Terungkap Yahya Sinwar Tewas Kena Pecahan Peluru Tank Merkava Mark 4 dan Rudal Matador IDF
Pemimpim Hamas, Yahya Sinwar dikabarkan tewas. Menyusul berita syahidnya Yahya Al-Sanwar, beberapa nama calon pemimpin Hamas muncul untuk mengambil alih kepemimpinan gerakan tersebut. - Badan Intelijen Luar Negeri Israel, Mossad menyebut kalau Yahya Sinwar terbunuh tidak dalam operasi khusus. 
15:40
18 Oktober 2024

Terungkap Yahya Sinwar Tewas Kena Pecahan Peluru Tank Merkava Mark 4 dan Rudal Matador IDF

Badan Intelijen Luar Negeri Israel, Mossad menyebut kalau Yahya Sinwar terbunuh tidak dalam operasi khusus.

"Pemberantasan Sinwar: Itu adalah pertemuan yang sepenuhnya tidak disengaja dengan pasukan kami, Bukan operasi khusus," tulis Mossad di X.

Akun X milik Mossad juga mengunggah potret yang diduga sosok Sinwar.

Awalnya, Pasukan IDF mengidentifikasi 3 teroris di Rafah.

Ynetnews melaporkan, penyergapan itu bermula sekitar pukul 10.00 pagi ketika seorang prajurit Batalyon 450 melihat sosok mencurigakan memasuki dan keluar dari sebuah gedung.

Pada pukul 15.00 waktu setempat, pasukan IDF, menggunakan pesawat nirawak, mengidentifikasi tiga sosok yang meninggalkan gedung, berusaha berpindah dari satu rumah ke rumah lainnya.

Prajurit itu pun memberi tahu komandannya, yang kemudian memerintahkan tembakan sebagai tanggapan.

Dua teroris melarikan diri ke satu gedung.


Seseorang lain, yang merupakan Sinwar tampak melarikan diri ke gedung terdekat dan bersembunyi di lantai dua.

IDF menanggapinya dengan menembakkan peluru tank ke arahnya.

Saat unit Brigade ke-828 IDF mulai menyapu gedung tersebut, dua granat dilemparkan ke arah mereka—satu meledak, yang lainnya tidak.

Penyisiran gedung berikutnya dilakukan saat fajar, ketika pasukan menemukan sesosok mayat dengan ciri-ciri yang dapat dikenali, yang mengarah pada proses identifikasi, yang diselesaikan pada malam hari.

Operasi tersebut merupakan upaya IDF untuk menemukan dan menghancurkan terowongan di Rafah hingga akhirnya membunuh Yahya Sinwar.

Pasukan tersebut mundur dan mengirim sebuah pesawat nirawak, yang mendeteksi sosok yang terluka, dengan wajah tertutup, sedang duduk di sebuah ruangan dan mencoba menjatuhkan pesawat nirawak tersebut dari udara dengan tongkat.

Ia juga terkena pecahan peluru dari dua jenis amunisi: peluru tank Merkava Mark 4 yang ditembakkan oleh Brigade ke-460 dan rudal Matador.

Sinwar terbunuh setelah bangunan tempat dia berada runtuh menimpanya.

Jasad Sinwar ditemukan selama penyisiran sehari setelahnya.

Dua sosok ditutupi selimut, berjalan di depan Sinwar untuk membersihkan jalan.

Tentara IDF mengevakuasi jenazah Sinwar dengan tandu.

"Kami sudah mengetahui perkiraan lokasi Sinwar sejak lama meskipun Hamas menjaga kerahasiaannya dengan ketat," kata seorang pejabat IDF.

IDF mengungkapkan bahwa "beberapa minggu lalu, dalam operasi bawah tanah yang serupa, menemukan sebuah ruangan dengan bukti yang menunjukkan Sinwar berada di kompleks yang sama.

"Kami tahu dia berada di Rafah, dan kami fokus mengungkap infrastruktur bawah tanah di sana untuk menemukannya.

"Bahkan kemarin, kami tidak yakin apakah Sinwar telah melarikan diri ke Khan Yunis. Ini adalah pencapaian signifikan yang seharusnya menjadi pencapaian strategis."

IDF masih menyelidiki identitas kedua orang yang bersama Sinwar, dan masih belum jelas apakah salah satunya adalah komandan batalion Hamas.

"Hamas terus beroperasi bahkan saat Sinwar tidak bisa dihubungi," kata pejabat militer itu.

"Ada tokoh senior lain di dalam Hamas, dan mereka memiliki rantai komando yang terstruktur. Ada Hamas di luar negeri, dan saudara laki-laki Sinwar, Mohammed."

Selama pertempuran hari Rabu yang menyebabkan kematian Sinwar, seorang prajurit dari Batalyon ke-450 terluka parah akibat tembakan dari dua teroris yang melarikan diri ke gedung di dekatnya.

Prajurit yang terluka, warga desa Druze di Israel utara, dievakuasi ke Pusat Medis Soroka di Be'er Sheva, tempat ia saat ini dirawat intensif.

Kondisinya stabil, dengan luka tembak di tubuh bagian atasnya.

Terbunuhnya Sinwar dinilai sebagai pesan penting yang dikirim oleh pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, semata untuk membenarkan operasi militernya melawan gerakan tersebut di Gaza.

Kematian Sinwar juga mengindikasikan perang akan terus berlanjut sampai Hamas dan para pemimpinnya lenyap, seperti tujuan yang ingin dicapai Netanyahu, yang beberapa kali ia ucapkan.

"Kami telah menunggu pembunuhan Sinwar selama beberapa waktu di Israel," kata mantan Penasihat Keamanan Nasional Israel, Eyal Holata, dikutip dari Al-Hurra.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #terungkap #yahya #sinwar #tewas #kena #pecahan #peluru #tank #merkava #mark #rudal #matador

KOMENTAR