Imbas Kecelakaan Beruntun, Industri Penerbangan AS Serukan Langkah Darurat untuk Lalu Lintas Udara
PESAWAT MENDARAT TERBALIK. - Gambar merupakan tangkap layar yang diambil dari YouTube CBS News pada Selasa (18/2/2025), menunjukkan Sebuah jet Delta Airlines CRJ-900 yang dioperasikan oleh Endeavor Air telah jatuh dan terbalik dengan banyak penumpang di dalamnya pada Senin (17/2/2025). Menanggapi rentetan insiden penerbangan di AS selama ini, sejumlah pelaku industri penerbangan pun menuntut adanya langkah darurat guna kepada Kongres AS untuk menanggapi kejadian memilukan ini pada hari
09:10
20 Februari 2025

Imbas Kecelakaan Beruntun, Industri Penerbangan AS Serukan Langkah Darurat untuk Lalu Lintas Udara

Kecelakaan pesawat Delta Airlines Rute 4819 di Bandara Internasional Toronto Pearson, Kanada pada Senin (17/2/2025) lalu menambah daftar panjang insiden penerbangan oleh maskapai asal Amerika Serikat (AS) dalam beberapa waktu belakangan ini.

Sebelumnya, publik AS juga digegerkan dengan insiden tabrakan American Airlines dan Helikopter Black Hawk pada 29 Januari 2025 lalu dan jatuhnya pesawat jenis Learjet 55 bermesin di area permukiman padat penduduk Philadelphia, AS, pada 31 Januari 2025. 

Menanggapi rentetan insiden tersebut, sejumlah pelaku industri penerbangan di AS pun menuntut adanya langkah darurat guna menanggapi kejadian memilukan ini.

Hal ini terlihat dari tuntutan sejumlah organisasi seperti Airlines for America, Aerospace Industries Association, International Air Transport Association, serta berbagai serikat pekerja penerbangan yang mendesak Kongres AS untuk bertindak pada hari Rabu waktu setempat (19/2/2025).

Dikutip dari Reuters, mereka secara kompak menyerukan "pendanaan darurat yang kuat" dari Kongres untuk teknologi dan tenaga kerja pengendali lalu lintas udara guna menjawab kekhawatiran yang terjadi akibat serangkaian kecelakaan penerbangan oleh maskapai asal AS belakangan ini.

Melalui surat terbuka yang disampaikan tersebut, mereka juga memaparkan kendala yang dialami oleh Badan Administrasi Penerbangan AS (FAA).

Di surat tersebut, dijabarkan bahwa FAA memiliki masalah terkait kebutuhan teknologi yang serius serta kurangnya personel pengendali lalu lintas udara dari target jumlah tenaga kerja yang ideal.

"Kami harus mendukung perekrutan dan pelatihan tenaga kerja pengendali lalu lintas udara, memodernisasi, serta menerapkan fasilitas dan peralatan pengendali lalu lintas udara mutakhir," bunyi surat yang juga dibagikan ke publik tersebut.

Sejumlah maskapai dan produsen perangkat sektor penerbangan di AS juga turut mendukung tuntutan kepada Kongres AS tersebut.

Dikutip dari Reuters, maskapai dan perusahaan penerbangan yang turut memberikan dukungan dalam surat tersebut antara lain American Airlines, Delta Air Lines, United Airlines, Boeing, Airbus, dan sejumlah pihak lainnya. 

Mereka juga menambahkan bahwa mereka tidak mendukung upaya privatisasi layanan pengendali lalu lintas udara AS dan percaya bahwa hal itu akan menjadi gangguan dari investasi dan reformasi yang dibutuhkan.

Baca juga: Daftar Kecelakaan Pesawat AS Sepanjang Tahun 2025: Terbaru, Delta Air Lines Mendarat Terbalik

Hingga berita ini diturunkan, Departemen Transportasi AS (USDOT), FAA, dan komite utama di Dewan Perwakilan Rakyat AS serta Senat belum segera menanggapi permintaan komentar terkait surat tersebut.

Kekurangan pengendali lalu lintas udara yang berkelanjutan diduga menjadi biang kerok dalam sejumlah masalah penerbangan di AS selama ini.

Kurangnya tenaga di sektor lalu lintas udara ini bahkan menyebabkan penundaan penerbangan, hingga banyaknya lembur yang harus dilakukan para pengendali lintas udara untuk memenuhi tuntutan jadwal kerja.

Hal ini sempat menimbulkan pemadaman sistem peringatan pilot pada Januari 2023 lalu yang menyebabkan penghentian penerbangan nasional pertama di AS sejak 2001.

Imbasnya, lebih dari 11.000 penerbangan di AS kala itu mengalami gangguan penerbangan.

Sistem tersebut juga mengalami pemadaman singkat di awal bulan Februari ini, tetapi hal tersebut tak memberikan dampak gangguan signifikan.

Pada tahun lalu, FAA juga memotong persyaratan penerbangan minimum di bandara-bandara wilayah Kota New York yang padat hingga Oktober, dengan alasan kekurangan tenaga pengendali lalu lintas udara.

Pada bulan Maret, mantan Presiden Joe Biden mengusulkan pengeluaran sebesar $8 miliar selama lima tahun ke depan untuk mengganti atau memodernisasi lebih dari 20 fasilitas pengendali lalu lintas udara yang sudah tua dan 377 sistem radar kritis.

Seperempat dari semua fasilitas FAA berusia 50 tahun atau lebih.

Di dalam laporan FAA tahun 2023, tercatat bahwa fasilitas pengendali lalu lintas udara memiliki atap bocor, sistem pemanas dan pendingin udara yang rusak, serta sistem radar pengawasan lama yang harus segera diganti dengan biaya miliaran dolar.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa sistem komunikasi FAA telah usang selama bertahun-tahun, dan badan tersebut tidak lagi dapat memperoleh suku cadang untuk banyak sistemnya.

(Tribunnews.com/Bobby)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #imbas #kecelakaan #beruntun #industri #penerbangan #serukan #langkah #darurat #untuk #lalu #lintas #udara

KOMENTAR