Apa Itu Al-Qard Al-Hasan? Lembaga Keuangan Lebanon yang Jadi Target Serangan Israel
Al-Qard Al-Hasan 
17:00
22 Oktober 2024

Apa Itu Al-Qard Al-Hasan? Lembaga Keuangan Lebanon yang Jadi Target Serangan Israel

- Militer Israel melancarkan serangkaian serangan udara yang menargetkan cabang-cabang lembaga keuangan yang berafiliasi dengan Hizbullah di Lebanon pada akhir pekan lalu.

Mengutip Associated Press, Israel mengatakan, sistem kuasi-perbankan tersebut digunakan untuk mendanai Hizbullah.

Serangan Israel menghancurkan lebih dari 12 cabang Al-Qard Al-Hasan (AQAH) di seluruh Lebanon pada Minggu (20/10/2024) malam.

Israel telah membunuh sebagian besar komandan politik dan militer Hizbullah serta menghancurkan komunitasnya.

Kini, Israel menyatakan, mereka mengincar penyandang dana dan lembaga keuangan Hizbullah dalam upaya untuk semakin melemahkan kelompok tersebut.

Apa Itu Al-Qard Al-Hasan?

Al-Qard Al-Hasan secara resmi merupakan lembaga amal nirlaba yang beroperasi di bawah lisensi yang diberikan oleh pemerintah Lebanon, menurut NDTV.

Lembaga ini disebut sebagai salah satu alat yang digunakan Hizbullah untuk memperkuat dukungannya di antara penduduk Syiah di Lebanon.

Selain sayap militernya, Hizbullah memiliki cabang-cabang yang mengelola sekolah, rumah sakit, toko kelontong murah, serta Al-Qard Al-Hasan, yang memberikan manfaat bagi ratusan ribu pendukungnya.

Lokasi serangan udara Israel yang menargetkan cabang kelompok keuangan Al-Qard Al-Hassan di kota timur Baalbek di lembah Bekaa pada 21 Oktober 2024. Lokasi serangan udara Israel yang menargetkan cabang kelompok keuangan Al-Qard Al-Hassan di kota timur Baalbek di lembah Bekaa pada 21 Oktober 2024. (X/Twitter)

Israel menuduh bahwa lembaga tersebut membiayai pembelian senjata dan digunakan untuk membayar para pejuang Hizbullah.

Departemen Keuangan AS telah menjatuhkan sanksi terhadap lembaga tersebut sejak 2007.

AS mengatakan bahwa lembaga ini digunakan oleh Hizbullah untuk mengelola aktivitas keuangan dan memperoleh akses ke sistem keuangan internasional.

Al-Qard Al-Hasan didirikan empat dekade lalu, tak lama setelah berdirinya Hizbullah.

Lembaga yang secara harfiah berarti "pinjaman yang baik hati" ini menawarkan pinjaman tanpa bunga dan memungkinkan orang untuk menyimpan emas sebagai agunan sebagai imbalan atas kredit tersebut.

Dengan skema ini, masyarakat dapat membayar biaya sekolah dan pernikahan, membeli mobil, atau membuka usaha kecil.

Orang-orang juga dapat membuka rekening tabungan di sana.

Al-Qard Al-Hasan memiliki lebih dari 30 cabang di seluruh Lebanon.

Setelah krisis keuangan Lebanon tahun 2019, lembaga ini menyediakan "jalur penyelamat" bagi banyak warga Lebanon.

Tidak seperti bank-bank di seluruh negeri yang memberlakukan batasan jumlah uang yang dapat ditarik dari rekening bank, orang-orang yang menyimpan uang di Al-Qard Al-Hasan masih dapat menarik uang tunai mereka.

Pada tahun 2021, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada 7 orang yang terkait dengan Hizbullah dan Al-Qard Al-Hasan.

Setahun kemudian, pemerintahan AS Joe Biden menjatuhkan sanksi kepada dua orang lainnya, termasuk direktur Al-Qard Al-Hasan, Adel Mansour, dan dua perusahaan di Lebanon karena menyediakan layanan keuangan kepada Hizbullah.

Dua tahun setelah sanksi dijatuhkan kepadanya, Mansour baru mengatakan kepada AP: "Saya bangga, dan ini adalah medali kehormatan bagi saya."

David Asher, seorang pakar pendanaan gelap yang pernah bekerja di Departemen Pertahanan dan Luar Negeri AS, serta kini menjadi peneliti senior di Hudson Institute, mengatakan bahwa serangan Israel tersebut merupakan masalah besar.

"Al-Qard Al-Hasan merupakan bagian dari unit keuangan pusat Hizbullah, yang mirip dengan perbendaharaannya," katanya.

Faysal Abdul-Sater, seorang analis politik Lebanon yang mengikuti dengan saksama urusan Hizbullah, mengatakan bahwa kelompok militan tersebut tidak didanai melalui Al-Qard Al-Hasan.

Ia menyatakan bahwa uang yang disimpan di lembaga tersebut adalah milik perorangan dan perusahaan, dan sistem itu menguntungkan orang-orang berpenghasilan rendah.

"Ini adalah serangan simbolis," kata Abdul-Sater tentang penargetan Al-Qard Al-Hasan.

Seberapa Berbahayanya Serangan Israel terhadap Al-Qard Al-Hasan?

Penghancuran sistematis cabang-cabang Al-Qard Al-Hasan, yang terjadi setelah pembunuhan para pimpinan tinggi Hizbullah, dipastikan akan menambah kekacauan dan ketakutan di dalam basis pendukung Hizbullah, mengutip Associated Press.

Namun, para ahli mengatakan hal tersebut tidak mungkin akan merugikan keuangan Hizbullah secara langsung.

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (20/10/2024), Al-Qard Al-Hasan mencoba meyakinkan para nasabahnya dengan menyatakan bahwa mereka telah mengevakuasi semua cabangnya dan memindahkan emas serta simpanan lainnya ke tempat yang aman.

Ekonom Lebanon, Louis Hobeika, mengatakan bahwa penghancuran cabang-cabang Al-Qard Al-Hasan tidak akan berdampak pada pendanaan Hizbullah karena uangnya berasal dari Iran dan para pendukung kaya di seluruh dunia.

Gaji kelompok tersebut diketahui dibayarkan secara tunai dalam dolar.

"Selama Iran dan sekutu Hizbullah mendanai kelompok tersebut, mereka tidak akan terpengaruh," kata Hobeika.

Ia menambahkan bahwa aliran uang tunai dari luar negeri akan terus berlanjut seperti di masa lalu.

Lina Khatib, seorang peneliti di Chatham House yang berfokus pada Timur Tengah, mengatakan bahwa nasabah Al-Qard Al-Hasan masih percaya bahwa Hizbullah akan mampu mengganti kerugian mereka.

Khatib mencatat bahwa operasi Al-Qard Al-Hasan, seperti halnya lembaga keuangan lainnya, tidak terbatas pada aset fisik yang menjadi sasaran serangan.

Seorang wanita Lebanon yang hanya memberikan nama depannya, Zahraa, demi alasan keamanan, mengatakan bahwa ia membutuhkan uang tunai dan menyetorkan kalung emas serta beberapa cincin awal tahun ini sebagai imbalan atas pinjaman sebesar $800.

Wanita itu mengatakan bahwa ia telah membayarnya kembali dengan cicilan bulanan sebesar $50.

"Saya tidak peduli apakah saya mendapatkan emas saya kembali atau tidak di saat orang-orang mengorbankan jiwa mereka di Lebanon selatan," kata Zahraa, mengacu pada pejuang Hizbullah yang berperang melawan Israel.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #qard #hasan #lembaga #keuangan #lebanon #yang #jadi #target #serangan #israel

KOMENTAR