Terjunkan Bantuan Lewat Jalur Udara ke Gaza, AS Tuai Kritik, Palestina: Lemah dan Terpinggirkan
Pesawat kargo militer Amerika Serikat menjatuhkan makanan ke Gaza melalui udara, yang merupakan rangkaian bantuan pertama yang dijatuhkan ketika kelompok kemanusiaan mengkritik Israel karena memblokir akses ke jalur yang terkepung dan dibombardir. 
15:40
3 Maret 2024

Terjunkan Bantuan Lewat Jalur Udara ke Gaza, AS Tuai Kritik, Palestina: Lemah dan Terpinggirkan

Salurkan bantuan ke warga Gaza yang terkepung akibat perang Israel-Hamas, Amerika Serikat (AS) panen kritikan.

Pesawat kargo militer AS menerjunkan paket bantuan makanan ke Gaza melalui udara, ini merupakan rangkaian pengiriman bantuan pertama yang dikirim Washington ke wilayah kantong yang terkepung itu.

"Gedung Putih bersama dengan Angkatan Udara Yordania bersama-sama mengirim bantuan kemanusiaan penting kepada warga sipil yang terkena dampak konflik yang sedang berlangsung di Gaza melalui udara," kata Komando Pusat AS, Sabtu (2/3/2/2024).

"Pesawat-pesawat C-130 menjatuhkan lebih dari 38.000 makanana di sepanjang garis pantai Gaza, yang memungkinkan warga sipil mengakses bantuan penting," tambahnya.

Anggota organisasi bantuan internasional mengritik langkah Amerika ini karena tidak efisien.

  • USAID

Menurut mantan Diretktur US Agency for International Development (USAID) untuk Tepi Barat, Dave Harden, penerjunan bantuan itu bersifat simbolis.

"(Langkah tersebut) dirancang sedemikian rupa untuk menenangkan pangkalan domestik," ucapnya, kepada Al Jazeera.

Baginya, yang perlu dilakukan masyarakat internasional adalah membuka lebih banyak penyeberangan agar lebih banyak truk bisa masuk ke Gaza setiap hari.

"Saya pikir Amerika Serikat lemah dan itu sangat mengecewakan saya," ucap Harden.

"AS mempunyai kemampuan untuk memaksa Israel memberikan lebih banyak bantuan," katanya.

  • MAP

Badan Amal Bantuan Medis untuk Palestina (MAP) yang berbasis di Inggris menggemakan pernyataan Harden.

Melalui sebuah pernyataan, MAP mengatakan kepada Al Jazeera bahwa AS, Inggris, dan negara-negara lain seharusnya bekerja untuk memastikan bahwa Israel segera membuka semua penyeberangan ke Gaza agar (warga sipil) mendapatkan bantuan.

  • Oxfam

Oxfam juga mengecam aksi  pemerintahan Joe Biden.

Organisasi nirlaba yang berbasis di Inggris itu menyebut, langkah tersebut sebagai upaya untuk meredakan rasa bersalah para pejabat AS.

"Ketika warga Palestina di Gaza berada di ambang kehancuran, memberikan bantuan dalam jumlah kecil dan simbolis ke Gaza tanpa ada rencana distribusi yang aman, tidak akan membantu," kata pemimpin advokasi Oxfam untuk pemerintah AS, Scott Paul.

"(Langkah itu) sangat merendahkan martabat warga Palestina," lanjutnya.

Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengritik AS karena bertindak sebagai negara yang lemah dan terpinggirkan (seolah) tidak mampu memberikan bantuan kepada Palestina.

  • Direktur Pusat Studi Teluk di Doha

Direktur Pusat Studi Teluk di Doha, Mahjood Zweiri mengatakan kepada Al Jazeera bahwa komunitas internasional tidak memberikan tekanan yang cukup pada Israel untuk mengizinkan truk bantuan yang menunggu memasuki Gaza melalui jalur darat.

“Mengapa tidak mengirimkan makanan melalui Karem Abu Salem?" kata Zweiri.

"Sementara makanan dan obat-obatan menumpuk berbulan-bulan setelah tanggal kadaluwarsanya. Ada 2.000 truk yang menunggu untuk masuk ke Gaza di perlintasan perbatasan," urainya.

“Mengapa komunitas internasional tidak berupaya memberikan bantuan secara terorganisir?" ucapnya penuh tanda tanya.

Lebih jauh, menurut seorang pejabat AS, pemerintah Biden juga mempertimbangkan pengiriman bantuan melalui laut dari Siprus.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Suci BangunDS

Tag:  #terjunkan #bantuan #lewat #jalur #udara #gaza #tuai #kritik #palestina #lemah #terpinggirkan

KOMENTAR