Rokok Elektrik Apakah Sehat? Ketahui Ini Kandungannya...
Pada awal kemunculan rokok elektrik digadang sebagai alternatif rokok yang lebih sehat.
Sebagian orang menggunakan rokok eletrik atau disebut juga vape sebagai metode untuk berhenti merokok.
Namun, seiring waktu banyak orang yang menggunakan vape sebagai bagian dari gaya hidup.
Faktanya, vape sama bahayanya dengan rokok konvensional.
Dikutip dari Organisasi Kesehataan Dunia (WHO), vape tetaplah rokok.
Produk-produk tersebut tidak mengandung tembakau, tetapi tetap mengandung nikotin, dan berbagai bahan kimia, zat aditif, serta perasa.
Baca terus artikel ini yang akan menjelaskan lebih lanjut tentang bahaya rokok elektrik.
Kandungan rokok elektrik
Rokok elektrik mungkin terlihat kurang berbahaya, tetapi sebenarnya tidak.
Ketika seseorang menggunakan rokok elektrik, ia tetap menghirup uap beracun.
Mengutip American Lung Association, para peneliti menemukan kandungan rokok elektrik meliputi:
- Nikotin, sebuah zat yang sangat adiktif dan berdampak negatif pada perkembangan otak remaja;
- Propilen glikol, sebuah bahan tambahan yang umum dalam makanan. Bahan ini juga digunakan untuk membuat barang-barang, seperti antibeku, pelarut cat, dan asap buatan dalam mesin fogging;
- Karsinogen, suatu zat kimia yang diketahui menyebabkan kanker, termasuk asetaldehida dan formaldehida;
- Akrolein, sebuah herbisida yang utamanya digunakan untuk membunuh gulma. Zat ini dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang tidak dapat dipulihkan;
- Diasetil, sebuah zat kimia yang beperan sebagai perasa, dan terkait dengan penyakit paru-paru yang disebut bronkiolitis obliterans;
- Logam berat, seperti nikel, timah, timbal
- Kadmium, sebuah logam beracun yang ditemukan dalam rokok tradisional yang menyebabkan masalah pernapasan dan penyakit;
- Benzene, sebuah senyawa organik volatil (VOC) yang ditemukan di knalpot mobil;
- Partikel sangat halus yang dapat terhirup jauh ke dalam paru-paru
Merujuk WHO, nikotin merupakan zat utama dalam rokok biasa dan rokok elektrik, dan sangat adiktif.
Nikotin menye babkan Anda ingin merokok dan mengalami gejala putus zat, jika Anda menguranginya.
Nikotin merupakan zat beracun. Nikotin meningkatkan tekanan darah dan memacu adrenalin, yang meningkatkan denyut jantung dan kemungkinan terkena serangan jantung
Uap yang mengandung partikel dan bahan kimia dari rokok elektrik masuk ke saluran pernapasan terkecil dan diserap oleh tubuh.
Konsumsi nikotin pada anak-anak dan remaja memiliki dampak penting pada perkembangan otak dan berpotensi menyebabkan gangguan belajar dan kecemasan.
Jadi, nikotin tidak hanya membuat ketagihan, tetapi juga membahayakan kesehatan.
Namun, anak-anak mudalah yang secara khusus menjadi sasaran industri rokok elektrik.
Di Amerika Serikat (AS) ada bukti terdokumentasi tentang wabah cedera paru-paru dan kematian yang terkait dengan vaping.
Pada Februari 2020, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengonfirmasi 2.807 kasus cedera paru-paru terkait penggunaan rokok elektrik atau vaping (EVALI) dan 68 kematian yang disebabkan oleh kondisi tersebut.
Demikianlah kandungan rokok elektrik dan beberapa risiko kesehatannya, sehingga bisa dikatan tidak sehat.