Netanyahu Peringatkan Penguasa Baru Suriah: Jika Nekat Dukung Iran, akan Bernasib Sama dengan Assad
Awalnya, ia mengatakan bahwa ingin menjalin hubungan yang baik dengan oposisi Suriah.
"Kami ingin menjalin hubungan dengan rezim baru di Suriah," katanya, dikutip dari Ani News.
Meski begitu, ia memperingatkan apabila penguasa baru Suriah nekat membantu Iran maka akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan rezim sebelumnya yaitu sama seperti Bashar al-Assad.
Netanyahu mengatakan pihaknya tidak akan ragu untuk memberikan balasan yang sama seperti pada rezim Assad.
"Tetapi jika rezim ini mengizinkan Iran untuk membangun kembali dirinya di Suriah, atau mengizinkan transfer senjata Iran, atau senjata apa pun kepada Hizbullah atau menyerang kami, kami akan menggapi dengan tegas dan kami akan menuntut harga yang mahal. Apa yang terjadi pada rezim sebelumnya juga akan terjadi pada rezim ini," tegasnya, dikutip dari Iran International.
Seperti diketahui, pemerintahan Assad merupakan sekutu dekat Iran, yang berfungsi sebagai penghubung penting antara Iran dan Hizbullah di Lebanon.
Hubungan baik antara Suriah dan Iran sudah terjadi sejak revolusi 1979.
Setelah Assad digulingkan oleh kelompok pemberontak pada hari Minggu (8/12/2024), ini menjadi salah satu peristiwa yang cukup mengejutkan bagi Iran.
Meski begitu, Komandan Garda Revolusi Iran mengatakan pada hari Selasa bahwa Teheran tidak melemah setelah jatuhnya sekutunya Bashar al-Assad di Suriah.
"Kami tidak melemah dan kekuatan Iran tidak berkurang," kata Hossein Salami," dikutip dari Asharq Al-Aawsat.
Kementerian Luar Negeri Iran juga menyerukan dialog nasional untuk membentuk pemerintahan inklusif yang mewakili semua lapisan masyarakat Suriah, dikutip dari Anadolu Anjansi.
"Iran menghormati persatuan, kedaulatan nasional, dan integritas teritorial Suriah dan menekankan bahwa keputusan tentang masa depan negara tersebut harus dibuat oleh rakyat Suriah tanpa campur tangan yang merusak atau pemaksaan eksternal,” kata Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Minggu (8/12/2024).
Sebagai informasi, Assad digulingkan oleh kelompok pemberontak setelah selama 14 tahun perang saudara.
Assad diketahui telah berkuasa dengan ayahnya di Suriah sejak tahun 1971.
Setelah digulingkan, Assad dilaporkan kabur dari Suriah dan berada di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia.
Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax pada hari Minggu (8/12/2024).
Tak sendiri, Assad dikabarkan kabur dari Suriah bersama keluarganya.
"Presiden al-Assad dari Suriah telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka (dia dan keluarganya) suaka atas dasar kemanusiaan," tulis Interfax, dikutip dari Al-Arabiya.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Peskov.
Peskov mengatakan Assad telah diberi suaka di Rusia, dan mengatakan keputusan itu dibuat oleh Presiden Vladimir Putin.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Konflik Suriah
Tag: #netanyahu #peringatkan #penguasa #baru #suriah #jika #nekat #dukung #iran #akan #bernasib #sama #dengan #assad