Waduh, 1 dari 3 Balita Alami Anemia, Ini Bahayanya!
Ilustrasi anemia. (Istimewa)
14:00
18 Februari 2024

Waduh, 1 dari 3 Balita Alami Anemia, Ini Bahayanya!

 

–Anak-anak bisa mengalami anemia (kekurangan sel darah merah)? Bisa banget ternyata. Indonesia menduduki posisi ke-4 sebagai negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara.

Setidaknya, 1 dari 3 anak berusia di bawah 5 tahun di Indonesia mengalami anemia. Salah satu faktor penyebab masih tingginya kasus anemia di Indonesia karena anemia terjadi tanpa gejala dan orang tua kurang memahami pentingnya pencegahan anemia sejak dini. Sehingga orang tua terkadang menghiraukan risiko atau dampak negatif jika si kecil menderita anemia.

Melalui daring, dr. Ulul Albab SpOG, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengatakan, perkembangan otak anak sangat tergantung pada asupan nutrisi yang dikonsumsi. Salah satu nutrisi penting yang harus terpenuhi pada masa 5 tahun pertama kehidupan anak untuk mendukung mengoptimalkan perkembangan otak adalah zat besi.

”Sebab, jika anak kekurangan asupan harian zat besi, bisa menyebabkan anemia defisiensi besi yang dapat menimbulkan dampak negatif permanen, terutama pada perkembangan kognitif atau otak anak,” kata Ulul Albab dalam World Anemia Awareness Day.

World Anemia Awareness Day diperingati tiap 13 Februari. Sebuah survei terbaru menunjukkan 50 persen orang tua tidak menyadari bahwa anemia yang disebabkan defisiensi zat besi pada anak dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan otak. Dan 33 persen bunda tidak mengerti makanan apa saja yang kaya zat besi.

Padahal, pada masa 5 tahun pertama kehidupan anak perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan nutrisi penting seperti zat besi untuk mendukung tubuh kembang optimal, baik dari segi fisik maupun kecerdasan kognitif atau otak.

Untuk pencegahan anemia defisiensi besi pada anak di bawah lima tahun, dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang yang banyak bersumber dari protein hewani yang kaya zat besi.

Selain itu, kata Ulul Albab, untuk memaksimalkan penyerapan zat besi dalam tubuh hingga 2 kali lipat, juga dibutuhkan kombinasi antara zat besi dan Vitamin C.

Dokter Ulul menambahkan, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak, orang tua bisa juga mempertimbangkan untuk memberikan sumber nutrisi yang difortifikasi. Seperti susu pertumbuhan yang tinggi zat besi dan dikombinasikan dengan Vitamin C.

”Sebab, susu pertumbuhan diketahui sebagai minuman protein hewani yang padat gizi dan diperlukan terutama pada masa tumbuh kembang. Sehingga, susu pertumbuhan yang terfortifikasi tinggi zat besi yang dikombinasikan dengan Vitamin C juga dapat bermanfaat untuk pencegahan anemia,” tambah Ulul Albab.

Sementara itu, Corporate Communications Director Sarihusada Arif Mujahidin menyatakan, penting sekali buat membangun awareness terhadap orang tua secara masif dan kontinu.

”Kami mengajak para orang tua untuk selalu rajin dan aware terhadap perkembangan buah hati. Perihal anemia ini, orang tua bisa mengakses informasi mengenai anemia di genmaju.info/AnakSehatGenerasiMaju. Serta memberikan produk susu pertumbuhan yang mengandung IronC,” ucap Arif Mujahidin.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #waduh #dari #balita #alami #anemia #bahayanya

KOMENTAR