Suka Konsumsi Daging Merah? Waspada Risiko Jantung Jika Berlebihan
Ilustrasi daging merah/(Pixabay).
16:35
10 Oktober 2025

Suka Konsumsi Daging Merah? Waspada Risiko Jantung Jika Berlebihan

 

Siapa yang tak kenal daging merah? Ya, daging yang sering menjadi menu favorit di meja makan mulai dari steak, sate, hingga rendang ini merupakan sumber protein hewani yang kaya zat besi, vitamin, dan mineral penting. Meski begitu, jika anda mengonsumsinya secara berlebihan, juga tidak baik. Bisa berisiko bagi kesehatan anda.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Mayapada Hospital Surabaya, dr. Samuel Sudanawidjaja, Sp.JP, FIHA, FSCAI, menjelaskan daging merah adalah jenis daging yang berwarna merah saat mentah dan menjadi lebih gelap setelah dimasak, seperti daging sapi, daging kambing, domba, atau daging babi.

Meski kaya protein, namun American Heart Association (AHA) mengungkapkan bahwa daging merah memiliki kandung lemak jenuh yang lebih tinggi, dan berisiko mengganggu kesehatan jantung.

“Konsumsi berlebihan, terutama daging olahan seperti sosis, bacon, kornet dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, karena tingginya kandungan garam, pengawet nitrit, dan lemak jenuh, yang dapat merusak pembuluh darah dan jantung dalam jangka panjang," ungkapnya.

Ini tak lantas membuat daging merah tidak layak untuk dikonsumsi, namun perlu memperhatikan takaran porsi, frekuensi konsumsi, dan cara pengolahannya.

"Pilihlah daging segar tanpa lemak seperti tenderloin, sirloin, atau paha belakang, diolah dengan dibakar, direbus, atau dipanggang. Konsumsi sebaiknya dibatasi 1–2 kali per minggu dan seimbangkan dengan sayur, buah, serta protein nabati seperti tempe atau kacang-kacangan," ujarnya.

Dokter Samuel juga menekankan, Daging merah bukan musuh utama bagi jantung, tapi juga bukan makanan yang boleh dikonsumsi secara berlebihan. Kuncinya adalah keseimbangan dan kesadaran. "Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit jantung, ada baiknya membatasi konsumsi dan lebih fokus pada sumber protein yang lebih sehat," terangnya.

Pesan dr. Samuel sekaligus jadi pengingat bahwa pola makan sehat punya peran penting dalam mencegah risiko penyakit jantung maupun keluhan seperti nyeri dada. Jika keluhan nyeri dada sampai dirasakan, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebabnya di Chest Pain Unit Mayapada Hospital.

Jika hasil evaluasi tidak ada indikasi jantung maka pasien tidak dikenakan biaya, sedangkan yang terdeteksi memiliki penyakit jantung akan dirujuk ke Dokter Spesialis atau Subspesialis Jantung di Cardiovascular Center untuk penanganan lanjutan.

Chest Pain Unit beroperasi selama 24 jam di layanan gawat darurat (IGD) Mayapada Hospital yang ada di Jakarta (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Surabaya, dan Bandung. Untuk skrining jantung yang lebih menyeluruh, Anda dapat membuat jadwal konsultasi dokter di Cardiovascular Center melalui call center 150770 atau melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

Dalam kondisi darurat seperti serangan jantung, hubungi layanan 24 jam Cardiac Emergency Mayapada Hospital melalui call center 150990 atau fitur Emergency Call di MyCare untuk penanganan cepat dengan protokol Door to Balloon kurang dari 90 menit, didukung fasilitas Catheterization Laboratory (Cath Lab) serta tim dokter spesialis jantung intervensi yang selalu siap siaga.

Temukan juga tips kesehatan jantung dan promo layanan Mayapada Hospital dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare. Ada pula fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit dan Health Access untuk memantau detak jantung, kalori, langkah kaki, dan BMI. Unduh MyCare dan kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital.

Editor: Mohamad Nur Asikin

Tag:  #suka #konsumsi #daging #merah #waspada #risiko #jantung #jika #berlebihan

KOMENTAR