



Dehidrasi Dapat Memicu Gula Darah Tinggi: Ini Hubungan Hidrasi dan Diabetes yang Perlu Diketahui
– Kekurangan cairan dalam tubuh berpotensi meningkatkan kadar glukosa darah, terutama pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Dehidrasi merupakan kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang masuk, menyebabkan ketidakseimbangan fungsi tubuh.
Menurut Alexandra Dodd, MD, asisten profesor di Divisi Endokrinologi University of Alabama di Birmingham, dehidrasi dapat mempengaruhi kadar glukosa darah.
Menjaga keseimbangan cairan tubuh penting dalam pengelolaan diabetes untuk mencegah lonjakan kadar gula darah.
Berikut hubungan hidrasi dan diabetes yang perlu diketahui, seperti dilansir dari laman Health Central, Sabtu (7/6):
1. Dampak Langsung Dehidrasi
Saat tubuh kehilangan cairan, volume plasma darah berkurang dan menyebabkan konsentrasi glukosa meningkat. Ini terjadi karena darah sebagian besar terdiri dari air dan kehilangan cairan mengurangi kapasitas pengenceran alami tubuh.
Akibatnya, kadar gula darah bisa melonjak terutama pada penderita diabetes. Dehidrasi juga memperlambat fungsi ginjal dalam membuang kelebihan glukosa.
2. Respon Tubuh terhadap Hiperglikemia
Ketika kadar glukosa melebihi ambang batas tertentu, tubuh mencoba mengeluarkan kelebihan gula melalui urine. Proses ini menyebabkan pengeluaran cairan dalam jumlah besar, sehingga memperburuk kondisi dehidrasi.
Gejala seperti haus berlebihan dan buang air kecil terus-menerus sering terjadi. Kondisi ini menciptakan siklus yang berisiko memperparah hiperglikemia.
3. Perubahan Hormon Akibat Dehidrasi
Penurunan asupan cairan dapat meningkatkan hormon stres seperti kortisol. Kortisol mendorong pelepasan glukosa dari cadangan tubuh ke aliran darah.
Studi dalam Nutrition Research menunjukkan pembatasan cairan selama 3 hari meningkatkan kadar glukosa pada penderita diabetes tipe 2. Ketidakseimbangan hormon ini memperumit pengendalian glukosa harian.
4. Asupan Cairan Ideal Harian
Kebutuhan cairan harian sekitar 64 ons atau sekitar 1,9 liter, tergantung berat badan dan kondisi lingkungan. Konsumsi cairan juga bisa berasal dari makanan berair seperti sup dan buah-buahan.
Kebutuhan bisa meningkat saat suhu tinggi atau setelah aktivitas fisik. Asupan cukup membantu tubuh menjaga tekanan darah, fungsi ginjal, dan metabolisme otot.
5. Gejala Umum Dehidrasi
Warna urine gelap, rasa lelah, dan pusing menandakan tubuh kekurangan cairan. Rasa haus berlebihan juga sering muncul sebagai tanda awal.
Kurangnya cairan mengganggu keseimbangan elektrolit dan kerja organ. Pemantauan gejala membantu mencegah komplikasi akibat dehidrasi ringan maupun berat.
6. Pengaruh Diabetes terhadap Dehidrasi
Glukosa tinggi menyebabkan ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan kelebihan gula. Proses ini membutuhkan cairan, sehingga mempercepat pengeluaran air dari tubuh.
Ketidakseimbangan ini memperbesar risiko dehidrasi kronis pada penderita diabetes. Semakin tinggi kadar glukosa, semakin besar potensi kehilangan cairan.
7. Cara Mendukung Kestabilan Glukosa
Pola makan seimbang dengan serat dan protein membantu menjaga kadar gula tetap stabil. Aktivitas fisik rutin meningkatkan sensitivitas insulin.
Pemeriksaan kadar gula secara berkala mendeteksi lonjakan lebih awal. Cairan cukup mendukung pembuangan glukosa dan menjaga fungsi metabolisme tubuh.
Menjaga hidrasi seimbang penting bagi penderita diabetes agar kadar glukosa tetap terkendali dan fungsi tubuh berjalan optimal.
Tag: #dehidrasi #dapat #memicu #gula #darah #tinggi #hubungan #hidrasi #diabetes #yang #perlu #diketahui