TikTok Diblokir Amerika: Meta Untung hingga Anak Muda Gunakan VPN

Pemerintah Amerika Serikat memblokir media sosial TikTok di negaranya terhitung sejak Sabtu (18/1) kemarin. Akibatnya, banyak penggunanya yang mulai mencari aplikasi alternatif lain untuk mengatasinya. 

Menurut laporan Reuters, banyak generasi muda di AS beralih ke platform lain seperti RedNote usai TikTok diblokir.    Selain itu, saham pesaing aplikasi media sosial seperti Meta dan Snap meningkat bulan ini seiring dengan prediksi investor mengenai peningkatan jumlah pengguna dan iklan.  

  Di sisi lain, pencarian untuk kata kunci "VPN" melonjak di AS setelah aplikasi TikTok dihentikan. Hal itu agar TikTok tetap dapat digunakan dengan mengganti negara di ponsel.   Banyak pengguna juga mengkhawatirkan pesanan mereka di TikTok Shop yang masih belum diproses.   CEO TikTok, Shou Zi Chew, dilaporkan berencana menghadiri pelantikan Trump dan menghadiri rapat umum bersamanya pada hari Minggu.   ByteDance yang sebagian besar dimiliki oleh investor institusional seperti BlackRock dan General Atlantic memiliki lebih dari 7.000 karyawan di AS.    Pembicaraan tentang kemungkinan penjualan TikTok AS kepada investor seperti Elon Musk atau perusahaan seperti Perplexity AI terus berlanjut.  

  Untuk diketahui, undang-undang yang mewajibkan pemutusan hubungan TikTok dengan induknya di China telah ditegakkan oleh Mahkamah Agung AS pada Jumat lalu.   TikTok kemudian diberi tenggat waktu hingga Minggu untuk mematuhi peraturan tersebut atau menutup operasinya di AS.   Gedung Putih menyatakan bahwa tindakan TikTok tidak diperlukan sebelum pelantikan Trump.    "Kami tidak melihat alasan untuk mengambil langkah ini sebelum pemerintahan baru menjabat," kata sekretaris pers Karine Jean-Pierre.   Di sisi lain, Kedutaan Besar Tiongkok di Washington mengutuk langkah AS dan menyebutnya sebagai bentuk tekanan tidak adil terhadap TikTok.

Tag:  #tiktok #diblokir #amerika #meta #untung #hingga #anak #muda #gunakan