraina telah dikerahkan di wilayah Kursk.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak memberikan angka korban jiwa atau kerugian peralatan Rusia.

Sebelumnya, Ukraina melancarkan serangan besar-besaran di Kursk yang dimulai pada Selasa.

Pasukan Ukraina menyerbu distrik Sudzhansky di wilayah Kursk Selasa pagi.

Ukraina mengklaim pasukannya berhasil maju lebih jauh ke wilayah Rusia dibandingkan beberapa hari sebelumnya.

Komentar Zelensky

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengomentari serbuan pasukannya di Kursk dengan menyalahkan Rusia yang tidak menghentikan invasinya di Ukraina.

"Rusia membawa perang ke tanah kami, dan Rusia harus merasakan dampaknya," katanya, Selasa.

Ia menegaskan Ukraina berupaya mencapai tujuannya secepat mungkin dan membawa perdamaian bagi negaranya.

Sementara itu, sekutu Ukraina di Uni Eropa membenarkan serangan Ukraina di Kursk.

"Kami yakin serangan Ukraina adalah bagian dari perang defensif yang sah," kata juru bicara Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, Kamis (8/8/2024), seperti diberitakan Al Jazeera.

Menurutnya, Ukraina memiliki hak untuk mempertahankan diri melawan Rusia dan menegaskan mereka berhak menyerang musuh di wilayahnya.

(oln/rtrs/mt/*)

Tag:  #status #darurat #kurks #rusia #segera #dapat #kiriman #ratusan #rudal #fath #ababil #iran #geram

KOMENTAR