Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Ilustrasi demensia. Sebuah penelitian menemukan beberapa nutrisi yang bisa membantu menurunkan risiko demensia, yang diperkirakan kasusnya meningkat di masa depan.(freepik.com)
13:06
14 Juni 2025

Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru

Para peneliti di Columbia University mencari tahu nutrisi apa yang terkait dengan penurunan risiko demensia.

Karena pada saat ini, belum ada obat untuk demensia. Sehingga, penting untuk mengambil tindakan pencegahan.

Salah satu yang dianggap bisa dilakukan adalah dengan menentukan nutrisi yang dibutuhkan untuk pencegahan.

Penelitian dilakukan oleh Jing Guo dan Yian Gu dan dipublikasikan di Nutrients pada 9 Juni 2025.

Berikut artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang penelitian tersebut.

Pengertian dan risiko demensia di dunia

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa demensia adalah istilah umum untuk kehilangan ingatan, bahamas pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir lainnya, yang cukup parah, hingga mengganggu kehidupan sehari-hari.

Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2017, hampir 10 juta orang di dunia menderita demensia setiap tahun.

Angka tersebut berpotensi meningkat seiring bertambahnya usia populasi global.

Jumlah orang yang hidup dengan demensia diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat dari 50 juta menjadi 152 juta pada 2050.

Bagaimana penelitian dilakukan?

Melansir Eating Well pada Jumat (13/6/2025), para peneliti mengambil data dari Health and Retirement Study (HRS).

Itu adalah sebuah studi berkelanjutan di Amerika Serikat (AS) yang dilakukan dua tahun sekali sejak 1992, yang mencakup orang dewasa berusia 50 tahun ke atas.

Pada 2013, konsumsi makanan dan asupan nutrisi dikumpulkan dari subset HRS yang disebut Healthcare and Nutrition Study (HCNS).

Para Guo dan Gu mengevaluasi pola makan peserta dengan meminta mereka mengisi kuesioner frekuensi makanan yang menanyakan seberapa sering mereka mengonsumsi 163 makanan dan minuman berbeda selama 12 bulan terakhir.

Dari situ, tim peneliti menghitung asupan nutrisi berdasarkan respons peserta untuk 101 nutrisi.

Nutrisi individual dinilai terkait hubungannya dengan demensia. Selain itu, peneliti menghitung skor gabungan untuk beberapa kelompok nutrisi.

Kemampuan kognitif peserta juga dinilai dengan dua metode berbeda, yaitu wawancara langsung dan wawancara melalui responden pengganti (dengan orang terdekat peserta).

Kemudian, peneliti akan mencari tahu hubungan antara asupan nutrisi dan risiko demensianya.

Dalam penelitian ini, peneliti melibatkan 6.280 peserta HCNS yang memenuhi kriteria peneliti, yang mencakup informasi diet lengkap dan penilaian kognitif.

Peneliti juga menyesuaikan informasi demografi seperti usia, ras, jenis kelamin, BMI, tingkat pendidikan, status merokok, asupan alkohol, dan aktivitas fisik.

Hasil penelitian

Setelah menjalankan analisis statistik, hasilnya menunjukkan bahwa beberapa nutrisi dikaitkan dengan penurunan risiko demensia.

Lima nutrisi yang memiliki kaitan kuat untuk membantu menurunkan risiko demensia adalah:

  • Isorhamnetin, sejenis flavonol
  • Mangan
  • Serat makanan
  • Beta tokoferol dan beta tokotrienol, yang keduanya merupakan bentuk vitamin E

Studi ini juga menambahkan bukti yang semakin kuat bahwa asupan gula yang tinggi dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih tinggi.

Empat nutrisi tersebut terkandungan dalam beberapa makanan.

  • Isorhamnetin

Isorhamnetin merupakan flavonol yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayur-sayuran, termasuk bawang, kacang almond, beri, ceri, pir, apel, dan anggur hijau.

Zat ini juga ditemukan dalam ginkgo biloba, tanaman herbal yang disebut-sebut memiliki manfaat bagi kesehatan otak.

  • Mangan

Mangan merupakan mineral yang berperan dalam banyak proses tubuh, termasuk metabolisme dan kekebalan tubuh.

Mangan juga berperan dan bertindak seperti antioksidan, melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Mangan dapat ditemukan dalam kacang-kacangan, polong-polongan, biji-bijian utuh, dan sayuran hijau.

Sirup maple dan air maple juga merupakan sumber mineral ini.

  • Vitamin E

Seperti mangan, vitamin E juga memiliki sifat antioksidan, yang melindungi sel dari kerusakan.

Makanan sumber vitamin E meliputi kacang-kacangan, biji-bijian, bayam, brokoli, dan minyak bunga matahari.

  • Serat

Serat adalah nutrisi makro yang memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk untuk meningkatkan bakteri baik di usus dan mencegah berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, serta kanker.

Makanan kaya serat meliputi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, biji-bijian utuh, dan polong-polongan.

Keterbatasan penelitian

Selain itu, studi ini juga menunjukkan beberapa hubungan yang kontroversial antara beberapa nutrisi lain dan risiko demensia yang lebih tinggi.

Disebut kontroversial karena bertentangan dengan hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya atau menambah hasil yang beragam.

Misalnya, penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara komponen tertentu dalam susu dan peningkatan risiko dementia, termasuk gliserofosfokolin dan vitamin D.

Sementara dalam penelitian lain, keduanya telah terbukti mendukung kesehatan otak.

Oleh karena itu, para peneliti mencatat bahwa hal itu bisa jadi disebabkan oleh komponen lain dalam makanan, belum tentu berasal dari nutrisi itu sendiri.

Sehingga, peneliti menganggap perlu adanya penelitian lebih lanjut.

Studi ini memiliki beberapa keterbatasan.

Pertama, meminta orang untuk memperkirakan berapa banyak mereka mengonsumsi makanan tertentu selama setahun terakhir menyisakan banyak ruang untuk bias, kelupaan, dan tebakan.

Selain itu, kemampuan kognitif dan demensia tidak dievaluasi secara klinis, yang juga memberikan ruang untuk bias.

Terakhir, peneliti tidak menyesuaikan faktor-faktor seperti genetika dan faktor lingkungan yang berperan dalam demensia.

 

Tag:  #nutrisi #yang #bantu #menurunkan #risiko #demensia #menurut #studi #terbaru

KOMENTAR