Zelensky: Sekutu Ukraina Banyak Omong saat Korea Utara Bantu Rusia, Aksinya Nol
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Presiden AS Joe Biden di Ruang Perjanjian India di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower, di sebelah Gedung Putih, di Washington, DC, pada 12 Desember 2023. 
20:50
1 November 2024

Zelensky: Sekutu Ukraina Banyak Omong saat Korea Utara Bantu Rusia, Aksinya Nol

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengecam sekutunya karena tidak mengambil tindakan atas dugaan pengerahan tentara Korea Utara oleh Rusia untuk berperang di Ukraina.

Zelensky menyebutnya sebagai respons "nol" dari sekutu Ukraina dan yakin reaksi lemah dari mereka akan mendorong Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk menambah pasukan.

"Kami yakin Moskow sudah berusaha menyetujui pengiriman pasukan teknik dan sejumlah besar warga sipil agar Korea Utara bekerja di pabrik militer Rusia," kata Zelensky dalam wawancara dengan saluran televisi KBS Korea Selatan, Jumat (1/11/2024).

"Putin sedang memeriksa reaksi Barat... dan saya yakin setelah semua reaksi ini, Putin akan memutuskan dan meningkatkan kontingensi. Reaksi yang ada saat ini tidak ada apa-apanya, itu nol," lanjutnya.

Sejauh ini, sekutu Ukraina hanya bereaksi dengan memberikan pernyataan berulang yang mengecam Korea Utara dan Rusia.

Sementara itu, Zelensky mengatakan Ukraina memiliki informasi intelijen yang jelas bahwa Rusia telah mengonfirmasi pengerahan pasukan Korea Utara langsung ke Barat melalui saluran intelijen.

"Federasi Rusia membahas masalah ini dengan Barat dan mengonfirmasi bahwa ya, ada personel militer dari Korea Utara yang akan berperang melawan Ukraina," katanya, seperti diberitakan Reuters.

Korea Utara Kirim Tentara ke Rusia, Sekutu Ukraina Tak Segera Ambil Tindakan

Pada 13 Oktober 2024, Zelensky pertama kali menuduh adanya keterlibatan Korea Utara dalam perang Rusia di Ukraina.


Sejak itu, sekutu Barat menggambarkan tindakan tersebut sebagai langkah menuju eskalasi besar.

Namun, mereka belum mengumumkan tindakan atau rencana pembalasan terhadap Rusia dan Korea Utara.

Pendonor militer terbesar Ukraina, Amerika Serikat (AS), baru mengeluarkan pernyataan yang mengancam Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, bahwa tentara Ukraina akan menargetkan tentara Korea Utara dengan senjata dari sekutu dan mereka akan kembali dalam kantong mayat.

"Jika tentara Korea Utara memasuki Ukraina untuk mendukung Rusia, mereka pasti akan kembali dalam kantong mayat," kata Robert Wood dalam sebuah intervensi di hadapan Dewan Keamanan PBB, Rabu (30/10/2024), dikutip dari Al Arabiya.

Ia mengatakan AS telah menerima informasi yang menunjukkan saat ini ada 8.000 tentara Korea Utara di wilayah Kursk selatan Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina timur laut.

Sementara itu, delegasi Ukraina di PBB mengatakan tiga jenderal Korea Utara diduga akan mendampingi ribuan tentara Korea Utara yang dikerahkan ke Rusia untuk membantu perang Rusia di Ukraina, menurut pernyataan tertulisnya kepada Dewan Keamanan PBB, Rabu (30/10/2024).

Sejauh ini, Korea Selatan, pihak yang berseteru dengan Korea Utara, telah menawarkan kerja sama intelijen dengan Ukraina untuk merespons pengerahan tentara Korea Utara oleh Rusia.

Rusia tidak membantah keterlibatan pasukan Korea Utara dalam perang tersebut.

Sementara Korea Utara awalnya membantah terlibat, tetapi kemudian membela gagasan pengerahan pasukan karena sejalan dengan hukum internasional.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Editor: Nanda Lusiana Saputri

Tag:  #zelensky #sekutu #ukraina #banyak #omong #saat #korea #utara #bantu #rusia #aksinya

KOMENTAR