Simposium Permira: Wujudkan Kerja Sama Pemuda Indonesia-Rusia
Acara ini diselenggarakan di Universitas Politeknik dengan menggunakan tiga bahasa, yaitu Inggris, Rusia, dan Indonesia.
Acara dibuka dengan menyanyikan dua lagu kebangsaan, "Indonesia Raya" dan "Rusia Raya", menciptakan suasana hangat dan menegaskan hubungan baik antara kedua negara.
Pemuda saat ini menghadapi tantangan dan peluang baru dalam dunia globalisasi.
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi memungkinkan lebih banyak orang mengakses pasar dan informasi secara global, namun mereka juga perlu bekerja sama lintas budaya untuk menghasilkan solusi yang kreatif, inovatif, dan efektif.
Dalam hal ini, keterlibatan pemuda di kancah global dapat berkontribusi pada ekonomi dunia, dengan tetap menghormati dan memanfaatkan keragaman budaya.
Diplomasi publik berfokus pada kerja sama internasional, yang dapat memperkuat hubungan antar pemuda dari berbagai budaya, membentuk jaringan yang mendukung perdamaian, toleransi, dan pemahaman lintas budaya.
Tujuan simposium ini adalah untuk mendorong kolaborasi sebagai sarana mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Pemuda memiliki platform di acara ini untuk saling mengenal, berbagi pengalaman, serta mendorong pertukaran ide dan praktik terbaik.
Diharapkan diskusi konstruktif dalam simposium ini dapat menghilangkan stereotip dan menghasilkan pemahaman yang lebih baik antar peserta.
Berlian Helmy, Wakil Kepala Misi Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, dalam sambutannya menekankan pentingnya simposium ini sebagai platform untuk meningkatkan peran pemuda dalam membangun hubungan ekonomi antara Indonesia dan Rusia.
Ia juga menyatakan bahwa dunia saat ini membutuhkan ide-ide baru dan kerja sama untuk mengatasi tantangan global.
Sebagai generasi muda, Pemira bukan hanya pemimpin masa depan, tetapi juga katalis perubahan yang sedang berlangsung saat ini.
Mereka harus kreatif dan fleksibel dalam menghadapi kompleksitas dunia multilateral.
Berbagai pembicara, baik tatap muka maupun daring, turut berpartisipasi dalam acara ini.
Beberapa pembicara yang hadir di lokasi antara lain Kepala Departemen Hubungan Organisasi Internasional Komite Hubungan Luar Negeri St. Petersburg, Igor Bodnarchuk; Kepala Departemen Kerja Sama Internasional FAOU HE "SPbPU", Vladimir Khizhnyak; Profesor Fakultas Hubungan Internasional Universitas Negeri St. Petersburg, Connie Rahakundini Bakrie; serta para pembicara lainnya yang berbagi ide dan peluang bagi pemuda Rusia dan Indonesia.
Selama bertahun-tahun, Rusia dan Indonesia telah mengembangkan dialog berdasarkan prinsip persahabatan dan saling menghormati.
Kota Saint Petersburg memberikan perhatian besar pada pengembangan kerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara dan BRICS.
Dengan keputusan Gubernur St. Petersburg, Alexander Beglov, Indonesia diharapkan segera diakui sebagai kawasan prioritas kegiatan internasional, seiring dengan upaya memperkuat hubungan bilateral yang saling menguntungkan.
Simposium ini menjadi langkah penting dalam memperkuat jaringan pemuda internasional, mendorong kolaborasi antarbudaya, serta menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Hubungan antara Rusia dan Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, mencakup kemitraan di bidang perdagangan, ekonomi, serta hubungan kemanusiaan dan budaya yang luas.
Salah satu peristiwa penting yang memperkuat hubungan ini adalah kunjungan Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, ke St. Petersburg pada bulan September 2024.
Kunjungan tersebut menandai komitmen kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.
Pemerintah Saint Petersburg saat ini juga aktif bekerja sama dengan pemuda asing yang tinggal, belajar, dan bekerja di kota tersebut.
Interaksi internasional dan pelaksanaan proyek bersama menjadi fokus utama, dengan tujuan mempromosikan nilai-nilai budaya, sejarah, dan moral yang sama di kalangan komunitas bisnis muda.
Igor Bodnarchuk, Kepala Departemen Hubungan dengan Organisasi Internasional Komite Hubungan Luar Negeri St. Petersburg, menekankan bahwa wirausahawan muda dari seluruh dunia berperan penting dalam memperkuat hubungan persahabatan internasional melalui diplomasi publik.
Penyelenggara acara ini juga mengucapkan terima kasih kepada semua sponsor, termasuk Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow, Peter the Great St. Petersburg Polytechnic University, KSO Sucofindo-Surveyor Indonesia, Shufu, PT. Galaksi Karunia Bintang, Volunteering Center Garmoniya Peter the Great St. Petersburg Polytechnic University, serta media PPI Dunia, Peterburgskiy Dnevnik, Yuzhnaya Sluzhba Novostey, MK na Kuban, Kuban Segodnya, Acehasia.com, dan organisasi Permira Pusat serta Permira St. Petersburg. Mereka semua berkontribusi dalam kesuksesan Simposium Pertama Indonesia dan Rusia.
Tanpa dukungan serta kerja sama yang solid, acara ini tidak akan terwujud dengan baik.
Penyelenggara sangat menghargai setiap langkah dan upaya yang telah dilakukan untuk mempersiapkan simposium ini.
Diharapkan dunia semakin menyadari pentingnya keterlibatan generasi muda dalam membangun masa depan yang lebih baik melalui kewirausahaan dan diplomasi. Indonesia dan Rusia bersama-sama mewujudkan sinergi antarbudaya untuk menuju dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (*)
Tag: #simposium #permira #wujudkan #kerja #sama #pemuda #indonesia #rusia