6 Sandera Tewas di Gaza, Warga Israel Tuntut Gencatan Senjata
Mereka turun dengan penuh amarah dan duka setelah enam sandera ditemukan tewas di Gaza.
Diberitakan oleh Reuters, jumlah warga Israel yang mengikuti aksi unjuk rasa mencapai hingga 500.000 orang.
Para pengunjuk rasa menuntut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk segera mencapai gencatan senjata dengan Hamas sambil meneriakkan, "Sekarang! Sekarang!"
Selain itu, mereka juga menuntut agar 101 sandera yang masih ditawan oleh Hamas dibawa pulang dengan selamat.
Sepertiga dari sandera yang ditawan Hamas diperkirakan telah meninggal, menurut pejabat Israel.
Dikutip dari AP News, aksi massa tersebut tampaknya menjadi demonstrasi terbesar selama 11 bulan serangan berlangsung.
Para pengunjuk rasa mengatakan bahwa situasi ini terasa seperti titik balik yang memungkinkan, meskipun negara itu sangat terpecah.
Seorang wanita meneriakkan slogan-slogan saat kerabat dan pendukung sandera Israel yang ditawan di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober oleh militan Hamas Palestina, mengibarkan bendera dan plakat saat mereka berunjuk rasa di luar kantor perdana menteri di Yerusalem pada 1 September 2024, setelah Israel mengumumkan pasukannya telah menemukan enam sandera tewas di terowongan Gaza. (Photo by AHMAD GHARABLI / AFP) (AFP/AHMAD GHARABLI)Mereka memblokir jalan-jalan dan berdemonstrasi di luar kediaman perdana menteri.
Rekaman udara menunjukkan jalan raya utama Tel Aviv dipenuhi oleh para pengunjuk rasa yang membawa bendera dengan gambar para sandera yang terbunuh.
Beberapa pengunjuk rasa menerobos garis polisi di Jalan Raya Ayalon pada Minggu malam.
Sebagian orang memanjat bus dan tempat sampah untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik terhadap pawai tersebut.
Sementara itu, yang lain mengelilingi seseorang yang mengenakan topeng Netanyahu, sambil meneriakkan, "Hidup, hidup, kami ingin mereka hidup."
Seorang demonstran membawa spanduk bertuliskan "Anda pemimpinnya. Anda yang harus disalahkan."
Massa juga meneriakkan slogan-slogan seperti "Polisi, polisi siapa yang kalian lindungi?" dan "Malu, malu."
Beberapa orang membakar jalan dan membentangkan pita kuning sebagai simbol solidaritas dengan para sandera.
Polisi menembakkan meriam air ke arah demonstran yang memblokir jalan.
Selanjutnya, polisi menangkap 29 orang di antara demonstran tersebut.
Sementara itu, serikat buruh besar Israel, Histadrut, menyerukan pemogokan umum pada Senin (2/9/2024).
Tujuannya adalah untuk menutup atau mengganggu sektor-sektor utama ekonomi, termasuk perbankan, perawatan kesehatan, dan bandara utama negara tersebut.
Diberitakan oleh BBC, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelumnya mengungkapkan penemuan keenam mayat tersebut pada Sabtu (31/8/2024).
Mayat-mayat tersebut ditemukan di sebuah terowongan bawah tanah di wilayah Rafah, Gaza selatan.
Para sandera diidentifikasi sebagai Carmel Gat, Eden Yerushalmi, Hersh Goldberg-Polin, Alexander Lobanov, Almog Sarusi, dan Sersan Kepala Ori Danino.
Menurut IDF, mereka telah terbunuh sesaat sebelum pasukannya mencapai mereka di dalam terowongan tersebut.
(mg/Putri Amalia Dwi Pitasari)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).
Tag: #sandera #tewas #gaza #warga #israel #tuntut #gencatan #senjata