



Houthi Diserang AS dan Inggris, Kemlu RI Pastikan Tak Ada WNI Terdampak
- Kementerian Luar Negeri mengatakan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban imbas serangan gabungan Amerika Serikat dan Inggris di Yaman. Diketahui telah terjadi serangan ke beberapa titik di Yaman yang merupakan wilayah kelompok Houthi beroperasi pada Jumat (12/1) antara lain Sanaa, Hudaidah, Dhammar, Sa'da Hajjah dan Taiz.
Serangan dilakukan oleh gabungan pasukan Amerika Serikat dan Inggris dengan dukungan beberapa negara lainnya.
"KBRI Muscat yang memiliki wilayah kerja di Yaman terus mengikuti perkembangan situasi keamanan di Yaman dan kondisi para WNI. Hingga saat ini tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalam serangan yang dimaksud," jelas Kemenlu dilansir dari Antara.
Tercatat 47 WNI berdomisili di wilayah yang mendapat serangan dengan sebaran di Sanaa (15 orang), Hudaidah (19 orang) dan Dhammar (13 orang).
Kemlu mengatakan berdasarkan komunikasi dengan para WNI tersebut, mereka dalam keadaan baik dan aman.
"KBRI akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan komunitas Indonesia untuk memonitor kondisi dan keselamatan para WNI," tambahnya.
Berdasarkan data lapor diri, terdapat sebanyak 4.866 WNI berdomisili di Yaman. Sebagian besar merupakan mahasiswa di wilayah Tarim Hadhramaut.
KBRI Muscat telah mempersiapkan rencana kontingensi jika terjadi eskalasi lebih lanjut.
Sebelumnya pada 2 November 2023, KBRI Muscat telah menyampaikan imbauan kepada WNI di Yaman khususnya di Wilayah Sanaa dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengimbau dapat berpindah sementara waktu ke Yaman Selatan yang lebih aman.