Benteng Rapuh, Pasukan Rusia Bakalan Mudah Masuki Dnipropetrovsk Jika Kurakhovo dan Pokrovsk Jatuh
Pasukan Ukraina di Donetsk 
21:20
10 Desember 2024

Benteng Rapuh, Pasukan Rusia Bakalan Mudah Masuki Dnipropetrovsk Jika Kurakhovo dan Pokrovsk Jatuh

Oblast Dnipropetrovsk kini terancam oleh Rusia seiring terdesaknya pertahanan Ukraina di Pokrovsk dan Kurakhovo, Donetsk, Ukraina timur.

Pasalnya wilayah yang menjadi perbatasan dua oblast tersebut sama sekali tidak didirikan benteng pertahanan, padahal .

Pasukan Rusia kini telah mendekat perbatasan oblast Dnipropetrovsk yang jaraknya dengan Pokrovsk dan Kurakhovo tak lebih dari 40 kilometer. 

Media Barat Financial Times mengabarkan bahwa sebenarnya Ukraina telah menganggarkan dana untuk pembangunan benteng di celah yang menghubungkan Dnipropetrovsk dengan Donetsk tersebut pada 2023 lalu.

Ukraina telah menyiapkan dana sebesar 7,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 115 miliar. Namun entah mengapa proyek tersebut didak digarap-garap.

Baru dalam beberapa bulan setelah pasukan Rusia telah mendekati Kurakhovo dan Pokrovsk, proyek tersebut baru digarap. 

Banyak yang menyesalkan hal itu, karena pembangunan benteng itu dianggap terlambat. 

Seorang pejabat Ukraina mengaku kecewa dengan proyek tersebut. "Uang yang diinvestasikan tidak memberikan banyak manfaat, dan pekerjaan baru diintensifkan sekitar dua bulan lalu," kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya Financial Times.

Mereka memberi tahu tentang celah di garis pertahanan Angkatan Bersenjata Ukraina, yang membahayakan wilayah Dnipropetrovsk - antara Velyka Novosilka dan Kurakhovo, serta Kurakhovo dan Pokrovsk, tempat garis pertahanan kedua baru dibangun, dan yang ketiga bahkan belum dibangun.

"Pertempuran membuat pembangunan benteng menjadi sangat berbahaya, dan arah serangan terus berubah. Jika mereka mulai menyerang ke arah wilayah Dnipropetrovsk, kita akan mendapat ancaman dari arah lain," kata pejabat.

Seorang komandan infanteri memberi tahu FT, yang berbicara secara anonim, bahwa unitnya telah dipindahkan 32 kali selama perang, dan setiap kali harus membangun posisi pertahanannya sendiri dan mengumpulkan uang untuk itu. 

Dan garis kedua dan ketiga sering dibangun tanpa berkonsultasi dengan pasukan, atau di tempat yang salah, atau terlalu jauh dari garis pertama.

Selain itu, penebangan pohon untuk pembangunan pertahanan Ukraina dibatasi oleh undang-undang lingkungan.

Peperangan di Donetsk yang masih berlangsung Peperangan di Donetsk yang masih berlangsung (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

Masalah lain dengan pembangunan benteng adalah pengiriman massal insinyur militer ke pasukan penyerang dan mobilisasi pembangun sipil.

Di tengah pertempuran sengit tersebut, pejuang Aidar Ukraina Bunyatov  mengatakan, karena terlalu fokus di Pokrovsk, wilayah sekitarnya malah menjadi kurang diperhatikan.

Padahal Pokrovsk adalah kota yang berdekatan dengan Dnipropetrovsk atau Dnipro, oblast (Provinsi) di sebelah barat Donetsk. 

Akibatnya tidak ada benteng Angkatan Bersenjata Ukraina yang kuat di luar Pokrovsk ke arah Dnipro (Dnieper).  "Benteng arah Dnieper sudah kosong," ujarnya.

Bunyatov seperti diberitakan Strana, mengatakan di luar Pokrovsk, ke arah Pavlograd, garis pertahanan tidak bergerak. Menurutnya telah ditinggalkan pasukan selama tiga bulan. 

"Satu-satunya yang mereka lakukan di sana adalah menggali parit sepanjang 50 meter dengan celah di lima sabuk hutan, semata-mata untuk penampilan, tidak ada seekor lalat pun yang bisa masuk ke sabuk hutan," kata pejuang Aidar Stanislav Bunyatov dan menerbitkan foto tersebut.

Yang dikhawatirkan adalah jika benteng Pokrovsk dengan Kurakhovo jatuh, maka pasukan Rusia akan dengan mudah maju lebih ke barat yaitu oblast Dnepropetrovsk karena celah tersebut dilindungi oleh benteng yang kurang kuat.

Fokusnya Rusia untuk merebut Pokrovsk dan Kurakhovo bukanlah perkiraan belaka. Vladimir Putin mengerahkan banyak di dua poros tersebut dan korban yang jatuh bisa mencapai 300-an setiap harinya, namun hal itu tidak dipedulikan.

Dalam beberapa minggu belakangan, menurut Ukrinform pertempuran paling sengit di Ukraina terjadi di dua kota tersebut.

Ukrinform mencatat, pada Senin (9/12/2024) tercatat 175 pertempuran antara Pasukan Pertahanan Ukraina dan penjajah Rusia di sepanjang garis depan dengan mayoritas pertempuran terjadi di dua kota tersebut.

Di sektor Pokrovsk, pasukan Ukraina menangkis 51 serangan dalam 24 jam terakhir. Pasukan Rusia paling aktif di dekat Myroliubivka, Lysivka, Promin, Dachanske, Chumatske, dan Shevchenko.

Pasukan Pertahanan terus menahan musuh di sektor Kurakhove. Di wilayah Sontsivka, Stari Terny, Zoria, Dalne, Dachne, dan Kurakhovo, para penyerbu berupaya menembus garis pertahanan Ukraina sebanyak 40 kali.

Editor: Hendra Gunawan

Tag:  #benteng #rapuh #pasukan #rusia #bakalan #mudah #masuki #dnipropetrovsk #jika #kurakhovo #pokrovsk #jatuh

KOMENTAR