Kenapa Elon Musk Tutup USAID di AS?

– Elon Musk, taipan teknologi yang kini memimpin upaya efisiensi pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berupaya menutup Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Dalam percakapan di platform X pada Senin (3/2/2025), Musk menyatakan bahwa USAID sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Ia juga menambahkan bahwa Presiden Trump setuju dengan keputusan tersebut. “Tidak dapat diperbaiki lagi,” ujar Musk.

Langkah ini sejalan dengan kebijakan Trump yang ingin memangkas anggaran federal. Musk, yang ditunjuk untuk memimpin panel pemangkasan biaya pemerintahan, menyebut bahwa pemborosan dana di berbagai sektor harus dikurangi.

Dugaan masalah di USAID

AFP/MANDEL NGAN Bendera USAID dan Amerika Serikat berkibar sebelum Kongres Demokrat digelar di luar markas besar Unites States Agency for International Development (USAID) di Washington DC, Senin (3/2/2025).USAID merupakan lembaga donatur internasional terbesar di dunia, dengan anggaran 72 miliar dollar AS (sekitar Rp 1,17 kuadriliun) pada tahun fiskal 2023.

Dana tersebut digunakan untuk berbagai program, termasuk kesehatan perempuan di zona konflik, akses air bersih, perawatan HIV/AIDS, keamanan energi, dan pemberantasan korupsi.

Namun, menurut Musk, ada masalah efisiensi dan transparansi dalam distribusi dana USAID. Ia menuding adanya praktik penyalahgunaan anggaran, termasuk jaringan penipuan yang mengalihkan dana ke pihak yang tidak berhak.

Musk memperkirakan bahwa pemerintahan Trump dapat mengurangi defisit hingga 1 triliun dollar AS (sekitar Rp 16,32 kuadriliun) dalam satu tahun dengan pemangkasan anggaran yang lebih ketat.

Dampak penutupan USAID

Jika USAID benar-benar ditutup, sejumlah program bantuan internasional Amerika Serikat terancam dihentikan.

Program seperti rumah sakit lapangan di kamp pengungsi Thailand, pembersihan ranjau darat di zona perang, dan distribusi obat-obatan untuk penyakit seperti HIV bisa terdampak.

Trump sendiri mendukung langkah Musk dalam melakukan efisiensi anggaran.

Ketika ditanya mengenai kinerja Musk dalam hal ini, Trump menyatakan persetujuannya. “Dia seorang penghemat biaya yang hebat. Kadang kita tidak sependapat dengannya, tetapi saya pikir dia melakukan pekerjaan yang luar biasa. Dia orang yang sangat cerdas,” kata Trump pada Minggu (1/2/2025).

Polemik di pemerintahan

AFP/PEDRO UGARTE Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpidato di Gedung Putih, Washington DC, Rabu (29/1/2025). Trump berlakukan tarif impor yang tinggi untuk barang yang masuk ke AS dari China, Kanada, dan MeksikoKeputusan untuk menutup USAID tidak luput dari kontroversi. Reuters melaporkan pada Minggu (2/2/2025) bahwa dua pejabat tinggi keamanan USAID telah dipecat setelah mereka menghalangi perwakilan tim Musk mengakses bagian tertentu di gedung tersebut.

Sementara itu, situs web USAID mengalami gangguan sejak Sabtu, membuat beberapa pengguna kesulitan mengaksesnya.

Selain itu, tim Musk juga dilaporkan telah mengambil alih sejumlah sistem pemerintahan. Reuters melaporkan bahwa tim Musk yang mengelola badan sumber daya manusia Pemerintah AS telah mengunci sistem komputer pegawai negeri sipil yang menyimpan data jutaan pegawai federal.

Sejak awal masa jabatan keduanya, Trump memang telah melakukan perombakan besar di dalam pemerintahan.

Langkah ini termasuk pemecatan ratusan pegawai negeri sebagai bagian dari strategi merampingkan birokrasi dan menempatkan lebih banyak loyalis di dalam pemerintahan.

Tag:  #kenapa #elon #musk #tutup #usaid