Mengapa Donald Trump Menginginkan Greenland dan Terusan Panama?
Ia bahkan tidak ragu untuk menggunakan kekuatan militer.
Mengutip CBS News, berikut adalah sejarah Greenland dan Terusan Panama serta alasan mengapa Donald Trump menginginkan kedua wilayah tersebut.
Greenland
Greenland terletak di timur laut Kanada dan sebagian besar wilayahnya ditutupi oleh lapisan es.
Greenland adalah pulau terbesar di dunia, tetapi hanya dihuni oleh sekitar 60.000 orang.
Greenland merupakan wilayah semi-otonom Kerajaan Denmark dengan pemerintahan terpilihnya sendiri.
Lokasinya yang strategis, terletak di antara AS, Rusia, dan Eropa, membuat Greenland penting baik untuk tujuan ekonomi maupun pertahanan.
Mencairnya es laut telah membuka rute pengiriman baru melalui Arktik.
Greenland juga merupakan lokasi pangkalan militer AS paling utara.
lihat foto Peta Greenland"Kita membutuhkan Greenland untuk tujuan keamanan nasional," kata Trump pada hari Selasa.
"Saya berbicara tentang melindungi dunia bebas. Anda lihat, bahkan tanpa teropong, ada kapal-kapal China dan Rusia di mana-mana. Kami tidak akan membiarkan itu terjadi."
"Amerika memiliki kepentingan yang kuat dalam mengawasi aktivitas negara asing di Greenland karena Greenland merupakan aset keamanan yang sangat besar bagi negara asing, dan karena itu, investasi atau aktivitas apa pun, dari sudut pandang Amerika, dapat dilihat sebagai ancaman keamanan," kata Frank Sejersen, profesor madya di Universitas Kopenhagen, kepada CBS News pada hari Rabu (8/1/2025).
Pernille Benjaminsen, seorang pengacara hak asasi manusia di Greenland, mengatakan kepada CBS News bahwa hubungan antara pemerintah semi-otonom wilayah tersebut dan pemerintah Denmark telah menegang dalam beberapa tahun terakhir, dan Trump dapat mencoba memanfaatkannya.
"Trump menyadari adanya hubungan yang tegang antara Denmark dan Greenland dan melihat peluang dalam hal itu," katanya.
Greenland juga memiliki minyak, gas alam, dan sumber daya mineral yang sangat diminati.
Sumber daya mineral tersebut, yang meliputi unsur tanah jarang, baru sedikit dieksplorasi dan dikembangkan, kata Jose W. Fernandez, wakil menteri luar negeri AS untuk pertumbuhan ekonomi, energi, dan lingkungan.
Greenland mungkin memiliki cadangan yang signifikan hingga 31 jenis mineral, termasuk litium dan grafit.
Kedua bahan itu dibutuhkan untuk memproduksi baterai kendaraan listrik, menurut laporan tahun 2023 yang menilai sumber daya pulau tersebut.
Cadangan tersebut kemungkinan akan menarik minat CEO Tesla Elon Musk, yang telah menjadi penasihat dekat Trump.
Saat ini, produksi litium didominasi oleh Australia, Chili, dan China.
China bahkan memproduksi sekitar 65 persen grafit dunia, menurut laporan itu.
Greenland juga berpotensi menyediakan sejumlah besar mineral tanah jarang seperti Neodymium, yang digunakan untuk membuat magnet yang digunakan dalam motor listrik.
Saat ini, China memproduksi sekitar 70 persen unsur tanah jarang.
"Dunia saat ini terlalu bergantung pada sekelompok kecil pelaku untuk menambang dan memproses banyak mineral penting," kata Fernandez pada bulan November.
Permintaan mineral tanah jarang melampaui pasokan, yang membuat harga tetap tinggi, menurut surat kabar Swiss Neue Zürcher Zeitung.
Terusan Panama
Peta Terusan Panama (Britannica)Menurut publikasi perdagangan CargoNOW, sekitar 40 persen pengiriman peti kemas AS saat ini melewati Terusan Panama.
Terusan Panama adalah jalan pintas strategis yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Laut Karibia, dan lebih jauh lagi, Samudra Atlantik.
Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat membutuhkan Terusan Panama untuk keamanan ekonomi.
"Terusan Panama sangat penting bagi negara kita. Terusan tersebut dioperasikan oleh China, China!," kata Trump.
"Dan kita memberikan Terusan Panama kepada Panama. Kita tidak memberikannya kepada China dan mereka telah menyalahgunakannya."
"Mereka telah menyalahgunakan pemberian itu. Terusan tersebut seharusnya tidak pernah dibuat."
Sebagai informasi, tidak lah benar bahwa China mengendalikan Terusan Panama.
Presiden Panama Jose Raul Mulino membantah klaim Trump.
"Sama sekali tidak ada campur tangan atau keterlibatan China dalam hal apa pun yang berkaitan dengan Terusan Panama," katanya pada akhir Desember lalu.
Menteri Luar Negeri Panama, Javier Martínez-Acha, menegaskan bahwa kedaulatan atas Terusan Panama tidak dapat dinegosiasikan dan merupakan bagian dari sejarah perjuangan Panama.
China juga membantah keterlibatan atau kontrol atas Terusan Panama.
Sejarah Greenland
Greenland adalah pulau terbesar di dunia.
Greenland merupakan wilayah otonomi Denmark yang memiliki pemerintahan sendiri dan parlemen sendiri.
Ibu kota Greenland adalah Nuuk dan dipimpin oleh Raja Frederik X dari Denmark (Kepala Negara) dan Mute Bourup Egede (Perdana Menteri Greenland).
Tahun-tahun penting sejarah Greenland, mengutip BBC.
982 - Greenland ditemukan oleh orang Norwegia, Erik si Merah, yang menamakan penemuannya "Greenland" agar lebih menarik. Pada tahun 986 ia kembali bersama para pemukim.
Abad ke-14 hingga ke-15 - Permukiman bangsa Nordik menghilang, mungkin pada awal Zaman Es Kecil karena suhu turun drastis.
1721 - Ekspedisi yang dipimpin oleh misionaris Denmark-Norwegia Hans Egede melihat kolonisasi baru oleh Denmark. Permukiman baru didirikan di dekat ibu kota saat ini, Nuuk.
1940 - Denmark diduduki oleh Jerman selama Perang Dunia Kedua.
1941-1945 - Amerika Serikat menduduki Greenland untuk mempertahankannya dari kemungkinan invasi oleh Jerman.
1950 - Denmark setuju untuk mengizinkan AS menggunakan kembali Pangkalan Udara Thule yang diperluas antara tahun 1951 dan 1953 sebagai bagian dari strategi pertahanan Perang Dingin NATO.
1953 - Greenland menjadi bagian integral dari Kerajaan Denmark.
2008 - Penduduk Greenland memberikan suara dalam referendum untuk mendapatkan lebih banyak otonomi, kendali lebih besar atas sumber daya energi, dan pemberian status bahasa resmi Kalaallisut atau Greenland Barat sebagai pengganti bahasa Denmark.
2024 - Presiden terpilih AS Donald Trump mengulangi keinginannya untuk membeli Greenland. Tak lama setelah itu, Denmark mengumumkan peningkatan besar dalam anggaran pertahanan untuk Greenland. Raja Frederik mengubah lambang kerajaan agar lebih menonjolkan Greenland dan Kepulauan Faroe.
Sejarah Terusan Panama
Terusan Panama dibangun oleh AS antara tahun 1904 dan 1914, mengutip CBS News.
Terusan ini berfungsi sebagai jalan pintas antara Samudra Pasifik dan Karibia, yang secara drastis memperpendek rute pelayaran dari Asia ke pelabuhan-pelabuhan di AS bagian timur.
Terusan ini pertama kali dikelola oleh pemerintah AS selama beberapa dekade, yang menyebabkan ketegangan dengan Panama.
Pada tahun 1970-an, AS dan Panama menandatangani perjanjian yang menyetujui netralitas permanen terusan tersebut.
AS berkomitmen untuk melepaskan kendali terusan tersebut dan melakukannya sepenuhnya pada tahun 1999.
Terusan tersebut sekarang dikelola oleh Otoritas Terusan Panama.
(Tribunnews.com)
Tag: #mengapa #donald #trump #menginginkan #greenland #terusan #panama