Menteri Israel-IDF Cekcok saat Rapat, Berawal Ajak Eks Menhan Ikut Selidiki Serangan Hamas
Adapun rapat kabinet itu membahas soal pasca agresi Israel ke Jaluar Gaza dan dipimpin langsung oleh Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.
Dikutip dari The Jerusalem Post, tensi rapat mulai memanas ketika muncul usulan dari IDF untuk melibatkan eks Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Shaul Mofaz dalam menyelidiki soal dugaan adanya kelalaian sehingga mengakibatkan Hamas bisa dengan mulus meluncurkan roket ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Usulan ini pun memicu amarah beberapa menteri, yaitu Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich; Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, Menteri Kerja Sama Regional, David Asmalem; dan Menteri Transportasi, Miri Rigev.
Pemerintah ultra kanan yang berkuasa saat ini pun menentang usulan untuk melibatkan Mofaz.
Hal tersebut lantaran Mofaz merupakan sosok yang membuat Israel harus menarik diri dari Gaza pada 2005 lalu.
Cekcok dan adu mulut pun tak terhindarkan antara menteri dan IDF.
Namun, Menteri Kabinet Perang, Benny Gantz membela kepala staf IDF, Herzi Halevi yang menjadi sasaran amarah menteri lain.
Benny mengatakan Halevi saat ini tengah berusaha untuk melakukan penyelidikan yang sesuai dengan standar profesional.
"Ini adalah penyelidikan profesional, apa hubungannya dengan itu? Kepala staf tengah melakukan penyelidikan terkait yang terjadi sekarang untuk mencapai tujuan perang dan kemampuan kita untuk mempersiapkan konflik di utara. Ini bukan penyelidikan nasional," ujarnya dengan nada tinggi sembari mengumpat ke para menteri.
Berdasarkan laporan media Israel, KAN News, seorang menteri mengatakan saling teriak antara menteri dan IDF itu bahkan terdengar sampai luar.
Dia pun mengatakan rapat kabinet itu berjalan memalukan lantaran para menteri justru menyerang pribadi Halevi.
"Sungguh memalukan dan tercela apa yang terjadi di dalam (ruang rapat) sana. Anda bisa mengkritik tentara tetapi mereka menyerang kepala staf secara pribadi dan tanpa henti," katanya.
Menteri tersebut pun tidak habis pikir ketika para tentara Israel yang berperang di Gaza mendengar cekcok para menteri tersebut dan pribadi komandannya yaitu Halevi diserang habis-habisan oleh para menteri.
"Anda harus memikirkan apakah forum ini layak untuk dipakai untuk mengambil keputusan di tingkat kebijakan tinggi keamanan kita."
"Saya tidak mau berpikir apa jadinya kalau tentara kita di medan perang mendengar apa yang terjadi di sana dan bagaimana mereka (menteri-menteri) menyerang komandannya," tegas menteri tersebut.
(Kiri ke Kanan) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menghadiri konferensi pers di kantor Perdana Menteri di Yerusalem pada 25 Januari 2023. (RONEN ZVULUN / POOL / AFP)Rapat tersebut pun berujung tanpa keputusan apapun dengan Netanyahu membubarkan pertemuan tersebut.
Namun, sebelum rapat resmi ditutup, bukannya menjadi penengah, Netanyahu justru membela para menterinya yang menyerang Halevi.
"Terkadang Anda (Halevi) perlu mendengarkan para menteri," kata Netanyahu.
Pemerintah Netanyahu kini tengah digoyang dan diambang bubar ketika banyak oposisi dan warga Israel mengkritik tidak cakapnya militer Israel dalam mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
Kecaman juga datang dari sejumlah pejabat Israel dan PM Israel sebelum Netanyahu.
Bahkan, mereka juga mendesak Netanyahu mundur sebagai perdana menteri usai dinilai gagal mencegah serangan Hamas dan perang di Gaza.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pilpres 2024
Tag: #menteri #israel #cekcok #saat #rapat #berawal #ajak #menhan #ikut #selidiki #serangan #hamas